Home / Urban / PEMBALASAN DENDAM SANG PEWARIS / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of PEMBALASAN DENDAM SANG PEWARIS : Chapter 151 - Chapter 160

199 Chapters

Chapter. 151

Dia tak tahu lagi seperti apa dunia saat ini. Semua isi dunia seperti sedang menertawakannya sekarang. Aditya tidak pernah menduga bahwa dia akan mengalami fase semacam ini sepanjang kehidupannya. Barangkali dia bahkan tidak pernah berpikir untuk mewarisi sebuah perusahaan besar milik ayahnya. Dia juga tidak pernah menduga bahwa memang serumit inilah kehidupan orang kaya yang dikelilingi oleh banyak musuh yang selalu ingin menjatuhkan mereka. Sekarang dia sendiri harus merasakannya. Dia harus melalui sebuah kehidupan yang sebelumnya tidak pernah dipikirkan.Dia menatap kosong ke arah cermin dalam ruangan itu. Sekarang tak ada lagi sesuatu yang bisa dilakukan selain menunggu dan berharap semuanya kembali normal. Segala kejadian mengerikan yang baru saja ia saksikan dengan mata kepala sendiri, mungkin itu sudah cukup untuk membuatnya merasa trauma. Meski sebenarnya dia kau bahwa mungkin ini bukanlah seberapa apabila harus membayangkan apa saja yang akan terjadi kedepannya. Aditya menat
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

Chapter. 152

Tak ada satu pun orang yang merasa baik-baik saja saat ini setelah menerima semua kejadian mengerikan itu, termasuk di antaranya adalah Catrina yang merasa tidak berani lagi untuk keluar dari rumahnya. Seakan apabila dia keluar dari tempat itu selama satu hari saja, maka pada saat itu juga hidupnya akan berakhir. Dia juga seakan menganggap semua orang di luar sana sebagai sebuah ancaman bagi keselamatannya. Selama ini dia hanya melihat sebuah aksi pembunuhan hanya di film. Namun pada saat itu dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Dialah saksi kunci dari semua kejadian mengerikan itu. Bisa dibilang apabila semua orang tahu, maka mereka akan memburu Catrina. Setiap hari, wanita itu merasa gemetar ketika sedang melakukan sesuatu. Sesuatu yang buruk selalu berkelebat dalam pikirannya. Terkadang dia berpikir bahwa bisa saja ada orang yang mendadak datang dan mendobrak tempat itu lantas menangkapnya. Dia takut kejadian yang paling ditakutkan akhirnya terjadi. Sekarang di
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

Chapter. 153

"Sekarang apa?" tanya Jhon. Aditya menatap sedih wanita yang masih tidak berdaya di ranjang rumah sakit. Dalam beberapa lama dia hanya bisa terduduk dan menunggu di sana. Menunggu hingga Aletta terbangun dari kritisnya. Aditya bahkan rela menginap di rumah sakit demi menunggui ibunya. Dia hanya ingin bahwa orang pertama yang dilihat oleh wanita itu ketika sadar adalah dirinya. Aditya menatap Jhon dengan putus asa. Dia belum siap meninggalkan rumah sakit untuk saat ini. Setidaknya hanya untuk saat ini. Mungkin memang lebih baik dia masih tinggal di rumah sakit untuk menunggu ibunya. Jika nanti ibunya sadarkan diri, barulah dia memikirkan apa yang harus dilakukan setelah ini. "Semua orang seperti menjauhiku. Mereka sibuk dengan urusannya sendiri. Atau mungkin lebih tepatnya sibuk dengan perasaan kacau yang saat ini melanda siapa saja yang melihat kejadian itu. Untuk sekarang lebih baik kita fokus pada apa yang harus dilakukan. Aku akan menunggu ibuku sampai dia sad
last updateLast Updated : 2023-02-23
Read more

Chapter. 154

Jonathan mengerutkan kening dan menatap serius pada layar komputer itu. Dia memperhatikan dengan seksama siapa saja yang ada di sana. Lingkungan pelabuhan itu tampak sangat sepi apabila dilihat dari atas. Dia hanya melihat ada beberapa orang di sana yang tidak menyadari dronenya. Jonathan sedikit membulatkan matanya begitu menyadari ada penembak lain di sana. Orang yang tidak dia tahu siapakah orangnya. Bisa dibilang karena terlalu jauh dia tidak bisa mengenali wajah semua orang di sana.Bukan hanya penembak lain, dia juga melihat ada gerombolan pembuangan bensin di sekitar gudang Ibu Aletta saat dia disekap. Jonathan kembali memperhatikan rekaman itu. Dia memperhatikan dengan saksama dan terkadang mengulanginya lagi apabila merasa ada sesuatu yang dia lewatkan. Jonathan bahkan rela menghabiskan waktunya disana hanya untuk melihat rekaman itu berulang kali. Dia sedikit menyesal karena rekaman itu merekam kejadian tersebut dalam jarak yang cukup jauh sehingga dia merasa kesulitan untu
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Chapter. 155

Dalam beberapa hari ini Jonathan tidak bertemu dengan Aditya. Dia sebenarnya belum mau mengganggu lelaki itu. Untuk saat ini dia membiarkan Aditya sibuk dengan urusannya sendiri, sedangkan dia masih berusaha mencari tahu hal terpenting dari kasus tersebut untuk bisa memecahkannya. Dia tahu betul bahwa saat ini Aditya masih berduka. Jadi memang paling etis dia tidak mengganggunya. Sedangkan saat itu Aditya merasa memang sudah tak bisa menahan emosinya. Lagipula selama ini dia memang tidak tahu bagaimana caranya mengendalikan emosi. Dia selalu berusaha untuk memendamnya sendiri. Merasa tak bisa pula apabila harus melampiaskannya dengan menangis. Bisa dibilang dia terlalu gengsi untuk menangis, entah ketika sedang sendiri apalagi sedang berada di depan orang lain. Pada akhirnya dia pun melampiaskan semua itu pada Sandra. Menyalahkan semua pada perempuan itu atas semua yang terjadi. Dia merasa berhak untuk melampiaskan semua rasa sakitnya pada Sandra. Menurutnya, tidak ada orang yang pa
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Chapter. 156

Karena tak mau melakukan sesuatu yang salah, Aditya pun memilih pergi dari sana dan membiarkan wanita itu sendirian lagi dengan kesedihannya. Setidaknya sekarang dia merasa sudah jauh lebih lega setelah memarahi Sandra. Mungkin orang bilang ini adalah suatu kekonyolan. Melampiaskan amarah pada seseorang yang sama sekali tidak memperbaiki keadaan apalagi mengembalikan semua yang sudah hilang hanyalah sesuatu yang dilakukan oleh orang bodoh. Begitu dia keluar dari tempat tersebut, dia langsung berhadapan dengan Jonathan. Dia langsung mengerutkan kening begitu melihat lelaki tersebut mendadak berdiri di depannya. Sejenak mereka hanya diam karena saling merasa bingung dan juga canggung. Aditya berjalan mendekati Jonathan. Dia bahkan hampir lupa dengan pria itu karena keadaan yang sangat kacau yang menimpa mereka saat ini. Kondisi jiwanya rasanya belum stabil, terlebih lagi ibunya yang saat ini masih belum sadarkan diri di rumah sakit. Sekarang ketika dia melihat Jonathan mendadak datan
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

Chapter. 157

"Aku sejak dulu sangat percaya padamu, Jonathan. Aku tahu bahwa tidak mungkin kau mengarang cerita untuk kepentingan dirimu sendiri. Kau bekerja tulus untukku. Dan untuk saat ini kau tidak mengada-ngada, bukan?" Jonathan tertawa kecil mendengar pertanyaan Aditya, meskipun dalam hatinya dia tetap saja memaklumi kenapa lelaki itu sampai bertanya demikian dan dengan ekspresi seperti itu. Dia sendiri sudah menduganya bahwa Aditya tidak akan langsung percaya begitu saja dengan pertanyaannya. Entah seperti apa perasaan Aditya terhadap Catrina saat ini, hal yang Jonathan tahu bahwa barangkali itu bukanlah sesuatu yang mudah untuk dialami. "Untuk apa juga aku membohongimu? Dan sebaliknya aku sudah tahu bahwa reaksimu akan seperti ini. Aku tidak terlalu mengerti bagaimana hubungan kalian saat ini. Entah kau masih mencintainya atau tidak, namun hal yang perlu kamu lakukan di sini hanyalah memberitahu apa yang perlu kuberitahu. Biar bagaimanapun kita harus menyelesaikan masalah yang satu ini t
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

Chapter. 158

"Menurutmu, apakah etis jika aku mendobrak tempat tinggalnya ini? Aku sama sekali tidak pernah melakukan hal semacam ini sebelumnya. Pasti ada banyak orang yang mengira bahwa aku hendak merampok apabila masuk dengan cara paksa. Aku mungkin tidak bisa melakukan hal ini, Jonathan." Aditya mengusap rambutnya dengan kasar. Catrina tidak pernah melakukan hal semacam ini sebelumnya, sama sekali tidak membalas pesan maupun teleponnya. Bila memang terjadi suatu masalah atau perempuan itu mengetahui sesuatu tentang kasus kemarin, mungkin wajar saja apabila dia berlaku demikian. Saat ini Aditya sangat yakin bahwa Catrina mengetahui sesuatu yang membuat gadis itu merasa sedikit ketakutan dan menghindari semua orang. Namun bagaimanapun juga Aditya harus tahu apa yang sebenarnya terjadi, tak peduli bagaimanapun sulitnya untuk melakukan semua itu. "Aku juga berpikir demikian. Aku tidak yakin kalau dia ada di dalam. Atau kalaupun memang dia ada di sana, mengapa dia tidak merespon panggilan kita?
last updateLast Updated : 2023-02-27
Read more

Chapter. 159

Di tempat berbeda terlihat Jhon berusaha menghubungi Catrina untuk menanyakan kabar perempuan itu. Wajar saja apabila dia mengkhawatirkan Catrina saat ini. Sudah berhari-hari temannya itu tidak masuk kerja. Bukan karena Catrina tidak melakukan kewajibannya sebagai seorang dokter, melainkan karena Jhon sangat khawatir apabila terjadi sesuatu yang salah pada perempuan itu dan dia sedang tidak ada di sana. Sayang sekali, ponsel Catrina sama sekali tidak aktif. Dia sudah berkali-kali menghubungi bahkan mengirim ratusan pesan pada perempuan itu yang sama sekali tidak dibalas hingga sekarang. Dia malah frustasi sendiri. Dia juga sudah berusaha bertanya pada orang yang mengenal Catrina dengan baik. Berharap salah satu di antara mereka mengetahui di mana keberadaan perempuan itu sekarang. Namun bukannya memberitahu, mereka malah bertanya balik padanya. Jelas itu semakin membuatnya frustasi dan tidak tahu harus melakukan apa untuk mencari Catrina yang keberadaannya tidak diketahui saat ini.
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

Chapter. 160

Aditya langsung menggeleng sambil tersenyum menanggapi pertanyaan Jhon. Entah kenapa untuk saat ini dia hanya merasa bahwa masalah tentang Catrina lebih baik diketahui hanya oleh dirinya dan juga Jonathan. Dia belum siap memberitahu hal itu pada orang lain. Lagipula, bisa dibilang untuk saat ini itu bisa menjadi urusan pribadi. Dia tidak mau membuat semua orang terlalu terkejut atau membuat mereka mungkin menuduhnya telah berlaku tidak menyenangkan pada perempuan itu. "Tidak, aku hanya sedikit kelelahan. Eh, bagaimana keadaan ibuku? Apa ada kemajuan?" Jhon membuang napas sebelum kemudian mengangguk pelan. Mereka menatap Aletta yang masih terbaring di sana. Wanita itu belum menunjukkan tanda akan sadar dari kritisnya. Namun Jhon sudah memeriksa kondisi Aletta dan memastikan bahwa wanita itu semakin membaik dan mungkin tak butuh waktu lama untuk sadar kembali. "Ya, kurasa kondisinya semakin membaik. Kau tidak perlu terlalu khawatir untuk saat ini. Aku yakin sebentar lagi ibumu akan s
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
20
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status