Share

Bagian 223

Sepeninggal Tohir dari ruangan ini, hanya ada aku berdua bersama Anti. Tanpa ada obrolan apa pun. Aku duduk termenung di sofa, memandang tubuh Anti yang terbaring lemah di atas tempat tidur. Naluriku ingin mendekat padanya. Tubuh ini bangkit dan berjalan menuju bed yang hanya berjarak beberapa langkah saja.

“Kamu butuh sesuatu?” aku bertanya saat sudah berada tepat di samping kepalanya. Anti menggeleng lemah. “Kamu tidak ingin melihat anak kita?” mendengar pertanyaan barusan, dirinya baru tertarik untuk menatap wajahku. Agak lama kami saling bersitatap.

Hening, hanya detak jarum jam yang terdengar memenuhi seluruh sudut ruangan ini.

“Dia laki-laki. Kulitnya putih seperti kamu. Untung saja, hidungnya tidak mirip. Hidungnya, mewarisi punyaku yang mancung. Dia tampan, dia pasti akan tumbuh menjadi anak yang menggemaskan.” aku bercerita sendiri. Mencoba berkelakar, dengan harap, merajut kembali hubungan yang sudah sangat renggang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Wagirin
sengsara karena nafsu angkara murka.
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Anti. Anti.. menyesal emang selalu dibelakang.. nanti kamu yg ngemis² pengen jumpa Bilal anak yang kamu abaikan... bahkan anak kamu gak tau kamu ibu kandungnya nanti tapi Laila .. kemisteri hati anak pun gak aa dari alam kandungan kamu benci gitu
goodnovel comment avatar
Anitha Yunitha
berharap anti menyesal semoga anaknya diasuh agam dan heppy ending
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status