Share

Bagian 241

Di sela-sela acara makan mereka, Agam merasa tenggorokannya tercekat. Menyadari bahwa, ini adalah saat terakhir kebersamaan dirinya dengan kedua anaknya. Entah kapan, kesempatan seperti ini akan terulang kembali.

"Kakak sama Adek, kapan-kapan main ke sini lagi, ya?" tanya Agam ragu. Kedua anak yang ia tanya hanya mengangguk saja.

Agam benar-benar memanfaatkan momen sebelum Dinta dan Danis dijemput kembali oleh ibunya. Pria itu mengajak anak-anak bermain, sekalipun hatinya begitu diliputi sedih.

Nia dan Pak Irsya datang lebih awal. Pukul dua mereka sudah sampai. Agam segera menyalami keduanya dan kembali pada Bilal yang menangis minta susu. Gurat-gurat kecewa ditampakkan kedua kakak beradik yang masih ingin bermain bersama adik bayinya.

"Ibu kenapa cepat datang?" tanya Danis dengan mimik muka sedih.

"Iya, kami masih mau di sini. Katanya sore?" Dinta ikut protes.

"Soalnya sore Ibu mau ada acara kondangan." Nia mencoba memberi pengertian. Semen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Anti.. Anti.. masih aja kagak sadar².. Erina makin kagak mau kalah.. bakal ambil Mas Tohir tau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status