Kuusap keningku berkali-kali agar bekas ciuman si Rafael hilang. Tapi sebenarnya kalau dipikir-pikir, dia tidak salah juga. Aku ini, kan, istrinya. Mau diapain juga sudah halal. "Kamu kenapa, sih, May? Dari tadi Mama lihatin itu kening diusap-usap mulu. Pusing?" Aku memutar bola mata malas. "Iya, pusing banget. Mual, mau muntah juga," jawabku asal. Di luar dugaan, Mama malah menganga sambil melotot, "Wah! Hebat banget si Rafael, ya. Baru juga semalam, udah tokcer aja." Yasalam! Apa yang sedang dipikirkan Mama sekarang? "Tokcer apanya, sih, Ma? Mama pikir aku hamil gitu? Astaga, Ma! Mana ada orang baru tidur bareng semalam langsung hamil? Lagian kami juga nggak ngapa-ngapain, kok," jawabku kesal. Mama tergelak, lalu melenggang meninggalkanku begitu saja. Puas banget itu ketawanya. Rasanya seisi rumah ini lama-lama membuatku n
Last Updated : 2022-02-18 Read more