Share

Bagian 247

"Begini, Pak! Langsung saja, kedatangan aku kemari bukan untuk meminta makan, apalagi belas kasihan. Aku hanya mau bilang, tanah yang aku beli dengan Nia mau aku jual. Jadi, Bapak boleh ambil apapun yang Bapak tanam di sana yang sekiranya sudah bisa diambil. Hanis ini, aku mau ke Kang Juri yang biasa jadi makelar tanah." Agam menjelaskan tanpa meminta persetujuan.

"Ya tidak bisa seperti itu, Gam. Jangan seenaknya saja kamu. Kamu harus meminta persetujuan dari kami. Gak bisa kamu seperti itu. Itu namanya kamu semena-mena!" Pak Hanif terlihat tidak terima dengan apa yang ia dengar.

"Semena-mena dari mananya, Pak? Itu milik aku sendiri. Bukan menjual tanah warisan," celetuk Agam kesal.

"Jangan harap kamu bisa jual tanah itu. Tanah yang sudah dikelola Bapak selama bertahun-tahun. Sebagai sumber penghasilan dan buat beli rokok juga!" Iyan tiba-tiba muncul dan ikut menyambung. Bak ada kabel yang menghubungkan.

"Kata siapa aku tidak bisa menjual? Itu sertifikat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
Agam sangkin kesalnya sama tuyul Aira.. Anti² siap² Tohir kasih kejutan
goodnovel comment avatar
Anitha Yunitha
karna sifat nya yg begitu menyebalkan coba klo mba nya diposisi agam
goodnovel comment avatar
Cantiqa Ardhiana
Maaf Admin.. apakah dirimu terkena Baby Blues? Perasaan Si Aira asik di salahkan terus.. padahal yg salah orng tua dan kakek neneknya krna udh terlalu manjain dia.. Harus bgt yaa bentak2 anak kecil yg masih umur 3thn? anak aku aja.. Wlwpn aq gk manjain, tp Aq paling benci orng bentak2 Dia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status