Aku belum tahu benar, tapi aku sudah telat haid mas. Bisa jadi aku memang benar hamil." Jawab Adinda, yang menunda ciumannya. Keramaian tak membuat mereka menahan nafsunya. Bahkan mereka saling gencar memberikan sentuhan dan ciuman yang semakin menggila. "Aku sangat merindukan saat-saat seperti ini mas." Adinda mulai memejamkan dan membuka matanya ,saat sesuatu terasa masuk kedalam miliknya. Terasa sedikit nyeri ,karena mereka sudah lama tak melakukannya. Namun, bukan Herman jika tidak membuat lawan wanitanya tergila-gila oleh sentuhannya. Kini, mereka benar-benar melakukan hubungan itu, ditempat baru milik Amira. Memang sedikit gila ,tapi itulah cinta, cinta yang dibalut dengan nafsu, membuat mereka menjadi budaknya. Tanpa mengenal tempat, waktu ,dan situasi, mereka berdua asyik melakukannya. Baluran keringat membasahi kemeja yang dikenakan Herman sekarang. Ia yang terlalu bersemangat, membuat tubuhnya dibanjiri keringat nikmat. Adinda yang terus mengeluarkan desahan n
Baca selengkapnya