Home / Urban / PEMBALASAN DENDAM SANG PEWARIS / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of PEMBALASAN DENDAM SANG PEWARIS : Chapter 171 - Chapter 180

199 Chapters

Chapter. 171

Catrina berusaha tetap tenang dan mengintip ayahnya di dalam sana. Dua orang itu belum mengatakan apa pun, masih terlalu serius menatap senjata api di tangan mereka. Ayahnya tampak sedang berganti baju, memilih mengenakan kaos biasa yang dipadu dengan celana jeans. Sepertinya memang ada banyak hal yang perlu dipersiapkan. Segala hal yang Catrina tahu bahwa itu bukanlah sesuatu yang baik. Dia bisa menebak bahwa ayahnya berniat menghabisi seseorang kali ini. Namun, dia memilih untuk tidak beranjak di sana sebelum mendengar detail rencana dari kedua orang itu. "Anak itu sudah terlalu mengganggu. Kehadirannya hanyalah penghalang bagiku. Kurasa sudah saatnya dia tahu dimanakah posisinya. Seharusnya sejak awal dia tahu diri. Tapi sekarang dia malah menjadi parasit." Dengus Indra terdengar kesal.Catrina mengerutkan kening mendengar perkataan ayahnya. Meski pria itu sama sekali tidak menyebut satu nama pun, Catrina yakin bahwa yang dimaksud oleh ayahnya adalah Adity
last updateLast Updated : 2023-04-06
Read more

Chapter. 172

Catrina masih menguping pembicaraan ayahnya dengan Aditya lewat telepon itu, tampaknya Aditya juga menyanggupi pertemuan mereka."Kau tidak akan menolak hal ini, Aditya. Aku tahu bahwa kau dan Jonathan mencariku hari ini. Justru aku memudahkan pekerjaanmu, karena itulah aku memintamu untuk menemuiku hari ini juga agar kita bisa membicarakan semuanya dengan baik. Bukankah tak ada sesuatu yang jauh lebih beruntung daripada hal itu?" Dalam hatinya Catrina berharap Aditya tidak menyetujui hal tersebut. Namun sepertinya harapan itu tidak terkabul ketika melihat ayahnya tampak tersenyum puas sebelum kemudian memutuskan telepon itu. Catrina merasa sangat beruntung ketika dia mendengar ayahnya menyebutkan suatu tempat yang menjadi lokasi pertemuan mereka. Setidaknya sekarang dia sudah tahu di lokasi mana ayahnya menemui Aditya nanti. Dia langsung pergi dari sana dan langsung menuju ke kantor polisi. Dia menjalankan rencana sendiri untuk menghentikan aksi mengeri
last updateLast Updated : 2023-04-07
Read more

Chapter. 173

Aditya dan Jonathan terlihat bersiap. Mereka berdua sudah sepakat untuk membawa setidaknya satu senjata saja untuk hari ini. Aditya mengganti bajunya. Sebisa mungkin apa yang mereka kenakan sekarang bisa menyembunyikan senjata itu. Sudah beberapa menit yang lalu sejak Aditya dan Indra berbicara lewat telepon. Aditya yakin bahwa Indra sudah berada di tempat itu dan menunggunya di sana. "Bagaimana dengan masalahmu bersama Catrina? Menurutmu apa yang dia lakukan sekarang setelah berbicara denganmu tadi?" Aditya langsung terdiam mendengar pertanyaan Jonathan. Dia langsung teringat kembali pada perempuan itu. Benar apa yang dikatakan Jonathan, entah apa yang dilakukan Catrina saat ini setelah membicarakan semuanya beberapa saat yang lalu. Apakah dia juga mengetahui tentang rencana Indra? Aditya bahkan merasa takut lagi apabila harus terus memikirkan Catrina. Dia masih terlalu sakit hati dan terlanjur tidak bisa melupakan semua kenyataan ini. Orang yang akan dia hadapi sekarang adalah aya
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Chapter. 174

Aditya terdiam sepanjang perjalanan. Dia harus bersikap tenang untuk menghadapi masalah ini. Dia akan berusaha membuat Indra menjelaskan semuanya tanpa harus ada baku hantam, kecuali apabila memang itu sudah menjadi pilihan terakhir. Setidaknya masih ada beberapa jalan bagi mereka untuk bernegosiasi atau membicarakan semuanya hingga mendapatkan titik temu. Aditya beberapa kali melirik ponselnya ketika mendapat panggilan masuk dari Catrina. Dia mengabaikan semua panggilan masuk itu karena merasa terlalu sakit hati juga malas jika saja perempuan itu mencegahnya pergi atau meminta pengampunan ayahnya. Mendengar suara Catrina untuk kesekian kali hanya akan membuatnya semakin sesak. Dia bahkan sudah tidak peduli hal penting apa yang ingin dikatakan Catrina padanya untuk saat ini. Biarlah untuk sementara waktu saja dia menahan diri untuk tidak mendengar perempuan itu. Dia yakin apabila dia berbicara dengan Catrina, dia tidak akan bisa fokus lagi untuk berbicara pada Indra. Untuk saat ini di
last updateLast Updated : 2023-06-06
Read more

Chapter. 175

Aditya akhirnya bertemu dengan Indra dan Calvin di dalam bangunan itu. Bangunan yang tentu saja terlihat lusuh dan tidak terawat. Mungkin memang tidak ada orang yang menghuni rumah tersebut dan ditinggalkan begitu saja. Indra meminta Aditya datang kemari barangkali agar tidak ada orang yang curiga bahwa mereka ada di sana. Indra langsung tersenyum begitu melihat kedatangan Aditya. Aditya masih berusaha untuk bersikap tenang dan seolah tidak pernah terjadi apa pun di antara mereka. Dia juga membalas senyum Indra dengan senyum bersahabat. Meskipun sebenarnya dalam hatinya dia mengejek pria itu ketika mengingat bahwa saat ini mereka sedang menyembunyikan senjata di balik baju mereka. Sedangkan Jonathan sendiri sama sekali tidak tersenyum dan hanya menatap serius pada Indra. Dia paling tidak bisa berakting atau berlaga palsu di depan orang apalagi orang tersebut adalah orang yang dibenci olehnya. Dia tipikal orang yang tidak suka dramatis. Jonathan tidak segan menunjukkan perasaannya pad
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Chapter. 176

Kali ini Aditya tidak tahan lagi ketika Indra menghina ibunya. Meskipun tidak sampai memukul, Aditya hanya mendorong kasar tubuh Indra untuk menjauh darinya. Dia menatap nyalang ke arah pria itu yang justru membalas tatapannya dengan pandangan meremehkan. Indra sepertinya sudah cukup puas melihat Aditya marah padanya. "Jangan pernah sekalipun mulut kotormu itu menghina ibuku!" "Nyatanya memang seperti itu. Ah, entahlah! Apakah sekarang aku harus merasa bersyukur karena kau dekat dengan anakku atau tidak, jika kau tidak pernah dekat dengan Catrina, mungkin aku tidak akan pernah mengetahui kebenaran yang mengejutkan ini." Aditya terdiam dalam beberapa detik, membiarkan Indra berbicara sesuka hatinya. Padahal dalam hatinya dia sangat berharap pria itu langsung saja menjelaskan semua alasannya melakukan hal mengerikan itu. "Aku mengajakmu bertemu kemari juga bukan untuk membuang waktu. Aku hanya ingin menyadarkanmu tentang di manakah posisimu di sini. Sebenarnya sudah seharusnya sejak
last updateLast Updated : 2023-06-07
Read more

Chapter. 177

"Maafkan aku, Aditya, ternyata kaulah yang tidak tahu diri di sini. Aku tidak pernah mengira bahwa ternyata kau sudah merencanakan semua ini. Kau dan tangan kananmu itu membawa sebuah pistol yang jelas saja ditujukan untuk membunuh. Kau memang orang yang penuh kejutan, Aditya. Kau lebih agresif daripada ayahmu sendiri." Mereka masih saling menodongkan pistol dengan pandangannya nyalang. Indra masih dengan senyumannya, sedangkan Calvin di belakangnya juga menodongkan pistol pada Jonathan. Udara terasa membeku dan terasa sangat dekat. Tak ada sedikit pun kesejukan di rumah tua itu. Membuat suasananya semakin mengerikan dan semakin gelap. Sama halnya dengan yang dirasakan oleh Aditya, seperti perkataannya tadi, Indra juga tidak menyangka bahwa ternyata Aditya membawa pistol yang sudah disediakan untuk membalas serangannya. Itu berarti anak tersebut sudah mengetahui rencana Indra. "Siapa pun yang akan mati hari ini, percayalah bahwa salah satu orang tersebut adalah kau, Indra. Jika kau
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Chapter. 178

Catrina merasa kalangkabut ketika harus membayangkan apa yang terjadi sekarang pada Aditya, ayahnya, dan juga Calvin. Ia tahu bahwa perselisihan ketiga orang itu sangat kacau. Bahkan dia bisa menebak apabila dia tidak datang tepat waktu, semuanya akan jauh lebih fatal daripada yang dia bayangkan selama ini. Mungkin akan ada nyawa yang melayang di sana. Karena itulah disini Catrina berusaha membuang perasaannya sebagai seorang anak maupun sebagai seorang kekasih karena sebenarnya dia tidak mau memihak siappun apalagi memihak yang salah. Memang sangat sulit ketika dia memutuskan untuk mendatangi kantor polisi dan melaporkan ayahnya sendiri. Bukan sesuatu yang mudah ketika dia menyadari bahwa saat ini dia dihadapkan pada dua pilihan. Dia harus memilih antara orang yang dia cintai dan juga ayah yang dia sayangi. Sebagai seorang wanita yang lebih menggunakan perasaan di segala situasi, berada dalam keadaan semacam ini dan dipaksa untuk menggunakan logika, tentu merupakan suatu hal yang sa
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more

Chapter. 179

Indra, Calvin, Aditya, bahkan juga Jonathan sangat terkejut begitu melihat kehadiran Catrina yang didampingi pula oleh beberapa polisi di sana yang langsung menodongkan pistol pada mereka. Namun hal tersebut tidaklah cukup membuat Indra menyerah dengan keinginannya membunuh Aditya hari ini juga. Tekadnya sudah terlanjur bulat dan tidak bisa diundur lagi hanya karena kedatangan anaknya sendiri bersama beberapa petugas tak diundang itu.Dalam hatinya, tentu saja dia merasa sangat terkejut juga marah pada Catrina yang entah dengan cara apa telah mengetahui rencananya dan juga lokasi mereka saat ini. Berani sekali Catrina membawa serta polisi ke sana dan membuat mereka membeku di tempat, tak tahu harus melakukan apa. "Turunkan senjata kalian!" Salah satu polisi itu berkata tegas yang langsung membuat keempat orang itu menurunkan pistol mereka. Indra langsung menatap tajam pada putrinya sendiri yang saat ini menunduk dan tidak berani menatap matanya. Catrina yang merasa bahwa tindakannya s
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more

Chapter. 180

"Aku tidak peduli apakah menurut Ayah itu adalah sesuatu yang benar untuk dilakukan, namun dari apa yang aku ketahui selama ini, pembunuhan tidaklah dibenarkan apalagi dengan alasan yang Ayah buat. Ayah harus tetap menyerahkan diri dan membiarkan para petugas polisi untuk mengadili semua tindakan Ayah selama ini. Kami sudah terlalu muak dengan apa yang Ayah lakukan." Indra semakin menatap marah pada putrinya. Mereka terdiam sejenak dengan beberapa polisi yang masih saja menodongkan pistol dan mengepung mereka. Keempat pria itu masih waspada, namun juga berusaha untuk tetap tenang ketika dikepung oleh polisi. Pistol mereka belum mereka jatuhkan ke lantai. "kau memang pengkhianat Catrina!" dengus Indra masih tak bis menerimanya."Apakah kamu sungguh darah dagingku Cat_""Tak perlu banyak basa-basi! Ayo, ikut kami segera!" potong salah satu petugas polisi.Para polisi itu mulai semakin tegas dan menggertak. Namun hal itu tetap saja tidak membuat Indra bergerak dari tempatnya, seakan saa
last updateLast Updated : 2023-06-09
Read more
PREV
1
...
151617181920
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status