Tak lama taksi online datang. Kami gegas menuju tempat tujuan.âJangan takut meski tadi dia ngomel-ngomel tapi, hatinya baik.â Hiburku. Anak ini mengangguk saja.Sopir taksi curi-curi pandang pada kami lewat kaca. Mungkin dia terpesona pada kecantikanku atau malah curiga kami mau menculik anak ini. Ck, dikasih aja aku ogah buat apa culik segala.âNanti jalan masuknya jauh enggak? Becek enggak?â tanyaku padanya. Volume suaraku sengaja aku keraskan.âEnggak, Kak. Dekat kok, tapi becek.ââAh, kalau gitu aku enggak mau ikut masuk ke rumah dia, Al. Kamu aja yang anterin. Aku tunggu di jalan saja.ââYa, terserah kamu aja, Nind.ââIngat ya, besok kalau mulung jangan jauh-jauh nanti ada orang jahat,â kataku lagi.âBesok Kakak yang datang ke rumah kamu, jadi kamu tunggu saja di rumah, ya?â ucap Alya.âBaik, Kak.ââSepulang sekolah Kakak ke sana.ââIya, Kak. Aku tunggu.âPerjalanan 15 menit kami sampai. Jujur aku baru pertama kali masuk ke dalam pasar ini. Sering lewat, tapi tidak pernah masuk
Read more