Share

Melarikan Diri

“Kau siapa? Jangan ikut campur dalam urusanku. Orang asing!” hardik Patih Aditya pada Azam.

“Kami utusan dari Samudra Pasai. Ratu menerima kami dengan tangan terbuka, jika kau berani menyakitinya juga kami, Kesultanan Samudra Pasai tak akan segan-segan menyatakan pelawanan. Tentu kau tahu seberapa besar armada perang kami.” Mendengar ancaman dari Azam, tangan Patih Aditya turun, tak jadi ia menyakiti Arunika. Lagi pula ia punya urusan lain yang jauh lebih penting. Yaitu membangkitkan sang prabu dari tidur panjangnya.

“Menyusahkan saja.” Patih itu sempat mengumpat pada Arunika ketika pergi dari sana. Sang ratu memegang lehernya, sakit luar biasa yang ia rasakan. Lelaki berkumis tebal itu memang tak pernah main-main dengan ancamannya.

“Engkau tak apa-apa, Gusti Ratu?” tanya Azam, melihat Arunika sakit ia juga ikut sakit, sebagai saudara sesama muslim, atau lelaki itu mengharapkan lebih.

“Terima kasih, Tuan. Aku harus pergi. Aku harus menghadapi semuanya. Nanti kita akan bercerita le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status