Share

Bagian 208

Fajar telah menyingsing. Kicauan burung terdengar saling manyahut di kebun belakang rumah menimbulkan kesan damai, bila hati ini tidak sedang menahan gundah. Bayangan Seno bila sedang di rumah, waktu seperti sekarang ini, dirinya tengah bergulat dengan cangkul. Membersihkan kebun dan merabuk tanaman-tanaman agar tumbuh subur.

Seno, akankah kamu kembali pada kami? Atau, selamanya tidak akan pernah bertemu?

Motor yang dikendarai Iyan berhenti di halaman rumahku yang luas. Terlihat sekali, dirinya menahan emosi.

“Kenapa?” aku bertanya penasaran.

“Mbak! Sarah mana?” dari nada bicaranya aku tahu kalau, Iyan begitu marah pada anakku. Apa ini karena peristiwa semalam?

“Ada apa?”

“Mbak tidak usah pura-pura tidak tahu! Mbak, Sarah punya pikiran gak sih? Anak sekecil Aira kenapa dia cubit?”

“Eh itu, iya, aku minta maaf. Soalnya kata Sarah, Aira menggigit Sarah duluan. Emang bekasnya ada, kok

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
widya widya
tinggal iyan dan orang tuanya yg blm sadar
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Sarah semoga kamu kuat dan tetap semangat
goodnovel comment avatar
Evayusana
blm ada sambungannya??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status