Beranda / Fantasi / Selubung Memori / Bab 551 - Bab 560

Semua Bab Selubung Memori: Bab 551 - Bab 560

594 Bab

550. TAMENG DARAH #10

Percobaan itu jelas perkembangan bagus, tetapi Dokter Gelda tidak terlihat senang. Isha juga. Mereka justru termenung.Lavi hanya diam.Profesor Merla menatap ruangan penuh maksud.Dan aku tidak tahan lagi dengan keheningan ini. Aku semakin menggebu-gebu. “Kalau begitu, kita bisa kembangkan vaksin sekarang juga, kan? Sudah jelas buktinya. Darahku bisa menghentikan sel monster. Ambil darahku.”“Tidak semudah itu,” kata Dokter Gelda.Aku tidak suka dengan suara dan sorot Dokter Gelda—seolah-olah dia putus asa sebelum mencoba. Aku tidak mengerti mengapa dia seperti itu.“Kenapa? Karena komposisi?”“Salah satunya.”“Lalu apa lagi? Kenapa?”Tidak ada yang menjawab. Isha sudah menatapku penuh peringatan, tetapi aku tak tahan lagi. “Karena Lavi melarang?” Aku menoleh ke Lavi. “Lavi—”Plak!Ayunan tangan Lavi ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-17
Baca selengkapnya

551. TAMENG DARAH #11

Penelitian dibubarkan, Lavi langsung melesat keluar tanpa suara.Aku masih terdiam membeku. Isha memerhatikanku saat disibukkan beres-beres. Profesor Merla membawa jasad kembali ke ruangannya dan Dokter Gelda sibuk membersihkan alat-alat. Di tengah proses itu, Asva pamit undur diri.“Kalau begitu, biar kusampaikan hasil hari ini pada Jesse,” katanya.“Tolong sampaikan ke Haswin juga,” pinta Dokter Gelda.Aku tidak ingin terdiam membeku seperti orang idiot, jadi kuputuskan ikut membantu Isha membereskan barang. Aku menghampirinya. Dia merapikan meja penuh beragam sampah, membuangnya di tempat sampah khusus. Dan kupikir aku idiot. Aku tak tahu mana yang penting atau tidak. Pada akhirnya, aku diam lagi.“Kau tahu, Forlan,” ujar Isha. “Lavi selalu menolak melibatkanmu.”Aku tahu cepat atau lambat Isha akan menyinggung ini, tetapi kukira dia tak akan mengatakan itu. “Kau sekarang tahu alasanny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-19
Baca selengkapnya

552. TAMENG DARAH #12

Sisa hari itu kuhabiskan di mercusuar.Mercusuar ada di bagian belakang Padang Anushka dekat ladang bunga—yang belakangan semakin sering dikunjungi orang-orang setelah gerha rehabilitasi selesai dibuat. Pintu masuknya ada dua: melalui ladang bunga atau barisan pohon di jalur menuju istal. Mercusuar ada di balik pepohonan, terlihat sangat jelas dari gerha rehabilitasi karena bangunan itu bukan menara besi layaknya menara sinyal yang berdiri di dekatnya, tetapi sungguhan mercusuar—menara batu tinggi dengan lampu sorot raksasa di atasnya. Sewaktu-waktu lampu itu akan menyala menyoroti danau saat malam seolah akan ada seseorang yang berniat menyelinap masuk dari danau Pulau Pendiri. Mercusuar sebenarnya bisa populer di kalangan penghuni—terutama ketika bagian bawahnya merupakan taman khusus yang dipenuhi bunga dan pancuran air, tetapi masalahnya: pertama, mercusuar jauh dari pusat penghuni Padang Anushka, dan kedua, menaiki mercusuar sampai lantai atas itu sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

553. MAYAT AIR TERJUN #1

Empat hari kemudian, akhirnya Jenderal dan Kara kembali.Saat itu terjadi aku sedang bersama Dalton dan Elton—kami sepakat mulai berlatih bersama sejak mereka kewalahan melawan monster yang bisa terbang, dan dengan otak cemerlang Dalton, dia punya gagasan: “Kau bisa terbang, jadi mungkin kau bisa menjadi lawan yang cocok.” Maka terjadilah. Tiga hari terakhir, aku tanpa henti meladeni mereka yang terus menyerangku di udara.Tentunya kami berlatih di hutan belakang. Mustahil kami berlatih di depan kandidat baru dan beberapa darah campuran ketika latihan kami sudah dipastikan memakai kemampuan—meskipun, iya, ketika Lavi mendengar gagasan latihan ini, dia menyarankan kami dengan mata berbinar-binar. “Latihan di gelanggang saja! Aku dukung! Biar aku yang urus perizinannya!” Untuk Elton, itu tawaran menarik. Namun, untukku dan Dalton, kami mengerutkan kening. Lavi dan Elton ingin kami latihan di gelanggang. Aku dan Dalton, tidak. Dua lawan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-23
Baca selengkapnya

554. MAYAT AIR TERJUN #2

Rasanya seperti sudah selamanya aku tidak bersama Lavi di siang bolong.Kami di Rumah Pohon, membicarakan titik misi, mempersiapkan semuanya karena alam liar rasanya lebih membara dibanding sebelumnya setelah tim Jenderal dan tim Dalton bertemu pertempuran. Aku menjelaskan semua yang terjadi ketika aku bertemu pertempuran bersama Profesor Merla dan Reila—bagaimana kami bisa memperkirakan posisi musuh sampai ke persiapan dan penyergapan. Sungguh, Lavi mendalami penjelasan dan mencetuskan ide yang sangat ingin kudengar darinya: “Oke, deteksi kuserahkan padamu. Kita takkan terbang di misi ini.”Lalu kami memperkirakan lama perjalanan, titik di mana kami setidaknya bisa istirahat—semua disusun begitu sempurna sampai aku merasa misi ini tak akan punya celah kegagalan seperti penyerangan pada kami. Jenderal mencetuskan tim berikutnya yang berangkat hanya dua. Pertama, tim kami—yang hanya terdiri dari dua orang. Kedua, tim Jenderal dan Nadir&mdas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-25
Baca selengkapnya

555. MAYAT AIR TERJUN #3

Sorenya, aku dan Lavi sungguhan ke gelanggang.Namun, di detik pertamaku menginjakkan kaki di padang rumput, aku sudah berniat putar balik kembali ke jalur penghubung, tetapi Lavi lebih cepat menangkap dan menyeretku ke gelanggang. Jadi, aku tahu ini sudah dia rencanakan. Aku tahu dia sudah membicarakan ini dengan Haswin.Gelanggang ramai dengan tim bertahan. Kandidat baru sedang dilatih oleh tim bertahan—yang itu artinya dilatih Yasha, Elka, dan Lukas—yang dalam artian lainnya juga dilatih oleh Hela, Ravin, dan Calvin. Sungguh, aku tidak paham lagi apa yang sebenarnya diinginkan Lavi. Aku hampir mendesis, tetapi merasakan aura Lavi—benakku bungkam begitu saja. Lavi begitu serius.Tentunya kandidat baru semakin tegang melihat kedatangan kami.Kandidat baru yang sekarang cukup banyak. Bila ditambah dengan kandidat yang tidak lulus-lulus jumlahnya sekitar dua puluh lima. Aku bahkan masih melihat kandidat baru yang sudah ada saat aku tiba.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-27
Baca selengkapnya

556. MAYAT AIR TERJUN #4

Malamnya, selesai menidurkan Fal di kamarku, aku keluar membuat burger untuk diriku sendiri. Aku sempat mengintip kamar Reila, memastikan dia tertidur atau tidak, ternyata sudah. Dia terlelap begitu nyenyak. Dia memang jarang berhasil tetap bangun melewati tengah malam. Sebenarnya aku juga tidak berniat mengajak dia ikut membuat, tetapi karena dia selalu takut kalau aku bicara sendiri, aku harus memastikan dia tidak akan mendengar obrolanku dengan Bibi.Jadi, saat aku memanggang sedikit daging sapi dan menggoreng telur untuk isi burger, aku menceritakan pada Bibi semua yang terjadi setelah Bibi pergi dari Rumah Pohon—sampai ke surat yang membuat energi gelapku bangkit. Cukup sulit bercerita ketika aku sudah mencium aroma daging yang menggoda perutku, tetapi aku berhasil membuat Bibi mengerti semua alur ceritaku. Aku berkonsentrasi pada susunan burger—roti, mayones, saus, selada, tomat, bombai, gabungan daging dan telur, mayones lagi, saus lagi, roti—ini burg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-29
Baca selengkapnya

557. MAYAT AIR TERJUN #5

Di hari keberangkatan misi, Lavi begitu heran padaku karena terlelap seperti orang yang tidak pernah tidur seribu tahun. Aku baru bangun di siang hari, sekitar empat jam sebelum keberangkatan. Dia begitu khawatir mendapati mataku sembab seolah dalam tidurku, aku menangis sepanjang waktu. Kubilang aku tidak masalah dan siap berangkat misi. “Ini bukan sembap. Ini efek bangun siang.”Secara teknis, aku memeluk Bibi di Perbatasan sangat lama dan rasa kantuk menyerangku begitu saja setelah menangis di kehangatan pundak Bibi. Andai saja Bibi tidak sadar aku hampir tertidur, mungkin aku sudah terjebak di sana dan tidak pernah bisa kembali kemari lagi. Perlahan, aku semakin benci meninggalkan Bibi di Perbatasan. Aku benci melihatnya sedih, dan melebihi itu, aku benci mendapati diriku sendiri harus meninggalkannya yang sedang bersedih. Aku tidak sanggup melihat Bibi melambaikan tangan dengan senyum dan bekas air mata. Ketika Bibi berdiri di kejauhan—di momen ketika p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-01
Baca selengkapnya

558. MAYAT AIR TERJUN #6

Area awal misi kali ini—lagi-lagi dan lagi—adalah hutan.Penjelajahan area hutan tidak pernah lebih baik dari: medan yang tidak rata, pohon yang tata letaknya sungguh tak karuan, lumut hijau yang menutup batu dan membuat pijakan tergelincir, embun pagi padahal sudah tidak pagi, hewan-hewan melata mulai dari kecil sampai berbahaya, monyet-monyet yang menyeberangi satu dahan ke dahan lain seolah tidak takut manusia, rumput-rumput liar yang membuat kulit gatal-gatal—tetapi aku sudah kebal, jadi Lavi yang kebanyakan mengeluh soal itu—dan masih banyak lagi pola-pola alam liar yang selalu sama. Satu-satunya hal baik yang kualami, dan mungkin akan kualami sampai kapan pun: Lavi di sisiku.Lavi selalu seperti ini: membicarakan hal-hal remeh seolah kami tak pernah dua puluh empat jam bersama di Padang Anushka—seolah aku tidak pernah tahu apa yang dia lakukan selama jam kosongnya—tetapi sebenarnya dengan cara paling aneh terkadang aku juga tid
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-03
Baca selengkapnya

559. MAYAT AIR TERJUN #7

Aku bangun lebih dulu dari Lavi, mencubit pipinya sampai Lavi terganggu dan berhasil mengumpulkan kesadaran. Aku sudah bersiap dia akan marah-marah dan bangkit melampiaskan kekesalan, tetapi saat akhirnya bangun, dia tersenyum. “Menikmati melihat wajahku?”“Kau harus membantuku berburu,” kataku. “Perutku keroncongan.”“Aromanya enak.”“Jangan tidur lagi,” aku menjewer pipinya sampai dia bangun.Dia menggerutu banyak hal ketika kami keluar lubang istirahat. Kami tidak berniat meninggalkan tempat itu—hanya berburu lalu kembali dan memasak semua bahan—tetapi Lavi sudah mengeluh habis-habisan. Dia mengerucutkan bibir, jelas cemberut. “Ini bahkan belum pagi.” Dan dia benar. Ketika kami keluar, matahari baru mau terbit, tetapi ini waktu tepat untuk berburu.“Tidak ada riwayat hewan keluar di awal pagi,” gerutunya.“Itu menurutmu. Menurutku, riwaya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5455565758
...
60
DMCA.com Protection Status