Beranda / Romansa / PERFECT HUSBAND / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab PERFECT HUSBAND: Bab 111 - Bab 120

180 Bab

JUJUR

POV INAPagi yang sibuk seperti biasa aku menyiapkan keperluan anak-anak dan pakaian mas Feri, tak lupa juga aku menyiapkan sarapan di dapur.Cup..Ciuman mas Feri mendarat dipipiku."Aku mau request dadarnya jangan pake daun bawang ya sayang."ucapnya, aku tersenyum menoleh padanya sejenak dan berkata."Iya mas aku tau kok."singkatku kembali fokus pada masakanku. Mas Feri hanya bisa mengacak rambutku sedikit. Dan beranjak."Kamu cantik deh, kalo seusai keramas begini."ujarnya aku hanya tersenyum meliriknya melangkah ke meja makan. Dari kamarnya aku bisa lihat putriku keluar dengan seragam dan menuruni tangga."Sayang ayo buruan mama sudah bakarkan roti keju untukmu."ujarku anakku itu tampak berdesih dan menghenyak di kursi."Pagi mama..."sapa putraku mendekat."Pagi sayang."sahutku."Bik tolong bantu hidangkan."titahku pada asistenku y
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-10
Baca selengkapnya

BALAS DENDAM

POV FERISepertinya Aldo sudah benar-benar menguji kesabaranku, aku tidak akan diam saja dia mengobrak-abrik rumah tanggaku seperti ini, awas saja dia. Dia akan menyesal untuk segala yang dia lakukan siapa dia yang merasa sempurna sekali hingga mempermainkanku sesuka hatinya. Ciiiiits.. Aku rem mendadak saat di gerbang aku berpapasan dengan mobil Aldo hendak keluar, aku turun dari mobil dan menyuruh dia keluar."Keluar gak Lo."bentakku, bisa aku lihat dahinya berkerut dan mematikan mesin mobil. Dengan santai dia keluar.PLAK...Hunusan tinju melayang kewajah pria itu dia sedikit Oleng dan coba membalas. Aku tangkis tanganya dengan kilat dan menghantam bagian lututnya hingga dia bersimpuh."Tolong berfikirlah lagi jika harus mempermainkanku, Jangan pernah usik istriku lagi!"bentakku. Dia terdiam sembari coba tertatih berdiri. "Ada apa dengan Lo Fer, apa Lo marah istri lo nemuin gua kekamar hotel, kenapa lo ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-10
Baca selengkapnya

INTERMISSION

POV  ALDO.Drrrrt....Drrrrt Drrrt..Bunyi ponselku berdering, Reflek aku sambar ponselku  di atas nakas, aku yang tengah rebahan santai di kamar, itu sangat tidak mood ngapa-ngapain Kejadian malam kemaren hanya membuat aku kesal, aku tak bisa banyak berbuat sekarang untuk bisa membalas Feri, lebih baik sekarang aku kumpulkan daya untuk bisa membalasnya lain hari. "Halo Aldo."panggil abangku dari dalam telfon itu. "Ya bang, santai ajalah. Kok ngegas gitu kedengaranya."gerutuku coba membuka mata da beringsut duduk."Ada apa denganmu, aku menerima data. Mitra kita menarik sahamnya, yang belum kamu tanggapi. Apa yang terjadi!"bentaknya, aku menautkan alis dan coba berkata heran. "Menarik saham bang? Gak salah. Aku tidak tau masalh ini."ujarku."Kok bisa!"teriak abangku, aku berdesih mengusap wajahku. Seharian aku megurung diri dan tak mau di ganggu oleh siapapun termasuk asisten dan managerku. "Maa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-06-10
Baca selengkapnya

BACKSTREET

POV AZZURA.   Trakt   Bunyi pintu kamarku terbuka reflek aku menghapus pesan itu dan melihat siapa yang datang, aku memang tak ingin mengecewakan mama tapi aku tak berdaya, aku juga tak bsa bohongi perasaanku begitu saja.   “Saayang di tungguin papa itu ayok turun.’’titahnya    “Ada apa ya ma,.”   “ Gak ad apa-apa sih sayang, cuman kangen ngumpul aja di taman. “ujarnya aku sedikit menghela nafas dan berkata.   “Baik mah. Bentar ya.”ujarku meletakkan ponselku dan beranjak keluar.”   Sesampai di taman aku sudah bisa melihat kehangatan papa dan bang Azzam bakar-bakar dagiing steak, melihat kami datang, papa menyunggingkan senyum hangat saat melihatku datang.   “Sore papa..”lirihku mencium pipinya. “Silahkan nikmati daging panggang ala papa.”ujarnya kami bertiga terkekeh dan menghenyak duduk dikursi tama
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-05
Baca selengkapnya

HAMIL

POV AlDO.   Mau gak mau aku harus luangkan waktuku juga untuk meladeni dan bermain-main dengan Zura. Walau kadang aku suka terbawa perasaan akan sikapnya.tapi aku harus tetap pada misiku, bagaimanapun aku harus bisa membalas Feri dia harus sadar bahwa dia tidak bisa meremehkan aku, kesalahanya begitu fatal, aku harus berusaha kembali agar perusahaan ini bisa stabil, apa yang dia fikirkan. Apa dia berfikir aku akan kesusahan dan memohon padanya untuk di kasihani. Tidak begitu aku yang akan membuat dia memohon dan meminta belas kasihan padaku. Tok Tok Tok.. Pintu ruanganku di ketuk. Aku menoleh dan melihat siapa yang berdiri dipintu. “Siang Tuan.’’ucap asistenku itu. Aku mengangguk dan mempersilahkan dia untuk duduk. “Ada kabar baikkah Duta?”tanyaku. dia sedikit menghela nafas dan sedikit tertunduk. “Maaf Tuan, kita tidak bisa dapatkan mitra sekuat perusahaan itu, sepertinya kita akan sedikit merosot karn
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-05
Baca selengkapnya

CINTA BUTA

Keesokan harinya setelah pullang sekolah aku datangi kantor papa dengan pak supir,   “Siang pa.”sapaku saat masuk kedalam ruanganya   “Ada apa sayang kenapa kamu datangi papa kekantor?”tanya papa.   “Gak ada papa cuman pengen liat kantor.’’ujarku sembari nyengir papa tersenyum dan berkata.   “Ya sudah kamu tunggu sebentar ya papa ada meeting.’’ujarnya aku mengangguk dan coba mengatakan tujuanku sebenarnya.   “Itu pa, Zura mau tanya supir buat Zura itu dah dapet?”tanyaku papa sedikit mengingat dan berkata.   “Kamu coba tanya om bambang asisten papa ya, ruangannya di sebelah. Papa harus siapkan presentasi dulu. Ujarnya aku mengangguk dan berdiri menemui om Bambang,   Tok Tok Tok…   Pintu ruanngannya aku ketuk dia menoleh dan reflek menyunggingkan senyum hangat.   “Eh non Zura apa kabar non?”tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-05
Baca selengkapnya

VILA

Sesampai disana aku disambut Om Aldo dengan pakaian rapi di samping mobilnya. Melihat itu sesaat mobil parker di garasi aku turun menghampirinya.   “Sayang.”lirihku reflek memeluknya dia tersenyum dan membalas dekapan itu erat.   “Ayo silahkan masuk ke mobil.”ujarnya. aku mendongak sedikit melihat wajahnya   “Sayang kita mau kemana? “ujarku.   “Papa mama Vano ada disini, dan sekarang mereka lagi keluar kota untuk menemui kerabat istrinya bisa saja mereka kembali sebentar lagi, aku gak mau ada orang menganggu kebersamaan kita sayang,”ujarnya aku manyun dan coba mengangguk.   “Ayo masuk.”titah Om Aldo membukakan pintu mobilnya, akupun nurut dan masuk kedalam mobil.   “pastikan tidak ada alat pelacak atau apa saja didalam mobil itu.’’ujar Om Aldo pada mas Hadi supir prbadiku.   “Tidak tuan, tidak ada apa-apa.”ujarnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-05
Baca selengkapnya

CURIGA

POV ALDO Hari ini hari sibuk, aku bingung entah bagaimana caranya bisa menstabilkan kembali keuaangan perusahaan, semenjak Feri menarik mitra, perusahaanku ini semakin merosot, aku tidak sabar menunggu waktu dimana Feri mengambalikan semuanya dan bertukuk lutut padaku atas putrinya, siapa dia yang berani mempermainkan aku dengan prinsipnya, sudah cukup aku hancur akan ia ambil Ina dariku, dan sekarang dia sendiri yang akan menyerahkan putrinya padaku, dan untuk Zura sendiri aku miris dengan nasibnya tapi tak bisa di pungkiri aku menyukainya dia tulus dan sangat mencintaiku jujur aku tidak ingin menghancurkan perasaannya, dengannya aku temukan sesuatu yang baru mungkin karna perbedaan umur yang terpaut begitu jauh sensasi dan pengalamannya juga terasa berbeda. Aku jadi dilemma akan perasaanku sendiri untuk Zura, belum lagi aku sering bertengkar dengan hatiku bahwa dia darah dagingku, walau hatiku berat meyakini itu anak Feri tetap aja itu membuat hatiku miris karna faktan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-05
Baca selengkapnya

JALANG

“Aku pergi ngumpul sebentar ama temen, trus pulangnya kejebak macet.”ucapnya terdengar terbata untuk sejenak aku melihat matanya dalam-dalam. “Oh begitu? Aletta tidak kamu ajak?”tanyaku reflek dia menautkan alisnya. “Abang, maksudnya apa-apaan, mendikte kehidupan Zura. Terserah Zura donk mau berteman sama siapa aja.”ujarnya.   “Terserah katamu, gak nyangka kamu sekaarang jadi pembangkang gini ya.” “Ayo sekarang kita turun, aku mau bilangin sama papa.”ujarku menyeret lengannya, dia beronta gak mau di bawa “Abang apa’an sih, emang Zura ngapain. Tadi Zura jalan sama kak Vano kok, makan di café trus pulangnya kejebak macet.” Ucapnya “Okey aku akan hubungi Vano.”ujarnya. aku kembali mengotak atik IG mau mencari social media Vano. “Abang kenapa sih gak percayaan banget sama Zura.”ujarnya, menyambar ponselku ,aku terheran melihat tingkahnya. “Kenapa kamu ambil ponsel abang?”tanyaku data
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-05
Baca selengkapnya

TELAT

POV AZZAM. “Sudah diam!”bentakku saat menoleh pada Zura yang tak henti-hentinya menangis. “Dasar gak tau malu.”hardikku lagi dia menelan tangisnya dan kembali berkata. “Abang, jangan bilangin papa mama dulu Zura mohon.’’Ujarnya, aku tidak peduli dan tetap fokus menyetir. “Kenapa? kamu takut kah, kamu gak mikirin mereka sebelum lakuin semua ini, kamu bayangkan bagaimana sakit hatinya papa, kamu diam-diam temui om-om di Vila, papa bisa saja mati berdiri jika mengetahui ini.”ujarku, dia sesegukan menangis. Kembali aku fokus mengendarai mobil ini untuk pertama kalinya dan aku sedikit nervous mengendarai mobil di jalanaan, bersyukur aku bisa mengendarinya dengan aman sampai rumah, melihat aku yang membawa mobil mama sontak saja mendekat dengan rasa cemas. “Azzam kamu kok dah bawa mobil aja, apa yang terjadi ini?’’tanya mama saat melihat Zura tengah menangis. “Sekarang keluar kamu Zura.”titahku padanya mama me
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status