Share

Bagian 230

[Mas, apa kabar? Nadia apa kabar?] tanya Anti suatu sore saat aku sedang bersantai.

[Baik,] jawabku singkat.

[Jangan lupa makan ya, Mas? Oh iya, perut aku sudah mulai kram ini,] lapor Anti tanpa aku bertanya.

[Bawa bersantai. Nanti kalau sakit lagi, kasih tahu aku,] balasku sengaja memberi harapan.

[Bapak tanya, Mas kapan main lagi?]

[Kalau sudah ada waktu longgar]

"Hir! Ibu tidak mau tahu, kamu harus cari calon istri. Ibu sudah bilang sama orang-orang di pasar kalau kamu bentar lagi mau nikah. Pokoknya, Ibu tidak mau kamu dekat lagi sama Anti," omelan seperti itu hampir setiap hari aku mendengar.

"Sabar, Bu! Aku juga sedang mencari. Nanti saatnya akan tiba," jawabku santai. Bukan tanpa alasan. Aku memang tengah dekat dengan seseorang. Dia sahabat Anti. Seorang guru honorer yang sudah berumur hampir tiga puluhan tapi belum menikah juga. Meskipun bukan seorang PNS, itu bukan menjadi masalah buatku. Status pekerjaan seseorang tidak menj

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Tohir benar..Org seperti anti tdk bisa jadi Istri Syah..Dia hanya cocok utk Simpanan saja..
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
wah lampu ijo.. semoga Tohir segera nikah sama Erina... wanita yang baik
goodnovel comment avatar
Beby Sakura
bagaimana cara beli koin nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status