Share

Bagian 216

Keadaan mereka bukan urusanku saat ini. Mau bahagia atau susah, aku dari dulu sudah berkomitmen untuk tidak mau tahu urusan mereka. Hanya menghargai Jamilah saja. Namun, ada yang menarik perhatianku. Mas Agam tidak sama Anti? Kenapa? Ah, sudahlah! Aku tidak mau tahu.

Obrolan kami melebar ke mana-mana. Dinta dan danis bermain di halaman rumah Jamilah yang luas. Dan ada ayunan di sana.

Sebuah motor berhenti. Jamilah keluar untuk melihat.

 “Ni, itu ibunya Agam …” wajah Jamilah terlihat pucat.

“Hah? Serius kamu, Mil? Aku pamit,, ya?”

“Jangan, Ni! Aku udah nyuruh orang masak. Kamu harus makan di sini. Udah jauh-jauh datang kok, Ni …”

“Tapi kan, Mil …”

“Gak papa, Ni! Sekalian, kamu pamer kalau kamu udah kaya sekarang,” ucap Jamilah berbisik mendekat padaku,”

Aku jadi ingat, pertemuan kamimbeberapa hari yang lalu. Ah, males sekali rasanya. Terd

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
makanya yg adil sama anak buk, jangan pilih kasih
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Nia semangat.. Agam sabar ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status