Share

Bagian 252

Lewat empat puluh hari sudah sejak Anti melahirkan. Menurut adat Jawa maka, masa pingit pada wanita yang baru saja melahirkan, selesai sudah. Dirinya boleh pergi keluar dengan sesuka hati. Pun dengan bayinya. Namun, karena bayi Anti tidak ada maka, tidak ada acara cukur rambut layaknya orang lain.

Anti sudah tidak pernah bermimpi buruk tentang bayinya lagi. Sejak dirinya dimintakan air pada ustadz setempat. Hubungan dengan orangtuanya menjadi renggang akibat sertifikat rumah yang digadaikan ke bank. Meskipun tinggal satu atap, Anti lebih sering menghindar.

Kini, dirinya tinggal menyusun masa depan yang sudah terlanjur kacau.

"Uang yang sisa hutang bank masih berapa, Bu?" tanya Anti suatu pagi saat sedang sarapan.

"Tinggal sepuluh juta, An," jawab ibunya lirih.

"Itu artinya, hanya cukup untuk lima bulan saja?"

"I-iya, An ...."

"Terus, setelah ini, Ibu mau setor pakai apa?" Anti kembali bertanya dengan nada kesal.

"Ibu pasrah sam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
gak sadar diri sih kamu Anti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status