Share

Tarian Perlawanan

Arunika berada di kamarnya, termenung seorang diri. Ia dikurung oleh para dayang. Penjagaan di sekitar ruangan itu pun semakin bertambah ketat. Jangankan kabur, berpikir untuk belajar saja sang ratu sudah tak bisa.

“Malang sekali nasibku, Tuan. Serasa hidup dan mati dari dulu untuk orang lain. Tak pernah ada bahagia untukku.” Mengeluh sang ratu ketika para dayang baru saja meninggalkannya. Satu hari lagi ia akan melakukan ritual yang cukup berbahaya. Ia tak bisa mengelak dari tradisi yang sudah berlangsung dari ratusan tahun lamanya sejak sang prabu bertakhta.

Setiap hari selama tiga kali sehari tubuh Arunika selalu diberi asap dupa sampai sesak napasnya. Katanya untuk melindungi diri dari serangan penari yang akan melawannya. Dan sore itu menjadi puncaknya. Ia diminta untuk berendam dalam bunga tujuh rupa selama beberapa waktu lamanya.

Di sekeliling bak itu, para dayang memutari sang ratu lagi dengan asap dupa. Gadis bermata kelam tersebut mencelupkan kepalanya ke dalam bak mandi.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status