Semua Bab The Gray Silhouette of Love: Bab 1 - Bab 10

131 Bab

1. A LITTLE DAZE

  “...cinta  bisa  menjadi   sesuatu  yang lembut  dan  menyentuh,  tapi  kadang juga  bisa  menyakitkan  dan  mencekik tanpa  rasa ampun...”         ~  ARU  ~     Aku  menangkap  gelap  dari  sebuah pesan  yang  dikirim  untuk Ara.  Aroma pesan  itu  berbau busuk,  walaupun aku tak   menciumnya  secara nyata.  Hanya saja  peka  rasa  yang  menerbitkan intuisi  bernada  beda.   Aku  curiga.  Kusapu  juga  ponselnya  yang  berada  di  meja  dalam genggaman ku.  Bunyi  seperti  tetes  air yang  jatuh  terdengar  saat  aku mengusap  layarnya.  Ku  ketikkan angka-angka  sandi &
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-30
Baca selengkapnya

2. A LITTLE MISTAKE

 "...cinta ini terlihat kerdil dalam ketidak pastiannya..."    ~ ARA ~  Aku bercermin menatap bayangan diriku. Ada seraut bahagia yang terpancarkan dari bayangan itu, entah itu karena hari ini Aru akan mengajak jalan atau karena sesuatu yang lain. Yang jelas aku sangat senang. Kami rencananya akan menghabiskan Minggu ini bersama, setelah dua kali Minggu terlewati terpisah. Sekali lagi ku pastikan penampilanku di  cermin. Karena merasa kurang 'pede' aku lantas menambah lagi garis ketebalan lipstikku, dan bertanya pada sahabatku, Tasya, yang sedang sibuk memperhatikan ku dari tempatnya duduk. "How do I look?" tanyaku pada sahabatku.“You  look  good as  always”  jawabnya,  “Jadi,  kau  benar-benar  tidak  akan  mengajakku  serta?”  keluhnya, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-03
Baca selengkapnya

3. MENGENANG

  "...Menyenangkan jika kebahagiaan kita hanya di isi dengan cerita tentang kita, tanpa harus membawa penyusup..."     ~ Aru ~   Setelah mengirim pesan pada Tasya, aku lantas melajukan motor ku melewati jalanan kota Singapura pergi menuju tempat sahabatku, Zein. Biasanya dia selalu ada di kursi nyamannya untuk bermain game seharian dan hanya bersantai-santai di hari Minggu. Jadi aku tidak memberitahukannya jika akan datang.  Aku memarkir motorku. Bergegas menekan tombol lift dan menuju nomer apartemennya. Belum juga ku tekan bell, pintu sudah terbuka dengan sendirinya. "Yoo Bro!" serunya kaget. Wajah Zein terlihat. Pakaiannya rapi, wajahnya bersih segar, rambut tertata dan tersisir halus. Dan... tumben dia wangi. Seperti akan pergi berkencan saja. Beruntungnya aku datang tepat waktu, sebelum dia pergi. "Tumben ngak ngabarin klo mau kesini? Ehh bukanya kau bilang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-07
Baca selengkapnya

4. FESTIVAL CAHAYA

  "...Dia guru terbaik dalam mengecap rasa dan belajar bahasa..."         ~ Ara ~     Aku berhenti menangis, tapi belum berhenti bersedih. Kepala ku mulai terasa pening karna banyak menangis, tapi Aru masih belum menghubungi ku, walaupun aku sudah mengirim beberapa pesan text untuknya. Dia bahkan belum membacanya.  "Mungkin Aru memang butuh waktu menyendiri dulu, Ra" ujar Tasya menanggapi pikiranku yang ternyata ikut keluar dari mulutku tanpa ku sadari, "Kau tenang saja. Aku yakin setelah dia merasa lebih baik. Pikirannya lebih terang menerima, dan emosinya lebih stabil dia akan menghubungi mu. Kau tahukan, dia pandai berbenah! Dia akan menghubungi mu saat dia telah membaik" imbuh teman ku berpendapat. "Aku hanya takut jika saja kali ini dia tidak bisa lagi menerimaku ataupun memaafkanku, Sya. Karena nyatanya ini bukan hal baru untuknya. Aku sudah b
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-10
Baca selengkapnya

5. TENTANG RINDU

  "...Benang tipis diantara bodoh dan gila ialah cinta... "       ~ Aru ~     Berbulan-bulan berlalu dan kita hanya menikmati rasa rindu ini dalam ruang kita yang berbeda. Mengumpulkan setiap hitungan demi hitungan, hingga menjadi deret hitung selanjutnya. Menyilang saat lima dan menulis lagi jadi satu. Menyilang lagi saat lima dan menghitung ulang mulai dari satu. Begitu terus dan berlanjut hingga hitungan itu genap terkumpul sampai hari ini. Hari dimana aku akan membawakan oleh-oleh rindu yang Ara minta dan ku janjikan, iya.  "Landing safe in SG" Telah menjadi status di f******k dan juga sosial media ku yang lainnya. Lalu Ara dengan cepat bereaksi meminta temu disiang hari itu juga, segera sesaat setelah aku mendarat. Tapi aku berencana menemuinya sore hari, karena merasa masih letih dan perlu mengumpulkan energi agar bisa menemuinya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-12
Baca selengkapnya

6. LOWKEY

"...Dalam keadaan yang rumit itulah kita akhirnya belajar menumbuhkan sikap dewasa kita... "     ~ Ara ~     Akhirnya, aku dan Tasya pergi keluar juga. Dia mengajakku makan malam diluar, katanya agar aku tidak terlalu begah hanya berdiam murung di Condo saja. Akupun akhirnya mengikuti saran sahabatku itu. Setelah berjalan sekitar 10 menitan, sampailah kami disalah satu food court tujuan kami. Aku memesan ayam geprek satu level dibawahnya yang terpedas di kedai Papi Chicken. Yang merupakan makanan Indonesia yang tengah digandrungi disini, saat ini. Sementara Tasya memilih memesan Tom Yum Pasta, level cetek.  Entah kenapa aku tiba-tiba saja ingin makan sesuatu yang pedas, mungkin itu juga masih karena Aru. Karena aku melihat postingannya dikomen oleh Quin, sementara dia sudah tidak lagi membalas text ku, jadi aku ingin punya alasan lain untuk menangis tanpa perlu dianggap cengeng.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-14
Baca selengkapnya

7. TEMAN TAPI MENGGODA (TTM)

"...Mungkin orang lain akan salah paham melihat kita begitu memahami terlalu baik... "   ~ Aru ~   Zein melihatku dengan tatapan lelahnya, setelah aku bercerita tentang apa yang sedang ku hadapi kini. "I told you, right? Berbulan-bulan yang lalu, oh tidak. Bertahun-tahun yang lalu,  agar kau meninggalkannya. But all you did just ignore my words" Zein menanggapi dengan kesal.  Aku tidak bisa membantah perkataan sahabatku itu. Walau bagaimanapun Zein benar, hanya aku yang keras kepala tetap mempertahankannya walau sulit.  "Jadi sekarang bagaimana?" katanya dengan intonasi yang lebih rendah dan santai.  Aku hanya mengangkat bahu. Bahkan akupun tidak mengerti harus apa. Harus bagaimana menghadapi semua ini. Harus bagaimana mengambil sikap atas keadaan ini. Yang ku tahu hanya, aku harus mengirimkan pesan pada Ara jika aku akan menginap ditempat sahabat ku ini sementa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-20
Baca selengkapnya

8. CEMBURU

"...memberikan  batasan dalam pertemanan akan menyelamatkannya dari kehancuran..."     ~ Ara ~     Aku dan Tasya kembali ke Condo, dan aku menjadi begitu senang saat melihat sepatu Aru sudah ada ditempatnya. Itu artinya dia sudah kembali dan masih mendengarkan ku walau kadang bersikap acuh tak acuh padaku. Dia tetap selalu mempertimbangkan perasaanku, dan aku tahu itu. Aru akan begitu begitu lunak padaku.  Wajahku dihiasi dengan banyak senyum dan itu membuat Tasya tidak mengerti. Dia memandangiku aneh karena menurutnya tadi aku banyak menangis tapi mengapa sekarang terlihat berbalik setengah lingkaran. Aku yang kini, seolah sedang berdansa bersama bahagia. Dan itu pasti membuatnya bingung.  Itu karna Tasya belum melihat jika Aruku sudah kembali pulang. Aku jadi merasa senang. Hanya sesederhana itu saja bahagiaku, Aru kembali kesisi ku. Hanya itu saja sudah bisa membuatku merasa begitu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-21
Baca selengkapnya

9. PATAH

"...orang yang kau cintai sepenuh jiwalah yang pada akhirnya mematahkan hatimu ... " ~ Aru ~   Aku terbangun tengah malam dan mendapati Ara tidur disisi lain kursiku. Selintas yang terpikirkan olehku ialah, kenapa dia tidur diluar? Apa itu karena dia merasa bersalah padaku atau karena dia sudah merasa rindu? Ah, yang kedua serasa tidak mungkin. Itu pasti karena dia merasa bersalah padaku.  Aku hendak memindahkannya ke kamarnya tapi ingat jika ada Tasya. Lalu aku berpikir untuk memindahkannya ke kamarku dan aku bisa kembali tidur disini sendirian, tapi urung karena kekuatanku rasanya masih belum pulih sepenuhnya dan karena aku juga masih kesal dengannya. Perasaan marah itu tidak bisa reda begitu saja. Memang bagaimana bisa hilang dengan begitu mudah? Saat orang yang sangat kau cintai nyatanya menghianatimu.  Aku melihat ponselku diatas meja. Dan aku yakin dia pasti sudah mengecek isi chatku dengan Quin, karena letakny
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-09
Baca selengkapnya

10. BERHARAP

"...Melihatnya lemah tak berdaya merupakan luka tersendiri, meskipun kecil..." ~ Ara ~  Beberapa minggu berlalu, hubunganku dengan Aru masih terlihat biasa saja. Kami masih baik-baik saja, tapi juga tidak baik-baik saja. Masih belum ada keputusan untuk saling menjauh apalagi saling meninggalkan satu sama lain. Kami masih saling berbagi tempat menyandar, kami masih saling berbagi suapan, dan kadang juga berbagi hal yang lain-lainnya juga.Meskipun terkadang dibumbui juga dengan pertengkaran kecil saat Arnold menghubungiku, atau mengirim pesan padaku dan aku menjawabnya didepan Aru. Kaarena sebab itulah dia jadi mudah marah belakang ini, mungkin karena merasa tersisihkan dan aku bisa memahami itu. Dia marah dan kesal karena aku membagi kasih juga perhatian pada orang lain.Jika sudah begitu Aru bawaannya ingin menghindariku, dia segera mengambil langkah menjauh dariku, memberiku jarak. Entah itu dia pergi
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status