Home / Pendekar / Pendekar Romantis / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Pendekar Romantis: Chapter 171 - Chapter 180

537 Chapters

Bab 171: Kondisi Kerajaan Makin Hancur

Ketiga orang ini  lalu melompat sangat tinggi dan tassss…bak menghilang, dan langsung terlihat hanya titik abu-abu yang sangat kecil dan jauh, ketiga pejabat kerajaan yang baru ini kesenangan bukan main sambil tertawa kegirangan dalam hati, merasakan kemajuan hebat mereka dalam ilmu silat.Pdahal baru 3 bulan berlatih, tapi karena mereka sebelumnya sudah memiliki kesaktian tinggi, di tambah Malaki tak tanggung-tanggung menurunkan ilmunya ini, ketiganya benar-benar meningkat pesat ilmu silatnya.Karena kini kesaktian mereka benar-benar luar biasa dan sukar di cari bandingannya saat itu, apalagi kelak mereka terus berlatih mematangkan Jurus Menari di Atas Awan.Bagi mereka bertiga, Prabu Malaki bukan hanya junjungan, tapi juga guru silat yang sangat di hormati.Lalu ketiganya juga pergi ke tiga jurusan berbeda, mengemban misi besar, yakni merebut kembali kerajaan Hilir Sungai dari penjajah Kerajaan Majapahit, dengan jalan menjalin kontak diam-di
Read more

Bab 172: Tak Sadar Bertemu Anak Sendiri

Malaki menatap dengan teliti wajah anak ini, termasuk perawakannya. Malaki kagum melihat daya tahan anak ini. Bagi orang yang tak memiliki ilmu silat tinggi, tak akan bisa bertahan sekuat anak ini, paling tidak akan menderita cedera berat.Tapi anak ini aneh, batang pohon yang justru lingsek, dia sendiri tak kenapa-kenapa.Malaki tersenyum melihat tingkah si anak yang malah cuek dengannya dan terus mengusap dahinya yang sebetulnya tak kenapa-kenapa.“Anak kecil, saya minta maaf, tak sengaja memukul kamu tadi, kamu tak apa-apa, sini biar saya obatin, agar kepala kamu sembuh,” kata Malaki lemah lembut sambil tersenyum ramah lalu mendekat.Tapi Malaki kaget bukan main, anak kecil ini malah menyerangnya dengan pukulan-pukulan antep dan kuat, andai Malaki hanya orang biasa, pasti dia sudah kena pukulan-pukulan kuat ini.Dari kaget berubah jadi senang, Malaki melihat pukulan ini bukan jurus sembarangan, dan sepertinya awal pembuka jurus Menar
Read more

Bab 173: Minta Bantuan Mertua

Mereka kini duduk di atas kursi yang masih baik dan meja jati tua yang sudah dibersihkan si Gila di dalam benteng itu, walaupun dia juga kadang lebih suka tidur di gubuk yang dibangunnya bersama Sembara, tak jauh dari benteng ini.Sambil menikmati arak yang di bawa Malaki, keduanya sampai sama-sama lama termenung memikirkan nasib rakyat Hilir Sungai yang makin menderita saat ini.“Yahh, kamu sebagai adik kembarnya dan juga Pangeran memang sudah selayaknya jadi Raja, sudah tepat mendiang Prabu Dipa melimpahkan kekuasaan pada kamu, aku pun sangat nelangsa melihat penderitaan rakyat hilir sungai yang kini di jajah Majapahit, ingin ikut berjuang tapi aku semakin tua dan tenagaku makin jauh berkurang!” Si Gila buka isi hatinya, dia tetap bersikap biasa dan tidak menghormat berlebihan pada mantan menantunya ini, yang kini telah menjadi seorang raja.Sebenarnya dia sudah tak begitu bersemangat lagi semenjak istrinya Nyi Ningrum meninggal dunia di Kampung Bengkirai, bekas tempat markas pento
Read more

Bab 174: Bantuan Akan Tiba Pada Waktunya

“Aku sependapat dengan rencana kamu ananda, baiklah kamu bertahan dulu di sini, besok kita bertemu Jenderal Dato Angki dan baru sama-sama menghadap Prabu Tago!” Malaki langsung menarik nafas lega.Misinya tak sia-sia, mertuanya mendukung niatnya untuk merebut kembali kerajaan hilir sungai ini, sampai malam mereka terus bercerita terkait kondisi kerajaan Hilir Sungai, termasuk cerita pengkhianatan Putri Remi, yang juga mantan selir Prabu Dipa.“Tak ku sangka Putri Remi ternyata tega berkhianat pada Prabu Dipa dan kamu di fitnah, untung saja di saat akhir Prabu Dipa sadar dan kalian bisa berbaikan!” Dato menghembuskan nafas sambil mengeluarkan asap cerutunya.Setelah agak malam, Dato Kalio pun menyudahi pembicaraan mereka, Dato juga berjanji pada saatnya kelak, dia bersama hampir 1000 muridnya akan bergabung dengan para pejuang, termasuk tiga pengawalnya, untuk turut merebut kembali Kerajaan Hilir Sungai dari tangan kerajaan Mapajapahit, te
Read more

Bab 175: Naga Hitam

Wanita bernama Kesih ini lalu menggamit dua rekannya, mereka menatap Malaki yang dianggapnya lancang dengan mereka.Setelah saling mengedipkan mata, mereka lalu mengambil garpu dan melemparnya dengan kecepatan penuh ke arah Malaki.5 garpu menuju ke arah Malaki, hebatnya ke lima garpu itu kini menancap di meja dan tancapannya sejajar di depan pendekar ini, tidak mengenai Malaki, ke 5 garpu ini seakan baru di tancapkan Malaki di depannya sendiri, demontrasi kekuatan tenaga dalam yang Malaki peragakan sukses bikin semua pengunjung restotan ini berseru woww…!Apalagi Malaki sama sekali tidak menggerakan tangan ataupun badan, tapi aseek saja minum dengan cueknya.Tiga Bidadara Merah kini melongo, demontrasi tenaga dalam mereka bak membentur karang, karena serangan itu dianggap hanya mainan anak kecil bagi Malaki.Ketiganya kemudian melompat dengan cepat dan sudah mengurung Malaki yang belum melepas caping lebarnya dan terlihat tetap minum dengan tenang, setelah tadi menyelesaikan makannya
Read more

Bab 176: Kenangan Dengan Nyi Larasati

Wanita bernama Kesih ini lalu menggamit dua rekannya, mereka menatap Malaki yang dianggapnya lancang dengan mereka.Setelah saling mengedipkan mata, mereka lalu mengambil garpu dan melemparnya dengan kecepatan penuh ke arah Malaki yang terlihat di mata mereka bak orang mabuk.5 garpu menuju ke arah Malaki, hebatnya ke lima garpu itu kini menancap di meja dan tancapannya sejajar di depan pendekar ini, tidak mengenai Malaki, ke 5 garpu ini seakan baru di tancapkan Malaki di depannya sendiri, demontrasi kekuatan tenaga dalam yang Malaki peragakan sukses bikin semua pengunjung restotan ini berseru woww…!Apalagi Malaki sama sekali tidak menggerakan tangan ataupun badan, tapi aseek saja minum dengan cueknya.Tiga Bidadara Merah kini melongo, demontrasi tenaga dalam mereka bak membentur karang, karena serangan itu dianggap hanya mainan anak kecil bagi Malaki.Ketiganya kemudian melompat dengan cepat dan sudah mengurung Malaki yang belum melepas ca
Read more

Bab 177: Bentrok dengan Padepokan Naga Hitam

Surini sangat gemas karena semua pukulan dan juga serangan mereka dengan mudah di elakan Malaki yang malah berdiri sempoyongan bak mabuk benaran, dia pun langsung mencabut pedang tipisnya, bunyinya berdesing saking kerasnya tebasan di sertai tenaga dalam yang ia arahkan ke tubuh Malaki. “Hiyaatttt…!” teriakan melengking Surini ternyata diikuti 5 rekannya yang kesemuanya sudah mencabut golok. Pertarungan makin seru, saking cepatnya serangan mereka, pengunjung restoran yang ilmu silatnya rendah kini tak melihat dengan jelas, kecuali bayangan merah hitam ke enam wanita cantik berpenampilan menor tersebut. Saat bentrok dengan tangan Pendekar Pekok, pedang-pedang mereka seakan lengket dan ke enam orang ini serasa lumpuh dan leher mereka seakan tercekik, sehingga membuat ke enam orang dari padepokan Naga Hitam ini sesaat tidak mampu bernapas lagi. Mereka meronta-ronta, persis seperti seekor lalat tertangkap sarang laba-laba dan terdengar suara gerorokam dari tenggorokan mereka, seperti
Read more

Bab 178: Tantangan Terbuka Buat Naga Hitam

“Hmmm kalau informasi ini benar, inilah kesempatanku untuk menyusun kekuatan merebut kembali Kerajaan Hilir Sungai dari Prabu Durja!” batin Malaki. Malaki kini sengaja memilih sebuah penginapan sederhana di pinggiran Kota Pangsa, harapan dia akan ada orang yang datang menemuinya, harapan itu kini jadi kenyataan. Malam kedua saat dia beristirahat di kamar penginapan sederhana, Malaki tak kaget saat melihat ada bayangan seseorang yang agaknya mengetuk jendela kamar penginapannya. Malaki waspada, tapi dia bersikap santai saja, dia sengaja bersemedhi sambil melirik ke jendela itu. jendela kamarnya terbuka, dan yang bikin Malaki kaget, agaknya orang yang kini mulai masuk ke kamarnya seorang wanita. Lampu kamarnya remang-remang saja, tapi mata tajam Malaki bisa membedakan pria maupun wanita, wajah orang itu tertutup semacam cadar. Begitu masuk ke kamarnya, orang itu lalu melepas cadarnya, kagetlah Malaki saat memandang wajah orang yang kini berada d
Read more

Bab 179: Mulai Susun Kekuatan

“Tak apa Nargis, kamu bangkitlah, duduk kembali, aku memang sengaja akan mengontak rekan-rekan sehaluan, untuk menyusun kekuatan merebut kembali Kerajaan Hilir Sungai seperti wasiat mendiang Prabu Dipa!”Nargis dengan takut-takut kini kembali duduk, sikapnya benar-benar kikuk, karena di jaman itu, duduk semeja dengan seorang raja, sangat lancang dan berani mati.Namun perintah Malaki tadi tentu saja tak berani ia bantah. Malaki lalu menceritakan secara singkat kematian Prabu Dipa pada Nargis, Nargis beberapa kali menghela nafas.Keduanya kemudian bicara dengan sangat serius tentang gerakan selanjutnya, malam itu juga Nargis diperintah Malaki segera kembali ke Ibukota Bajama menemui Ki Mandar.Tentu saja Malaki meninggalkan pesan-pesan khusus buat Nargis.“Bilang pada Ki Mandar, setelah aku bertarung dengan Ketua Pedepokan Naga Hitam, aku akan langsung ke Bajama menemui beliau!”“Siap padaku, hamba malam ini juga
Read more

Bab 180: Bertemu Musuh Lama

Prabu Malaki sengaja menyatakan Kadipaten Pangsa sebagai awal tonggak gerakan pengambil alihan kerajaan Hilir Sungai dari penguasa boneka Prabu Durja.Karena kadipaten ini relatif tak begitu di kuasai Kerajaan Majapahit, karena sangat jauh dari pusat ibukota Kerajaan Hilir Sungai, dan juga berbatasan langsung dengan Kerajaan Surata, yang mulai menempatkan ribuan pasukannya di wilayah perbatasan dan sesuai perjanjian Malaki dengan Prabu Tago, bersiap tunggu komando hancurkan penjajah Majapahit dan rebut kerajaan dari raja boneka,Prabu Durja.Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba, Prabu Malaki bersiap menerima tantangan para musuh-musuhnya, Malaki kini sengaja menanggalkan baju jubah hitamnya yang sederhana, Malaki kembali memakai baju kebesarannya, yakni jubah abu-abu yang mewah, diapun sudah memangkas brewoknya dan kini wajahnya makin tampan dan klimis. Senjata pedang bengkok sengaja ia tonjolkan di pinggangnya.“Saatnya aku menampilkan jati diri asliku, aga
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
54
DMCA.com Protection Status