Share

Bab 193: Ibukota Hilir Sungai Diam-diam Mulai Sepi

“Hmm sejak kapan kamu ikut-ikutan panggil si Malaki itu Prabu, kamu benar-benar tak mneghargai aku, dasar selir!” sungut Prabu Durja terlihat kurang senang, sambil menghembuskan asap cerutunya.

“Ha-ha-ha…emank dia Prabu kan, Prabu Dipa sudah jelas-jelas mengangkat Pangeran Malaki sebagai penggantinya, malah sudah di resmikan Hakim Agung Ki Mandar, nahh sah bukan pengangkatan dia, sedangkan kamu…?” sahut Putri Remi cuek dan malah asekk minum tuak, hingga saat tuak merah itu melewati lehernya yang putih mulus, air tuak hitam itu bak terlihat jelas.

Hampir saja Prabu Durja melempar cerutunya ke wajah Putri Remi, tapi dia ingat putri ini sangat tinggi ilmu silatnya, karena dia merupakan murid tunggal Jantra alias si Pendekar Petir.

Dia juga ingat jasa Putri Remi yang punya andil besar mendudukannya sebagai raja saat ini, itulah yang membuat Prabu Durja tak berkutik dengan putri cantik ini.

“Kamu sendiri bak pelacur rendahan, gagal merayu Malaki, malah anaknya kamu culik!”

Putri Remi langs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status