“Hehehe…anak muda yang berani…kamu berarti tak kenal siapa kami, kami bertiga adalah pendekar golok kilat dan penguasa daerah ini!” Paro langsung pasang nama, tujuannya agar Pendekar Pekok ketakutan dan cepat-cepat pergi dari warung ini. Julukan ini telah lama mengangkat mereka sebagai pendekar yang paling di takuti di kawasan ini. “Hebatttt…saya merasa terhormat sekali bisa duduk bersama tiga pendekar wilayah ini, mari saya traktir, kalian boleh minum sampai mabuk, saya yang bayar, kalian minum saja sepuasnya, tak usah khawatir, uang saya sangat cukup!” ucap Pendekar Pekok dengan cueknya. “Wahh Kang, dia ngejek kita, masa mau traktir kita…ga tahu dia kalau kita ga pernah bayar, perlu di kasih pelajaran ni orang kang!” pria yang satunya yang wajahnya ada bekas-bekas jerawat hitam nyolot, sambil menatap tajam Pendekar Pekok yang tetap santai di depan mereka. “Kimin, Pano, kasih salam perkenalan kita pada pemuda ga tahu diri ini!” perintah Paro pada dua anak bu
Baca selengkapnya