Share

Bagian 233

"Sudah, Mas! Lupakan yang telah berlalu. Aku minta maaf juga atas sikap Mas Irsya, dia takut sekali kehilangan kami soalnya,"

"Iya, Nia! Aku tahu. Aku hanya perlu bertemu dengan Dinta dan Danis saja," Nia mengangguk dan menyeka air matanya.

"Ya Allah, Mas ... itu bayi kamu, kasihan sekali. Bawa sini, aku yang gendong sambil nunggu teman kamu datang," kulihat wajah yang tenang dalam dekapan tangan ini dan menimbang permintaan Nia.

"Nia, boleh titip sebentar? Aku lapar. Belum sempat makan dari pagi," ujarku jujur. "Kamu, kamu kasih tahu dulu suami kamu,, ya? Takutnya ada yang salah paham lihat kita ..."

"Gak papa, Mas! Gampang! Bawa sini, sana kamu makan dulu," aku bangkit dan melepas gendongan serta mengulurkan Bilal pada Nia.

"Titip ya, Nia ..." Nia mengangguk. Aku segera bergegas pergi. Dan saat kembali, Nia terlihat sedang memeluk anakku sambil menangis.

"Sudah, Mas?" tanya dia sembari menyeka kristal bening yang masih tersisa.

"Sud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Nia wanita berhati Mulya..Berlian di ganti dgn batu kerikil..Agam..Agam.. itulah klo Manusia tdk pandai bersyukur..
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
walau kesalahan Agam dulu bikin kita gregetan tapi kondisi saat sekarang d saat Agam mulai berubah baik saya doakan Agam sukses lagi kehidupan ekonomi nya..dapat jodoh yg baik
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
......ya Alloh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status