“Mulai sekarang kita mau berjanji, Nyo. Takkan mau lagi kita menghina ngana pe ponsel yang jelek, layarnya buram, retak, susah cari sinyal, tombolnya on-off hilang, dan dengan ringtonenya yang fales itu.” “Kamu hafal sekali kejelekan kita pe ponsel.” “Kita cuma bicara jujur.” “Kita rasa itu bukan ngana bicara jujur. Itu penghinaan!” Melihat Sinyo mendadak melotot, Dion segera menyadari kesalahannya berucap. “Maksudnya, kita takkan mau lagi menghina ponsel yang... “ “Satu kata lagi ngana menghina ta pe hape, dapa ngana.” [Satu kata lagi kamu menghina hape aku, dapat (pukulan) kamu.” “Kita baru mau bilang kalo kita takkan mau lagi menghina ponsel yang keren itu.” Sedikit terhibur, Sinyo lalu membuka tas yang ia bawa untuk mengambil gawai butut miliknya. “Betul ya? Awas, kalau bohong
Terakhir Diperbarui : 2022-04-16 Baca selengkapnya