Share

Chapter. 177

"Maafkan aku, Aditya, ternyata kaulah yang tidak tahu diri di sini. Aku tidak pernah mengira bahwa ternyata kau sudah merencanakan semua ini. Kau dan tangan kananmu itu membawa sebuah pistol yang jelas saja ditujukan untuk membunuh. Kau memang orang yang penuh kejutan, Aditya. Kau lebih agresif daripada ayahmu sendiri."

Mereka masih saling menodongkan pistol dengan pandangannya nyalang. Indra masih dengan senyumannya, sedangkan Calvin di belakangnya juga menodongkan pistol pada Jonathan.

Udara terasa membeku dan terasa sangat dekat. Tak ada sedikit pun kesejukan di rumah tua itu. Membuat suasananya semakin mengerikan dan semakin gelap. Sama halnya dengan yang dirasakan oleh Aditya, seperti perkataannya tadi, Indra juga tidak menyangka bahwa ternyata Aditya membawa pistol yang sudah disediakan untuk membalas serangannya. Itu berarti anak tersebut sudah mengetahui rencana Indra.

"Siapa pun yang akan mati hari ini, percayalah bahwa salah satu orang tersebut adalah kau, Indra. Jika kau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status