Share

Berkata Jujur

Sudah bisa ditebak, usai berbasah-basahan berdua di dalam sungai, ditambah terkena angin malam, pagi dan siang yang tak menentu, kurang istirahat dan makan pun tidak benar, baik Arunika maupun Azam bersin-bersin saja kerjanya. Pada saat belajar dan mengajar pun kedua orang itu bersahut-sahutan sakitnya. Saling melirik semuanya bergantian, baik para dayang atau Nuh dan Rahmat. Terlihat gelagat yang aneh dari keduanya.

“Masih lamakah pelajarannya?” gumam Arunika perlahan, ia mulai menggosok-gosok hidungnya yang gatal.

Sesekali pula Azam mengucek matanya, mulai berair dan terasa pedih, karena sudah lama ia tak terlibat petualangan yang menguras banyak tenaga. Namun, ia harus tetap kuat, sebab ia harus mendengar pengakuan langsung dari sang ratu. Agar ia bisa mengambil keputusan untuk meneruskan berita tersebut ke Samudra Pasai. Jika benar kecurigaannya, sudah banyak kedzoliman di dalam istana itu yang memakan banyak nyawa orang tak bersalah.

Pelajaran selesai, satu demi satu dayang me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status