Home / Romansa / PERFECT HUSBAND / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of PERFECT HUSBAND: Chapter 81 - Chapter 90

180 Chapters

FERI

POV ALDO.“Tuan buka pintunya ada yang pengen bertemu dengan tuan”ujar Duta dari luar aku berdesih dan coba  berteriak dengan sedikit lantang dari kamar.“Gua kan sudah bilang, kalo bukan Ina yang kesini lo gak usah panggil gue, suruh aja wartawannya pulang,”ujarku kembali menghempaskan tubuhku di kasur. Namun kembali mataku terbuka saat mendengar suara papa.“Aldo, buka pintunya!”bentaknya sembari menggedor pintu.“Yah papa lagi…”bisikku dengan garuk-garuk kepala. Dengan males aku beranjak kepintu untuk membukakan pintu. Terlihat papa geram menatap wajahku,“Tolong jelaskan kenapa ada berita seperti itu di media, kamu mau jatuhkan pamor perushaan kita.”ujarnya aku hanya diam sembari manyun.“Tolong jelaskan”teriak papa lagi.“memang ada yang salah apa dengan berita itu, itu Cuma berita sampah, waartawannya kurang kerjaan, udah deh pa. gak usah i
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

INA

“Hiks mas bangun…”tangisku terus saja merebah dan memeluk dadanya. Dari belakang terdengar tapak kaki yang datang, aku menoleh dengan tangis dan air mata, bisa aku lihat Rara juga nanar berdiri sembari bertanya lirih.“Mba… apa yang terjadi?”tanyanya merintikkaan air mata, kembali aku memeluk mas Feri dan berkata.“Mas bangun tolong jangan tinggalkan Ina,’’tangisku Rara mendekat dan juga menangis histeris.“Mba mas, Feri gak mungkin meninggal. Mas Kamu bangun mas.”ucapnya, aku tidak peduli dengan wanita ini, Bagas yang datang tampak menenangkan Rara yang menangis histeris bersimpuh di atas sofa.“Bangun sayang…”bisikkku,“Dok, mas Feri dia..”ucapan Rara terdengar terbata hingga wanita itu jatuh pingsan, Bagas membawannya keluar ruangan, sedangkan aku kembali tertinggal dengan kesedihanku, aku terus saja menangis hingga perawat datang,“Ma
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

SADAR

POV INA. Tak henti-hentinya bibirku mengukir senyum, mengelus rambut hingga wajah mas Feri, dahinya sedikit terluka parah hingga harus di perban dan sedikit pula ada goresan dipelipisnya seperti sayatan luka tergores kaca, kembali mataku basah, membayangkan betapa  mengerikannya sebelum kejadian itu terjadi,  sungguh aku ingin dia cepat sadar dan bercerita banyak padaku. "Sayang? Ayolah , sadar? Aku dah kangen banget ngobrol sama kamu."bisikku mengecup punggung tangannya, ini sudah lima hari dari hari kecelakaan itu namun mas Feri masih tetap koma terbaring dirumah sakit ini. "Ina.. Kamu makan dulu sayang." pinta mama, yang datang dengan kotak makananya. Aku menoleh dan berdiri menghenyak pada mama. "Ma, mas Feri denger gak sih segala omongan aku ?"tanyaku saat menoleh padanya.. Mama tesenyum hangat membukakan kotak makanan itu dan berkata. "Jika dia tidak mendengarmu, dia tidak akan kembali bernafas?"u
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

BAHAGIA

POV INABeberapa hari berlalu Mas Feri sudah semakin pulih dan hari ini kami mau kembali pulang kerumah, mas Feri tampak menyapu setiap sudut ruangan dengan nanar, saat kami sudah berada dirumah“Mas, kamu istirahat ya, aku akan siapkan teh untukmu.”ujarku mas Feri mengangguk dan memilih duduk di sofa, bergegas aku ke dapur menyiapkan sesuatu untuknya, namun aku teringat sesuatu saat terdengar mas Feri menyalakan TV, secepat kilat aku kembali keluar dan menemui mas Feri lagi,“Sayang, kamu istirahat di kamar aja ya, gak baik untuk nonton Tv sekarang,”ujarku reflek mematikan Tvnya, aku mendekat dengan segelas teh hangat.“Ayo kamu minum dlu.”ucapku mendekat mas Feri tersenyum menyeruput teh hijau itu sembari melirikku,“Makasih ya sayang, “ucapnya aku mengangguk dengan tersenyum hangat, mas Feri melirik perutku dan menyentuhnya,“Gimana? Apa anak kita merepotkanmu?”tanyanya. Aku sedi
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

BAYI KEMBAR

Drrrrrrt.....Bunyi ponselku berdering, sedikit aku menoleh dari fokusku itu saat meeting bersama klayen kantor. Gegas aku mengangkat saat aku melihat telpon rumah menghubungi ponselku. "Ya hallo?""Aden, aden dimana. Non Ina,, sepertinya akan melahirkan."ujar Lastri. Sontak aku berdiri dan meninggalkan ruangan meeting itu."Permisi saya harus pulang."ucapku setelah itu menghilang dari hadapan mereka semua, tampak Bambang asistenku langsung mengambil alih kerjaanku.  Diluar aku berpapasan sama mama. "Fer, ada apa?""Ma,  ada kabar dari rumah. Sepertinya Ina melahirkan. Bantu itu ma Meetingnya belum kelar"pintaku. "Oh ya sudah kamu duluan nanti mama nyusul, semoga baik-baik saja."ujarnya aku memgangguk dan bergegas pergi. Sesampai dirumah Aku langsung menghampiri Ina dikamar kami. Dia sudah terlihat merintih sakit, dan keringatan. Reflek aku mendekap dan memegangi perut. 
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

INDAH

POV FERI“Apa nama yang cocok untuk mereka?”tanyaku saat bayi kami melakukan skin to skin contac demi menghangatkan suhu tubuh bayi dan menstabilkan detak jantungnya, Ina mengelus-ngelus punggung bayinya itu lembut.“Aku kalo cewek sukanya Azzura.”ucapnya pelan, aku berfikir sejenak.“Kalo nama ceweknya Azzura, mas kasih nama cowoknya Azzam.”timpalku lagi, Ina tersenyum dan mengangguk pelan, matanya berkaca saat memandangi kedua bayi kami telungkup didadanya.“Kita sudah sangat lama memimpikaan ini mas, dan Tuhan sangat baik sama Kita, dengan sekaligus memberi dua sepasang lagi.”ucapnya merintikkan air mata, aku mengecup kening istriku itu dan berkata.“Ini balasan untuk segala ujian cinta kita sayang, tugas kita sekarang menjaga mereka  dengan baik.”ucapku Ina mengangguk, kami berdua reflek tersenyum saat mendengar  salah satu dari mereka merengek.“Cup-cup sa
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

PERFECT DADDY

POV FERI Hari berlalu begitu cepat, Tak terhitung lagi banyaknya warna mengarungi langkahku dalam membina rumah tangga yang bahagia bersama Ina, ini sudah lima belas tahun saja rasanya baru kemaren aku menimang putra putriku yang baru lahir dan hari ini adalah hari pertama si kembar masuk SMA banyak sekali lika-liku yang tak bisaku ceritakan, yang penting ujian dan cobaan berlalu begitu saja dan kami bisa melewatinya bersama. Dan hingga detik ini aku masih memegang prinsip yang sama seperti sebelumnya bahwa kebahagian Ina adalah segala-galanya hingga detik ini istriku masih menganggap aku belum mengingat semuanya, demi kepercayaan diri istriku dan keutuhan rumah tangga kami, biarlah aku memendam sendiri rasa sakit itu yang kadang datang tiba-tiba. Tepatnya di jam enam pagi rumah ini sudah begitu sibuk dan ribut sekali mendengar alarm syurga istriku yang mengoceh pada kedua putra-putri kami, dan seperti biasa aku terpaksa menyiapkan pakaianku sendiri mem
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

MALL

Sesampai di sekolah, aku turun untuk mengantar putra-putriku masuk, berhubun hari pertama Zura pasti gak biasa dengan keadaan ini lebih baik aku pastikan di nyaman dulu setelah itu melepasnya Azzam juga kadang gak bisa di percaya. Dia belum bisa sepenuhnya menjaga saudaranya. Namun pemandangan berbeda aku lihat di gerbang lain yaitu Gerbang SMP Bagas juga tampak diribetin juga dengan seorang gadis yang mungkin itu anaknya, sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Tapi saat aku mengingat dia menikahi Rara waktu itu aku jadi enggan untuk menyapa. Kurang enak saja, mana tau dia tidak suka jika aku tegur. Kembali aku menoleh kelain arah dan fokus pada si kembar, namun tak butuh waktu lama terdengar Bagas memanggil langkah kami semua terhenti.“Feri..”panggilnya, aku menoleh menyunggingkn senyum hangat. Bagas dan putrinya tampak mendekat.“Aku gak nyangka bakal ketemu kamu disini.”ujarnya, aku tersenyum dan berkata.“Iya kebetulan banget
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

COME BACK

 POV RARASesampai di mall, aku pusing sendiri melihat putriku yang plenga-plengo seperti mencari seseorang. Aku bingung juga melihatnya yang sibuk dengan ponsel.“Shanum? Kamu mau apa, ya udah kita pesan makanan dulu yuk.”ajakku, dia tetap saja berdesih hingga ponselnya berbunyi.Ping…Wajahnya tampak girang, dia menyeretku menaiki left.“Shanum, kita mau ngapain.”tanyaku terheran-heran.“Kita mau  nemui anaknya temennya Papi mih,”ujarnya aku menghentikan langkahku dan berkata.“Temannya papi? Sesama dokter juga?”tanyaku Shanum menoleh dan reflek menggeleng.“Gak. Namanya om Ferri, Shanum kenalan sama Zurra, dan mimi tau gak?, saudaranya Zura itu si Azzam tampan banget mih, mirip Gulf kanawut idolanya Shanum.”ujarnya sontak saja nafasku terhenti,“Mereka sama siapa?”tanyaku,“Sama papa mamanya, kita makan bareng aja, mereka
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

AZZURA

POV ALDO. Hari ini untuk pertama kalinya setelah lima belas tahun, aku menginjak kembali tanah Indonesia ini, disini bersama keponakan kesayanganku yang paling bunsu yaitu Rivano dia anaknya saudaraku yang selama ini menetap di amrik, lima belas tahun berlalu begitu cepat tak mudah memang aku menjalani hari dengan melajang, bukannya aku tidak pernah ingin mencari pasangan hidup, namun lima belas tahun berlalu nasib cintaku hanya kandas berkali-kali, aku dua kali menikah dengan wanita bule, namun dua kali juga gagal, tak tau kenapa aku bisa tidak cocok dengan mereka dan tak terhitung juga berapa gebetan yang udah aku gaet menjadi kekasihku tapi tetap aja  mereka semua tidak bisa ku bawa ke pelaminan, dan ya. Faktanya aku tidak bisa melupakan mba Ina setelah sejauh ini,“Om, kita bisa berapa lama di indo?”tanya Vano saat kami melaju akan pulang kerumah papa. selama lima belas tahun ini, aku  hanya mendatangi kediamanku hanya 3tiga kali. Pe
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more
PREV
1
...
7891011
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status