Share

Bagian 217

“Maaf, Bu! Itu rumah Rani dan Iyan. Aku tidak berhak ke sana,” jawabku lirih. Entah Ibu mendengar atau tidak.

“Agam! Jangan seperti itu terus! Hentikan permusuhan kalian. Ibu ingin anak-anak Ibu akur.”

“Bu, besok aku ke sana. Setelah salat Id,” aku memutus telepon karena sudah tidak ingin lagi membahas tentang Iyan.

Paginya, setelah salat, aku benar-benar meluncur ke rumah Ibu. Bagaimanapun, mereka orang tua yang harus aku mintai maaf.

Sesampainya di rumah masa kecilku dulu, suasana sangat berbeda dengan tahun lalu. Dulu, rumah selalu ramai. Menjadi tujuan semua sanak family setelah melangsungkan salat sunah. Entah kenapa, sekarang sangat sepi. Aira duduk di tepi teras, melihat lalu lalang orang yang tidak ada satupun yang menyapa.

“Aira …” aku memanggil gadis kecil yang telihat semakin kurus. Aira menoleh, dan tersenyum semringah.

“Pakde …” anak Iyan berlari menubrukk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
nah kan Sarah anak yang baik.. si Anti mau lahiran
goodnovel comment avatar
Aliya
ayo thor update.. ditungguu
goodnovel comment avatar
Jesica
kpn updete lagi dah kangen ni sama mas agam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status