Home / Pendekar / Pendekar Romantis / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Pendekar Romantis: Chapter 201 - Chapter 210

537 Chapters

Bab 201: Ditolong Prabu Malaki

Kini Sembara dan si dara cilik ini di kurung pendekar baung dan ke 3 anak buahnya, dari tadi wajah pendekar baung sudah mengilar melihat tubuh yang baru berkembang dari si dara manis ini.“Aku tak akan berlaku sungkan lagi pemuda ingusan, lebih baik kamu segera angkat kaki dari sini, atau mayatmu akan aku buang ke jurang dan jadi santapan ular piton!” ancam pendekar baung sambil menatap beringas tubuh Sembara.“Bodoh kalau menyerah, si tukang cabul ini tadi sempat mau gerayangi tubuhku,” semprot si dara manis ini, hingga mengejutkan Sembara.“Apaaa….keparat kamu Pendekar Baung, hari ini aku akan mengadu jiwa denganmu, kamu sudah sangat kurang ajar sekali, masa gadis kecil kamu ganggu juga!”“Siapa yang kecil, aku udah gede tau nggak, umurku sudah 11 tahun, bentar lagi 12 tahun!” si dara ini malah protes ke Sembara di bilang gadis kecil.“Lho itu kan masih muda, kalau gede itu kayak aku, usia sudah 15 tahunan,” sahut Sembara tak mau kalah.“Ihh siapa bilang, aku udah 2 kali menstruasi,
Read more

Bab 202: Ranina Anak Selir Dori

“Paman siapa, hebat banget tadi satu kali gebrakan penjahat perempuan itu sudah keok!” tanya dara manis itu, sambil memperbaiki bajunya yang tadi sobek.“Aku Prabu Malaki, hanya kebetulan lewat di sini, siapa nama kamu anak manis?” balik Prabu Malaki bertanya dengan suara lembut, persis sikap seorang ayah terhadap anaknya.“Hamba yang bodoh ini Ranina tuan prabu!” sahut dara itu yang langsung bersikap hormat, karena terperanjat mendengar seorang raja yang sangat dia kagumi, justru secara tak terduga muncul di sini dan menolong dirinya bersama Sembara.Kentara sekali kalau dara manis bernama Ranina ini tahu tata krama. Berbeda dengan Sembara, yang masih melongo hingga terus menatap tak berkedip pria tampan, yang berpakaian mewah dan ramah dan selalu menyungging senyum kecil ini.“Baiklah Ranina, kamu dan teman kamu segera pulang yaa, banyak penjahat berkeliaran, aku harus pergi sekarang!” tanpa menunggu jawaban Ranina dan Sembara, sekali melompat Prabu Malaki langsung melompat jauh bak
Read more

Bab 203: Bertemu Prajurit Muda Tampan

Sembara sebenarnya kadang malas jalan bersama Ranina, karena remaja cilik ini benar-benar slenge’an dan cuek, dan yang bikin Sembara jengah, Ranina benar-benar bak putri bangsawan. Apalagi selama ini dia sangat di manja Bik Ora, apapun keinginannya sulit dibantah.Sembara tentu saja tak tahu, gen Ranina memang aslinya dari bangsawan, apalagi ayah dan ibunya bukan orang sembarangan.Walaupun tanpa Sembara sadari, dia sendiri sebetulnya lebih hebat lagi, yakni anak kandung Prabu Malaki dari kekasih pertamanya, yakni pendekar wanita yang sakti, Rani, yang sempat salah jalan dan pernah bentrok dengan Prabu Malaki hingga membawa ajalnya (baca bab-bab awal serial ini).Beda dengan Sembara yang sejak bayi sudah hidup bak tak punya orang tua, dan sejak kecil hidup di gunung tentu saja mandiri sejak kecil hingga kini.Sembara walaupun ceria, tapi kadang dia sering termenung sendiri memikirkan anak siapa dia sebenarnya. Sehingga sikap cerianya hanyalah topeng menutupi getir hatinya karena tak k
Read more

Bab 204: Wanita Cantik dan Remaja Cilik Bak Putri Istana

Kedua orang yang ternyata preman ini makin tertawa-tawa tergelak, setelah pengaruh arak yang mereka minum makin kuat.Ucapan mereka pun makin menohok dan mengolok-ngolok ke empat prajurit itu. hebatnya, walaupun masih muda, tapi sang prajurit yang memiliki pangkat lebih tinggi daripada tiga rekannya itu terlihat tetap kalem dan tidak terpancing. Dia malah mengajak ke tiga anak buahnya yang juga masih muda-muda pergi dari sana, sehingga kedua preman itu pun bosan sendiri ngoceh, karena tak satupun pengunjung restoran, yang menggubris ucapan mereka.Tak lama keduanya itu juga kemudian pergi, Sembara akhirnya bisa bernafas lega, karena hampir saja kenakalan Ranina kumat, yakni ingin memberi pelajaran bagi kedua orang itu.Setelah kenyang, Ranina yang ceria lalu mengajak Sembara jalan-jalan menikmati keindahan kota ini, Ranina yang royal kembali belanja sepuas hati, dia bahkan membelikan Sembara beberapa stel pakaian dan sepatu baru, dan bilang sudah saatnya remaja ini berubah, jangan
Read more

Bab 205: Bertemu Putri Remi dan Anak Angkatnya

Wanita jelita yang terlihat aristokrat ini memandang bak melihat makanan lezat dua pemuda tanggung nan tampan ini.Kalau Dalman yang biasa bergaul di kota, tak aneh melihat gaya wanita jelita seperti itu, tapi Sembara yang masih polos malah senyum-senyum kocak, sehingga wajahnya makin enak di lihat, karena membawa keceriaan, sedangkan Dalman terlihat memasang wajah cool.Sikapnya mirip gadis cilik yang terlihat juga cool serta seakan cuek dengan keadaan sekelilingnya, tapi sikapnya terlihat sangat agung serta sepertinya hanya si wanita jelita itu yang dia hormati, sedangkan 6 pengawal wanitanya tak begitu dia gubris. Dalman menowel lengan Sembara agar menikmati makanan mereka sudah datang dari tadi, Sembara kaget dan mengangguk malu.Tak lama kemudian datang Ranina dan dayangnya, dia pun langsung bergabung dengan Sembara dan Dalman sambil menikmati makanan yang terhidang.“Huhhh enak banget, lama sekali aku tak pernah makanan seenak ini,” ceplos Ranina sambil mencicipi semua hidangan
Read more

Bab 206: Pertarungan Dua Remaja Cilik

Sembara kini mulai waspada, pengalamannya mulai mengajarkan, kalau seseorang sudah mulai men tes kemampuannya, artinya dia harus mewaspadai orang seperti ini.“Terima kasih Putri atas jamuan minumnya, ku rasa kami harus permisi, karena kami mau kembali ke penginapan,” kali ini Sembara lalu berdiri dan menarik lengan Dalman, serta menatap Ranina, tanpa mau menunggu jawaban Putri Remi.“Huhh…tak sopan!” terdengar pelan suara Putri Kesha, Ranina langsung mendelik menatap putri jelita ini. Sembara dan Dalman ikutan kaget saat mendengar suara Putri Kesha yang ketus dan seakan menganggap mereka pemuda tak sopan.Sembara yang melihat Ranina mulai emosi, kali ini gagal menahan keceriwisan mulut ‘adik angkatnya’ ini.“Kalian yang tak sopan, kami mau minum malah dikerjain!” ceplos Ranina cepat, dan ucapannya sukses bikin kaget semuanya, sehingga sesat terdiam.Putri Remi yang tadinya senyum-senyum ikutan
Read more

Bab 207: Ranina Jadi Taruhan

Putri Remi kini menatap tajam Dalman dan Sembara, lalu dia juga menatap dengan pandangan menusuk ke arah Ranina. Tapi Ranina memang gadis bengal, dia malah balik menatap wajah putri yang tetap jelita di usianya mendekati 35 tahunan ini.“Tunggu dulu, maaf Putri Remi, kita tak ada permusuhan apapun, kenapa harus bertarung, walaupun ini hanya main-main?” Dalman yang biasanya kalem kini bersuara.“Hmm..kita hanya latihan sekaligus menguji saja pemuda ganteng!” sahut Putri Remi tersenyum manis, hingga Dalman jengah sendiri.“Baiklah, kami akan ladeni, tapi masa kami harus maju berdua?” Sembara kini memandang kurang yakin, walaupun punya ilmu silat tinggi, Sembara belum berpengalaman, dia tak yakin melihat penampilan Putri Remi yang lemah gemulai begitu.Putri Remi langsung tertawa hingga giginya yang putih dan lidahnya yang merah terlihat jelas, Sembara sampai kembali melongo.“Merah sekali kayak buah tomat,” gumam Sembara tanpa sadar.“Kamu bilang apa sihh, ganjen banget, kayak si pendek
Read more

Bab 208: Bisikan Rahasia Ranina Buat Sembara

Namun kematangan dan juga menang pengalaman membuat semua jurus-jurus dahsyat Sembara tak satupun yang kena ke tubuh Putri Remi.“Jurus ke tiga!” teriak Ranina memperingatkan Sembara.Sembara benar-benar mulai emosi, karena semua pukulan tak ada satupun yang mampu mengenai Putri Remi, padahal mantan selir Prabu Dipa tak sekalipun membalas pukulan.Secara tak terduga dan sangat cepat, Sembara meraih arak yang dipegang seorang warga yang menonton, lalu tanpa memperdulikan Putri Remi dan ratusan warga yang melihat pertandingan menarik ini, Sembara minum sampai berbunyi glegak-gleguk arak itu dan dia tengak sampai habis.Putri Remi sangat kaget melihat ulah Sembara.“Pendekar Mabuk…!” serunya tanpa sadar.Setelah sebotol arak itu habis, dengan kasar Sembara menghempaskan botol dari kendi ini hingga pecah berantakan ke tanah.Kini Sembara mulai bersilat dengan gaya berbeda, inilah campuran menari di atas awan dan pukulan halilintar, kadang panas kadang dingin menerpa Putri Remi, termasuk p
Read more

Bab 209: Sembara Bertemu Jenderal Dusman

Tak ada gangguan di perjalanan mereka, karena semakin mendekati kota Barubang dan nanti menuju ke ibukota Bajama, situasi keamanan sangat kondusif. Sembara bahkan sering berseru wow melihat betapa majunya Barubang, yang kini sangat banyak bangunan-bangunan mewah, bukan hanya dari kayu tapi juga dari beton.Inilah buah dari hasil persahabatan dengan negara-negara luar yang dilakukan Prabu Malaki, terutama kerajaan-kerajaan tetangga seperti dari Indochina dan Jawa, serta Sumatera sehingga membawa kemajuan yang luar biasa selama puluhan tahun ini.Bahkan persenjataan pasukan Kerajaan Hilir Sungai juga sudah mengalami kemajuan, yakni menggunakan bahan peledak yang di racik sedemikian rupa, Prabu Malaki bahkan sampai takjub melihat hal ini.Apalagi Dalman ternyata banyak kenal para prajurit, sehingga hari ke 9 mereka akhirnya sampai di Ibukota Bajama. Yang makin membuat Sembara terkagum-kagum, dia bak orang kampung yang tersesat di kota besar ini.“Sembara, selama di sini kamu sebaiknya ti
Read more

Bab 210: Gantian Jenderal Dusman yang Kaget

Tanpa sadar Sembara terdiam dan dia teringat bagaimana dengan Ranina yang harus mengikuti Putri Remi selama 5 tahun.Rupanya diamnya Sembara jadi perhatian Jenderal Dusman dan istrinya Nalini yang juga seorang pendekar murid kesayangan Ki Jarong yang juga saudara seperguruan Prabu Malaki (baca di bab-bab awal), sedangkan Dalman dan Putri Emi aseek menikmati makanan penutup, berupa buah-buahan segar.“Kamu tentu bingung bukan kenapa Putri Remi jadi buronan, jadi begini kisahnya…!” Jenderal Dusman yang mengira Dusman kaget karena mantan selir itu jadi buronan itu, lalu menceritakan secara singkat sebabnya dan siapa sosok Putri Remi yang dulu sangat dicintai mendiang Prabu Dipa.Padahal pikiran Sembara bukan ke sana, tapi ke Ranina. Sampai Dusman selesai bercerita, Sembara hanya diam saja. Sehingga Dusman dan Nalini serta Dalman dan Putri Emi berpikir kalau Sembara sedang menyimak kisah itu, Dalman sendiri sampai kaget, karena dia baru tahu riwayat Putri Remi.Dia bersyukur dia dan Semba
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
54
DMCA.com Protection Status