Share

BAB 91. Tante Anin.

“Sebaiknya kamu jangan buka sosmed dulu, Nind. Biar kamu enggak terpengaruh,” saranku seraya kukembalikan ponselnya.

“Iya, Al. Thanks ya. Kalau tidak ada kamu mungkin aku ....” Nindi menitikkan air matanya. Baru kali ini aku lihat dia semelow ini.

“Sssstt ... jangan berkata seperti itu. Bukan karena aku, tapi karena kerja sama kita dan juga pertolongan Tuhan. Itulah kenapa kita harus melibatkan Allah SWT dalam setiap masalah ataupun tindakan kita lainnya. Kalau kamu mau nangis, silakan nangis sepuasmu tidak ada yang melarang. Semoga dengan kamu menangis bisa meringankan sedikit bebanmu.” Nindi hanya manggut-manggut saja seraya sesekali mengusap kasar air matanya.

“Hidupku malang sekali. Aku punya papah narapidana punya mamah juga begitu,” ujarnya lagi.

“Kamu tidak sendiri, Nind. Di luar sana masih banyak yang jauh lebih tidak beruntung dari kamu. Contohnya aku sendiri. Aku juga punya ayah bejat yang tega menjual kehormatan istrinya sendiri. Itu kejahatannya pun sudah level tidak bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status