Share

SADAR

POV INA. 

Tak henti-hentinya bibirku mengukir senyum, mengelus rambut hingga wajah mas Feri, dahinya sedikit terluka parah hingga harus di perban dan sedikit pula ada goresan dipelipisnya seperti sayatan luka tergores kaca, kembali mataku basah, membayangkan betapa  mengerikannya sebelum kejadian itu terjadi,  sungguh aku ingin dia cepat sadar dan bercerita banyak padaku. 

"Sayang? Ayolah , sadar? Aku dah kangen banget ngobrol sama kamu."bisikku mengecup punggung tangannya, ini sudah lima hari dari hari kecelakaan itu namun mas Feri masih tetap koma terbaring dirumah sakit ini. 

"Ina.. Kamu makan dulu sayang." pinta mama, yang datang dengan kotak makananya. Aku menoleh dan berdiri menghenyak pada mama. 

"Ma, mas Feri denger gak sih segala omongan aku ?"tanyaku saat menoleh padanya.. Mama tesenyum hangat membukakan kotak makanan itu dan berkata. 

"Jika dia tidak mendengarmu, dia tidak akan kembali bernafas?"u

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status