Melihat yang menegur hanya hanya dara cilik yang beranjak remaja dan pakaiannya terlihat mewah bak putri bangsawan, ketiga preman sangar ini awalnya kaget, setelah tertawa terbahak-bahak.“Hadeuhhh anakk manisss…andai kamu gede dikit lagi, wuihh betapa cantiknya kamu, udah sono cuci kaki terus bobok siang sama ibu kamu biar cepat gede dan cuantikk, ntar aku lamar dehh jadi bini ke 5!” kata seorang preman yang kumisnya melintang di atas bibir, sambil mengelus-ngelus goloknya dan tertawa, agar dara cilik ini ketakutan.“Heii kumis ijuk, badan kamu bau kayak kambing, lebih baik kalian yang angkat kaki dari sini, ganggu keramaian orang saja!” sahut si dara ini makin berani, hingga bikin ketiga preman melongo, lalu meledaklah tertawa kedua rekannya, karena olokan si gadis cilik ini benar adanya, selain kumisnya kayak ijuk, si kumis ini juga malas mandi, hingga baunya kayak kambing.“Keparat, baru besar dikit sudah berani kurang ajar!” si Kumis mulai emosi, apalagi kedua rekannya sampai men
Read more