Home / Pendekar / Pewaris Pedang Sulur Naga / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Pewaris Pedang Sulur Naga : Chapter 171 - Chapter 180

239 Chapters

Bab 171. Serangan Wanita Hung Leliwungan

Sekar Pandan menatap wajah tampan itu dengan alis berkerut. Bahaya? Pemuda itu mengangguk karena mengerti isi hati gadis itu. Terkadang keduanya seperti mengetahui isi hati masing-masing tanpa harus melalui goresan aksara."Bersiaplah." Pemuda itu berdiri. "Kalian bersiaplah menyambut kedatangan tamu yang tidak diinginkan," katanya pada semua orang.Sontak semuanya bangun dan langsung menyambar senjata masing-masing dan berdiri dengan sikap waspada. Tidak ada pergerakan apa pun di sekitar mereka. Bahkan angin malam saja seolah tidak bergerak. Burung-burung malam telah tertidur di sarang. Sama sekali tidak ada tanda-tanda akan ada bahaya.Keadaan malam terasa tenang dan sepi.Putri Dewi Gayatri memasukkan kembali anak panah yang tadi dia hunus ke tempatnya. Gendewa di tangan dia turunkan. Gadis bergelung itu mendekati Raden Prana Kusuma. Dia sengaja berdiri di samping kiri pemuda itu sengaja ingin menjauhkan Raden Prana Kusuma dari Sekar Pandan.
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 172. Menculik Mayang.

Kecubung melompat tinggi melewati kepala teman-temannya diikuti dua temannya yang lain sambil berseru."Kijang Kencana Memburu Mangsa!"Serentak para gadis cantik itu membuat formasi baru. Elakshi menggeram keras menyambut serangan dadakan ini. Tulang di tangannya bergerak memutar kemudian memukul ke kanan dan kiri menangkis setiap yang datang menyerang. Pedang-pedang berseliweran menuju ke arahnya.Tiga gadis dari perkumpulan Kencana Emas yang masih menunggu giliran kini berlompatan mencari celah untuk menyerang Elakshi. Wanita dari dasar jurang Hung Leliwungan itu kini terkurung rapat dengan mata pedang siap merajangnya. Jurus yang dikeluarkan ketujuh gadis berkain kuning itu merupakan jurus mematikan lawan. Lawan tidak akan bisa berkutik dalam serangan pedang dari berbagai arah. Tujuh gadis itu tidak akan mengampuni lawan jika sudah mengeluarkan jurus dengan formasi Kijang Kencana Memburu Mangsa.Elakshi mulai terkurung pedang lawan.
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Bab 173. Mengejar Bimala dan Elakshi

"Kangmas, tunggu aku!" Putri Dewi Gayatri berlari menghampiri kudanya yang ditambatkan di bawah pohon bersama kuda-kuda yang lain. Gadis itu harus bisa menyusul Raden Prana Kusuma. Dia tidak ingin ditinggal pemuda itu lagi.Sebuah tangan kuat mencegahnya melepaskan ikatan tali kekang kuda. Gadis itu menatap tajam pada Ludro Gempol yang telah menahannya. "Jangan pergi, Gusti. Terlalu berbahaya. Gusti Prana Kusuma dan Nini Sekar Pandan pasti akan kembali setelah berhasil menyelamatkan Nini Mayang.""Bagaimana kau bisa seyakin itu, Ludro Gempol?" desis gadis itu. Ludro Gempol mengangguk lalu berkata. " Teman-teman mereka masih di sini. Tidak mungkin pergi begitu saja. Gusti putri mengenal Gusti Prana Kusuma jauh lebih lama dibanding dengan hamba," sindir kepala pengawal keluarga Raden Prana Kusuma itu tegas.Perlahan tubuh ramping itu menjauhi kuda kemudian kembali ke teman-temannya. Tangis duka pecah di rombongan gadis dari perkumpulan Kencana Emas. Putri De
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Bab 174. Rencana Manggala.

"Mayang."Mayang menghentikan langkah. Perlahan tapi pasti gadis itu membalikkan badan ke arah suara yang selama beberapa sasi ini selalu dia rindu. Itu suara suaminya. Sosok tinggi dan gagah itu memang Manggala, suaminya. Bagai tidak percaya, Mayang mendekat."Kakang Manggala," desisnya. Gadis itu masih belum percaya dengan kenyataan yang ada di depannya.Manggala meraih tangan Mayang yang telah menjadi istrinya. "Ya, ini aku.""Kakang Manggala."Mayang segera menghambur ke dalam pelukan Manggala yang juga menyambutnya dengan penuh kerinduan. Sejenak keduanya larut dalam rindu. Mayang terisak di dada bidang suaminya. Manggala yang sangat mencintai Mayang, memeluknya dengan erat. Sejenak mereka lupa kalau saat ini di tengah-tengah mereka berdiri dua wanita menyeramkan dari dasar jurang Hung Leliwungan. "Kau ke mana saja, Kakang. Aku hidup dalam ketakutan selama beberapa purnama ini.""Aku melarikan diri untuk menghimpun keku
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Bab 175. Pengakuan

Sekar Pandan menyusut air matanya dengan ujung selendang. Mata sembabnya menatap Raden Prana Kusuma dengan sorot redup. Dia bingung dengan perasaan sedih yang menghinggapi hati. Haruskah dikatakan kepada pemuda ini?"Aku tahu kau sedih dan merasa bersalah pada Mayang. Namun, tidak harus demikian, Sekar. Kau seperti orang yang takut kehilangan seseorang yang paling berharga bagimu, seseorang yang sudah kau anggap segalanya. Apakah Mayang demikian berharga melebihi diriku di hatimu?" Raden Prana Kusuma sedikit jengkel dan cemburu, meskipun itu Mayang.Mulut mungil itu menganga tidak percaya pada kata-kata sang Raden. Ingin tertawa, tetapi takut menyinggung."Kata-kataku salah?" Pemuda itu memasang wajah bodoh, justru itu membuat Sekar Pandan geli. Rasa cinta yang dia tanam dalam hati makin besar pada pemuda bangsawan itu.Sorot mata yang menahan tawa berubah seperti menahan beban berat. Dewi Bunga Malam meraih telapak tangan Raden Prana Kusuma. Hany
last updateLast Updated : 2023-10-18
Read more

Bab 176. Kebahagiaan Sekar Pandan.

Dia segera merebahkan kepala ke paha sang senopati. Perasaannya lebih nyaman daripada harus berbaring di pangkuan bibi pengasuh. Mata bening berkilauan Sekar Pandan menatap langit yang penuh bintang. Musim kemarau masih enggan berbagi tugas dengan rekannya. Di tempat tinggalnya, bintang sangat penting sebagai penunjuk arah. Tiba-tiba hatinya merindukan keluarga di perguruan Pulau Pandan. Sudah lama dia meninggalkan kedua ayah angkat sejak pergi bersama Arya Wirat, saudara seperguruannya. Sampai malam ini saudara seperguruan itu tidak pernah berjumpa. Dia bagai hilang ditelan bumi."Kakang Arya Wirat, kau masih hidup atau sudah mati? Kenapa kita tidak bisa berjumpa? Aku merindukanmu, Kakang. Aku tidak mungkin bisa pulang sendirian ke perguruan Pulau Pandan. Jarak ke sana tidak bisa ditempuh dengan berkuda. Setiap saat akan ada ombak dan badai yang menghantam kapal kita." Gadis itu membatin seraya tidak lepas dari kerlip bintang-bintang di atas sana.Raden
last updateLast Updated : 2023-10-21
Read more

Bab 177. Kembali ke Rombongan

"Apa yang kau sembunyikan di belakang punggungmu itu?" Raden Prana Kusuma mulai penasaran. Dia berjalan ke samping Sekar Pandan dan berusaha menengok punggung gadis itu. Dengan gesit, Dewi Bunga Malam itu menggeser tubuhnya sehingga sesuatu yang ada di belakang punggung tetap aman dari pengamatan Raden Prana Kusuma.Tidak ingin mati penasaran, pemuda berkain bawah merah bata itu segera bergerak gesit meraih tangan gadis yang masih berada di belakang punggung. Sekar Pandan segera menggeser kakinya selangkah demi selangkah ke samping dengan cepat agar Raden Prana Kusuma tidak bisa menyentuhnya.Mereka terus bergerak gesit untuk saling serang dan menghindar. Kaki-kaki mereka bergerak sama dan seirama. Itu adalah langkah jurus yang diciptakan Guru Agung Anuradha untuk mereka, Langkah Dewa Dewi Kahyangan Menapak Awan. Sebuah jurus yang mengandalkan pergerakan kaki yang cepat dan ringan.Sekar Pandan melompat mundur. Gadis itu mengejek Raden Prana Kusuma dengan
last updateLast Updated : 2023-10-24
Read more

Bab 178. Kemarahan Manggala

Semua orang menunduk sedih dengan hilangnya Mayang. Putri Dewi Gayatri menggenggam erat tangan Raden Prana Kusuma saat teringat peristiwa tadi malam. Pertarungan teman-temannya melawan dua wanita mengerikan membuat tubuhnya gemetar. Tangan itupun dingin di tangan Raden Prana Kusuma."Jangan takut. Kurasa mereka tidak akan kembali menemui kita. Kau sudah memutuskan ikut aku ke rimba persilatan, jadi kuharap Nimas tidak takut jika bertemu musuh. Kurasa di kota raja jauh lebih aman dari rimba persilatan. Belum terlambat jika Nimas ingin pulang. Ludro Gempol selalu sigap melindungi Nimas dalam perjalanan pulang.""Apapun yang terjadi, aku akan selalu berada di samping Kangmas Prana Kusuma. Aku tidak mau pulang," ucap gadis itu keras kepala."Baiklah." Pemuda itu menarik napas panjang kemudian melirik Sekar Pandan yang tengah mengobrol dengan Kecubung dan Selasih.Pagi itu mereka melanjutkan perjalanan ke perguruan Tangan Seribu. Debu mengepul di bela
last updateLast Updated : 2023-10-25
Read more

Bab 179. Siasat Licik.

"Tidak tahu malu! Dia merampas perguruan dan sekarang ingin menjadi ketua dari semua pendekar. Kita harus menggagalkan rencana itu," ujar Manggala menatap langit yang cerah penuh bintang.Manggala mengalihkan pandangan pada anak buahnya saat lelaki berpenutup kain hitam yang berdiri paling belakang berkata. "Selama pedang itu ada bersamanya, kita sulit menghadapinya, Kakang.""Cih! Persetan dengan pedang itu. Kurasa dia telah mencuri pedang itu dari gadis berkain serba hijau itu," umpat Manggala sambil meludah ke tanah. "Kakang, bagaimana kalau kita mencari gadis pemilik Pedang Sulur Naga itu? Dia bisa kita tarik ke pihak kita." Manggala diam. Melihat pemimpinnya hanya diam lelaki paling depan berkata lagi. "Kurasa gadis itu telah dikhianati Paksi Jingga dan kawan-kawannya. Kita bisa memanfaatkan dia untuk berpihak pada kita.""Otakmu lumayan encer juga. Cari gadis itu dan bujuk untuk bergabung dengan kita," perintah Manggala dengan wajah su
last updateLast Updated : 2023-10-28
Read more

Bab 180. Cerita Mayang.

"Kau yakin dia bisa dibujuk?" tanya Manggala penasaran. Mayang mengulum senyum. Dia yakin Sekar Pandan akan bersedia mengikuti sarannya. Selama ini gadis itu juga sangat baik padanya ."Dia pasti mau, Kakang. Percayalah padaku. Sekarang kita harus menyusul dia dan rombongan. Kami berencana untuk pergi ke perguruan Tangan Seribu." Kening Manggala berkerut saat mendengar rombongan. Tiba-tiba pemuda tinggi itu ingin tahu siapa saja orang-orang di rombongan istrinya."Siapa saja temanmu yang ada di rombongan?" Mayang menggenggam tangan suaminya dengan hati menghangat. Hari ini suaminya begitu baik dan manis."Jika kuceritakan, Kakang tidak akan percaya. Di sana selain Sekar Pandan, ada juga seorang pemuda tampan dan gagah yang bernama Prana Kusuma. Ada juga pemuda dari negeri seberang, kami memanggilnya Tuan muda Zhang. Ada Ludro Gempol yang selalu mengawal gusti putri Dewi Gayatri. Ada juga Selasih dan gadis-gadis dari perkumpulan Kencana Emas." Mayang mulai
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
24
DMCA.com Protection Status