Share

BAB 85. Tante Anin, pelakor teriak pelakor.

“Kakek, ini aku Cici. Apa Kakek tidak ingat padaku karena aku pakai baju bagus, ya?” ucap Cici lagi.

“Heh, bocah sontoloyo! Aku tidak kenal kamu! Alya! Bawa gembel ini keluar!” teriak opa.

“Cici ini kalau tidak kenal dengan orang mana mungkin mau mengaku-ngaku kenal. Dia ini anak baik,” sahutku seraya mengajak Cici untuk kembali duduk.

“Iya, benar. Aku kenal dengan Kakek baik hati ini. Kakek ini yang selalu ajak main Aku di kebun pisang kalau Aku lagi mulung. Tapi, permainannya rahasia Aku tidak boleh bilang ke siapa pun,” papar Cici lagi.

“Dasar bocah gendeng!” umpat opa kemudian dia berlalu pergi ke dalam. Oma mengikuti opa disusul Tante Devi.

“Apa benar yang dibilang anak itu, Al?” Kini giliran nenek yang penasaran.

“Iya, Nek. Nanti juga bakalan ngaku, kok!” jawabku santai. Kini giliran nenek yang melongo. Pasti nenek bingung.

“Duh, sampai lupa gara-gara duo gembel ini.” Tante Anin mengalihkan pembicaraan.

“Al, itu ada duo gembel lagi yang mengaku istri ayahmu. Noh, lagi ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status