Share

Amira Kesepian

Saat tubuhbya terasa semakin dingin, Amira memeluk sendiri tubuhnya. Ia butuh kehangatan dari Herman. Namun Herman tak ada disampingnya malam ini.

Airmatanya sudah kering. Tak bisa lagi keluar. Herman yang terus menerus membuat Amira tersakiti, tak sadar kalau saat ini ia telah membuat Amira kembali menangis.

"Sampai kapan aku harus berada dalam ketidak berdayaan ini?" Amira masih memelas. Memikirkan nasib kurang beruntungnya.

Fikirannya mulai tak karuan. Ia mulai curiga, kalau Herman sebenarnya tidak pergi ke kantor. Segera ia hubungi Andi. Ia ingin tahu keberadaan Herman yang sebenarnya.

Waktu sudah hampir jam 1 malam. Namun ia nekad menghubungi Andi, ia ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya.

Andi yang masih berkutat dengan laptopnya, tidak menyangka akan ada telepon dari istri tuannya.

Perasaannya sudah mulai tak enak. Dia tahu, kalau majikannya itu membuat lagi masalah dalam keluarganya.

"Iya nyonya, ada hal yang bisa saya bantu?" tanya Andi tegas. Ia ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status