Share

Rumah Baru

Tak ingin terjerumus dalam dosa besar, kemudian Azam terpaksa menghantam kepala Arunika. Hanya sekali saja, penari tersebut langsung tak sadarkan diri, dan asap hitam yang merasuki tubuhnya langsung keluar.

“Hampir saja.” Azam menarik napas panjang. Memang ia akui sulit menolak pesona Arunika, tapi ia juga mengingat dengan baik kata kedua orang tuanya. Agar tak terseret dalam jurang kenistaan.

Tak lama setelahnya Rahmat kembali. Ia membawa air dan juga beberapa buah-buahan yang matang di pohon. Adik sepondok Azam itu melirik ke arah Arunika, di matanya gadis itu tertidur dengan nyenyak menghadap sebuah pohon.

“Apa yang akan Abang katakan pada guru kita nanti. Mengatakan bahwa engkau menculik istri orang dan membawanya kemari, begitu?”

“Dia bukan istri orang lagi,” jawab Azam apa adanya.

“Ya, memang. Tapi di mata orang-orang Kerajaan Giri Dwipa, dia ini masihlah seorang ratu, belum diturunkan apalagi dilengserkan. Pelik sedikit masalah hidupmu, Bang. Tak mungkin engkau biarkan perem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status