Author“Sama Nia juga dong, Pak! Yang lebih kenal dengan Aira ‘kan, Nia. Bukan saya,” apa yang diucapkan pak Irsya, sukses membuat muka Pak Hanif bersemu merah. Pak Irsya lalu memesan makanan.“Nggak usah, Mas! Dulu saja, sudah terbiasa seperti ini. Apalagi sekarang? Sudah tidak penting lagi buat aku,” raut muka Mbak Eka terlihat kaget, tidak menyangka, Nia yang dulu menerima dengan segala perlakuan mereka, tiba-tiba bisa mengucapkan hal se-berani itu.“Pak Irsya apa kabar? Walah, sudah lama tidak bertemu,, ya? Saya lihat kok semakin gagah saja?” Pak Hanif lagi-lagi menunjukkan sikap sok akrab-nya pada suami Nia.“Baik,” Pak Irsya menjawab datar. “ Maaf, itu kulit Aira kenapa ya, Pak?” tanya suami Nia kemudian.“Oh, itu kena air panas,” jawab bapak lirih.Mereka terdiam. Nia terlihat sudah tidak nyaman berada dalam posisi seperti sekarang ini. Apalagi, Pak Ha
Terakhir Diperbarui : 2022-01-22 Baca selengkapnya