Home / Romansa / PERFECT HUSBAND / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of PERFECT HUSBAND: Chapter 101 - Chapter 110

180 Chapters

GANJEN

POV AZZURA"Dari mana saja kamu Zura."ujar papa saat membukakan pintu, aku mendegup melihat sorot matanya dan berkata dengan gugup. "Zz-ura ada kelas musik pah, waktu itu dah di izinin sama mama kok."ucapku terbata. Papa terdengar berdengus dan berkata. "Sejak kapan mama boleh memberi keputusan? Kamu lihat sekarang jam berapa? Abangmu aja yang anak cowok dah dirumah jam segini."ujarnya, aku diam sembari melihat jam di tanganku. "Baru juga setengah delapan pah."gerutuku. "Sekarang masuk, dan mulai besok. Kamu gak boleh ikut kelas musik lagi."ucapnya aku mendegup dan sedikit cemas."Ih, papa kok gitu sih."rengekku."Masuk Zura!"ucapnya sedikit menghardik aku menghela nafas dan beranjak masuk sudah bisa aku lihat bang Azzam dan mama memandangku datar dari meja makan aku terdiam sejenak melihat mereka hingga Mama berkata. "Buruan sini, kami semua menunggu kamu untuk makan malam."ujarnya, aku manyun dan b
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

AZZURA

POV RARAMalam ini aku terus saja pantengi layar pesan IGku, semenjak hari itu. Mas Fer membalas senyumku saat setelah melihat pesan, membuat aku tidak bisa tidur. Aku berharap dia akan membalasnya. "P"Aku layangkan pesan singkat itu untuk menyapanya, hingga aku terkejut melihat mas Fer sedang mengetik. Aku harap-harap cemas apa yang akan dia katakan. "Ya Rara?"tulisnya singkat, aku deg-degan Pa yanh harus aku katakan selanjutnya. "Kamu lagi apa? Dan kenapa malam itu aku lihat kamu sendiri."tulisku gemetar, "Lagi di rumah, Oh itu gak kok. Aku sama Ina. Cuman dia ke toilet."tulisnya lagi, aku sedikit berdengus dan mengetik. "Dah lama banget ya mas? Kita gak ngobrol?"tulisku. Dengan senyum aku harap-harap cemaa saat lama untuk mas Feri bisa membalasnya. Hingga aku lega akhirnya dia mengetik juga."Iya Rara, dah lama banget ya. Pengen deh ketemu kamu trus bilangin sama Bagas. Istrinya keganjenan DM Suami
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

AMARAH PAPA

POV AZZURA. "Om kita kemana?"tanyaku saat pacarku itu melajukan mobilnya dengan pasti. "Kerumah kita,"ucapnya dengan sedikit melirikku. "Rumah kita?"desisku dengan sedikit tersenyum simpul.  Aku meremas seragam pelan menyembunyikan kegirannku sumpah demi apa Om Aldo selalu membuat aku gak karuan begini jika berada didekatnya. "Kamu pakai cincin itu lagi?"tanyanya saat melirik jari manisku. "Iya sayang, aku cari lagi di kamar mama waktu itu dan aku malah ketemunya di lantai, mungkin di buang mama, untung aku yang temui."ujarku. Om Aldo tampak diam. Sesampai disana Om Aldo mengajakku masuk kedalam rumahnya yang megah dan mewah itu, aku tidak menyangka dia tinggal sendiri dirumah sebesar ini."Sayang, kamu tinggal sendirian disini?"tanyaku, dia tampak tersenyum dan menarik pinggangku mendekat. "Iya, berdua sih, sama Vano. Tapi bentar lagi ini akan jadi istana kita."ujarnya, aku tersen
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

OBSESI

POV ALDO.Setelah meninggalkan Zura  tadi disekolah, seketika itu aku juga kacau. Aku bisa saja bertindak lebih jauh dengannya, tapi aku tersiksa saat bayangan kebersamaan dengan Ina mengusik pikiranku, aku tidak bisa menjamahi anaknya wanita yang pernah aku sentuh juha dengan hasrat, lagi pula hati naifku sering sekali terbesit bahwa Anak Ina ada darah dagingku konyol memang, mungkin karna aku terlalu mencintai Ina hingga aku berharap mereka adalah putra putriku, aku tidak sanggup merusaknya terlalu jauh.  Sekarang bagaimana Zura sudah semakin histeris saja menelpon-nelpon dari tadi. Walau aku sedikit lega telah membuat Feri mati kutu karna keangkuhannya itu, yang membuat aku dilema adalah hati gadis ini, dia pasti sangat kecewa sekali karna sikapku yang tiba-tiba dingin padanya.Drrrrrt Drrrrrrt...Kembali ponselku berdering, aku melirik sedikit dan memilih meriject bahkan mematikan ponselku, sedikit aku hela nafas dan berdiri hendak pergi. Nam
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

NURUN SIKAP PAPA

POV INA. Ini sudah sore setelah menemani Azzam seharian akhirnya kami sampai juga di akhir acara, putraku dia anak yang benar-benar berprestasi sejauh ini dia selalu unggul semoga nanti di pengumuman akhir dialah pemenangnya, "Mas, semoga Azzam menang ya."ucapku saat kembali menghampiri mas Feri duduk di kursi penonton. "Iya Mah, semoga ya."ucapnya berat. Sedikit aku menghela nafas. Mungkin mas Feri terlihat sedih begini karna dia tengah memikirkan Zura. "Mas kepikiran Zura ya?"tanyaku, dia mendegup dan menoleh. "Dia bukan lagi putriku."singkatnya hatiku teranyuh dan berkata. "Mas jangan begitu, ka-"ucapanku dicegat oleh mas Feri memandangiku tajam. "Sudah.. Kita gak usah bahas itu. "ujarnya, aku mengangguk dan kembali fokus pada Azzam. Tampak mas Feri melambai dan menyemangati Azzam putraku itu juga tampak semangat merekahkan senyumnya pada kami. Hingga satu jam berlalau baba
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

Masih kecewa

POV FERI. Hari yang begitu menjenuhkan, Zura semakin hari tingkahnya bikin kesal saja, bukannya mengakui kesalahan malah dia menyalahkan kami, aku tidak bisa jelaskan kenapa aku begitu menentang ini, banyak sekali alasan untuk aku tidak bisa menerima ini, pertama dia masih gadis kecil di mataku dan kedua pria itu lebih pantas menjadi ayanya, dan terlebih parah lagi.., Sudah lah. Aku tak bisa jika harus jelaskan padanya. "Permisi pak"sapa Asistenku, aku tersintak dari lamunan panjangku dan menoleh padanya."Ada apa, apa meetingnya di percepat?"tanyaku. Dia menggeleng. "Bukan pak, cuman mau bilang ada undangan dari perusahan mitraku kita,  dia mengundang Ina production dan Azzura production  untuk pernikahan putrinya, dan kita dapat undangan  VIP tamu "ujarnya"Oh begitu. Dia mitra yang menguntungkan dan juga mengundang kedua perusahaanku jadi ya sudah. Kita akan datang."ujarku. "Baik pak, setengah jam lagi
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

MAAF

POV AZZURA"Mah papa mana?"tanyaku saat mama membuka pintu. "Itu papamu lagi mandi, ada apa?"tanyanya. "Zura mau ngomong sama papa."singkatku tertunduk."Ya sudah nanti, kita tunggu papa di bawah."ujar mama membawaku turun, dengan manyun aku berjalan menuruni tangga."Berjanjilah sama papa kalo kamu sangat menyesal dengan semua ini Zura. Percayalah dia bukan pria yang baik buat kamu."ujar mama, aku manyun sembari mengelus cincim di jemariku. Aku lelah Om Aldo tak kunjung membalas pesanku.Aku menghenyak di sofa sembari sesekali melirik papa di atas. "Jangan buat kecewa papamu lagi."singkat mama menghenyak di sampingku. Bang Azam dan mama tampak lirik-lirikan. "Zura udah bikin malu keluarga, maaf. bahkan Papa sudah benci melihat Zura sekarang"singkatku menghela nafas. Mama terdengar berdengus pelan dan merangkulku."Mama kecewa sama kamu begitu juga papa, tapi kami tidak pernah membencimu nak,
last updateLast Updated : 2021-06-04
Read more

KAMAR 105

POV INA. Malam yang di tunggu itu datang juga, Diantara kegaduhan aku dan Zura mempersiapkan semuanya, ada dua pria sabar menunggu dengan setelan jas hitam kemeja Putih diruang keluarga."Ayo sayang buruan.."titahku mendatangi kamar Zura yang tampak masih sibuk dengan riasannya. "Mah, gimana ini rambut Zura dah bagus tak? Kok Zura gak pede mah, masa di kepang lagi sih."ucapnya manyun. "Gak usah sayang, dah cantik gitu kok, sekarang ayo buruan kasian itu papa dan bang Azzam nungguin di bawah."ujarku, Anak gadisku itu tampak mengangguk dan beranjak turun. " Dandan 3 jam cuman begini bentukannya?"geram Azzam saat melihat kami turun. "Kenapa? gak cantik ya?"tanya Zura, "Biasa aja "Timpal putraku itu, kami berdua dengan papanya sontak terkekeh. "Azzam jangan gitu, Zura dah capek dandan bilang cantik gih, ntar dia malah nangis."titahku. "Ya deh cantik."ketusnya, "Ayo t
last updateLast Updated : 2021-06-10
Read more

Mama

 Setelah mengucapkan selamat kepada kedua mempelai, kami menikmati hidangan yang di sajikan sekeluarga,  sejauh itu aku hanya kefikiran tentang ancaman tadi, dadaku terasa sesak saja apa yang harusku lakukan  aku tidak mau mas Feri merisaukan banyak lagi. Dia sudah sangat pusing akhir-akhir ini, dan Zurra. Masa depannya masih panjang. Aku tidak mau dia terekspos dan tentu saja ini akan menganggu mentalnya kedepannya. "Apa yang harus aku lakukan Tuhan "batinku di hati. Setelah menyelesaikan makan malamnya kami berempat Izin untuk pulang, Zura dan Azzam tampak beranjak ke mobil dengan sesekali bercengkrama. Sedangkan aku masih kefikiran sesuatu."Mas..."ucapku setelah dari tadi bertengkar dengan hatiku. "Ya sayang?""Aku mungkin ke toilet dulu, kamu duluan gih ke mobil nanti aku susul."ujarku, untuk sejenak mas Feri diam"Kamu kenapa, apa perlu aku temani?"ucapnya, reflek aku menggeleng dan berkata. 
last updateLast Updated : 2021-06-10
Read more

Tanda tanya

POV FERI,Setelah menunggu beberapa menit akhirnya aku melihat  Zura juga keluar dari hotel itu, namun ekpresi lain terpampang  di wajahnya, dia masuk ke mobil dengan sedikit menghenyak keras di kursi belakang."Sayang mamamu kemana?"tanyaku, dia sedikit menghela nafas berkata."Tunggu aja pa, bentar lagi juga datang"ketusnya sedikit aku naikkan Alisku dan kembali menoleh ke Loby, walau masih ada tersisa beberapa tamu, aku bisa liat Ina keluar melangkah menuju mobil."Sayang buruan."sorakku, dia tampak menarik ujung bibirnya untuk tersenyum dan masuk ke mobil."Maaf mas, lama."ujarnya membuka pintu mobil dan menoleh pada anak-anak."Mama itu ke toilet atau kemana sih, gak sekalian subuh aja keluarnya."gerutu Zura yang spontan aku menaikkan alisku."Sayang ada apa denganmu?"tanyaku tak habis pikir bisa aku lihat Zura dari kaca bersandar dengan manyun,
last updateLast Updated : 2021-06-10
Read more
PREV
1
...
910111213
...
18
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status