Share

551. TAMENG DARAH #11

Penelitian dibubarkan, Lavi langsung melesat keluar tanpa suara.

Aku masih terdiam membeku. Isha memerhatikanku saat disibukkan beres-beres. Profesor Merla membawa jasad kembali ke ruangannya dan Dokter Gelda sibuk membersihkan alat-alat. Di tengah proses itu, Asva pamit undur diri.

“Kalau begitu, biar kusampaikan hasil hari ini pada Jesse,” katanya.

“Tolong sampaikan ke Haswin juga,” pinta Dokter Gelda.

Aku tidak ingin terdiam membeku seperti orang idiot, jadi kuputuskan ikut membantu Isha membereskan barang. Aku menghampirinya. Dia merapikan meja penuh beragam sampah, membuangnya di tempat sampah khusus. Dan kupikir aku idiot. Aku tak tahu mana yang penting atau tidak. Pada akhirnya, aku diam lagi.

“Kau tahu, Forlan,” ujar Isha. “Lavi selalu menolak melibatkanmu.”

Aku tahu cepat atau lambat Isha akan menyinggung ini, tetapi kukira dia tak akan mengatakan itu. “Kau sekarang tahu alasanny

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status