Share

Bagian 220

Setengah jam kemudian, napas mereka tersengal-sengal karena kelelahan.

 “Ayo, kita istirahat! Minum sama makan jajan dulu,, ya?” ajakku. Kemudian duduk di sofa yang disediakan untuk penunggu anak-anak. Danis yang duduk di bawah, menyandarkan kepalanya pada paha ini sembari memakan cemilan.

“Yah, lama kita main kerbau-kerbauan,” celetuk Danis.

“Ok, Ayah jadi kerbau. Adek sama Kakak naik,, ya?” perintahku kemudian. Aku tidak menghiraukan dimana sekarang berada. Yang terpenting, kami melakukan permainan yang dulu sering dilakukan saat masih bersama. Berkali-keli, tubuh Danis dan Dinta terjatuh dari atas punggung menimbulkan gelak tawa keduanya. Tidak terasa, sudut netra ini memanas. Entah sebuah sedih atau bahagia.

Permainan berganti, Dinta meminta gendong di belakang, sedangkan Danis di depan. Mereka minta dibawa ke tempat mandi bola. Beruntungnya, hanya ada satu anak kecil lain di arena ini. Sehingga aku sedikit bebas menuruti permintaan kedua ana

Nay Azzikra

Hai! Maaf ya, terlambat uploud. Karena ada kesibukan di dunia nyata. Oh iya, sudah ada cerita tentang Fani ya. Ayok, ikuti keseruan tingkah adik Nia dalam petualangan mencari cinta sejatinya dalam judul "Balada Cinta Fani". Bagi penggemar Umar, ada dia juga di sana.

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (22)
goodnovel comment avatar
Ummu Syakira
suka banget jalan ceriranya
goodnovel comment avatar
Wagirin
perbuatan dosa itu ternyata sdh ada balasan di Dunia, muda2han tdk mendapat siksa lagi di Akhirat kelak..
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
maksih otor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status