Share

FERI

Penulis: Queen Lathi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-04 02:04:48

POV ALDO.

“Tuan buka pintunya ada yang pengen bertemu dengan tuan”ujar Duta dari luar aku berdesih dan coba  berteriak dengan sedikit lantang dari kamar.

“Gua kan sudah bilang, kalo bukan Ina yang kesini lo gak usah panggil gue, suruh aja wartawannya pulang,”ujarku kembali menghempaskan tubuhku di kasur. Namun kembali mataku terbuka saat mendengar suara papa.

“Aldo, buka pintunya!”bentaknya sembari menggedor pintu.

“Yah papa lagi…”bisikku dengan garuk-garuk kepala. Dengan males aku beranjak kepintu untuk membukakan pintu. Terlihat papa geram menatap wajahku,

“Tolong jelaskan kenapa ada berita seperti itu di media, kamu mau jatuhkan pamor perushaan kita.”ujarnya aku hanya diam sembari manyun.

“Tolong jelaskan”teriak papa lagi.

“memang ada yang salah apa dengan berita itu, itu Cuma berita sampah, waartawannya kurang kerjaan, udah deh pa. gak usah i

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PERFECT HUSBAND   INA

    “Hiks mas bangun…”tangisku terus saja merebah dan memeluk dadanya. Dari belakang terdengar tapak kaki yang datang, aku menoleh dengan tangis dan air mata, bisa aku lihat Rara juga nanar berdiri sembari bertanya lirih.“Mba… apa yang terjadi?”tanyanya merintikkaan air mata, kembali aku memeluk mas Feri dan berkata.“Mas bangun tolong jangan tinggalkan Ina,’’tangisku Rara mendekat dan juga menangis histeris.“Mba mas, Feri gak mungkin meninggal. Mas Kamu bangun mas.”ucapnya, aku tidak peduli dengan wanita ini, Bagas yang datang tampak menenangkan Rara yang menangis histeris bersimpuh di atas sofa.“Bangun sayang…”bisikkku,“Dok, mas Feri dia..”ucapan Rara terdengar terbata hingga wanita itu jatuh pingsan, Bagas membawannya keluar ruangan, sedangkan aku kembali tertinggal dengan kesedihanku, aku terus saja menangis hingga perawat datang,“Ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • PERFECT HUSBAND   SADAR

    POV INA.Tak henti-hentinya bibirku mengukir senyum, mengelus rambut hingga wajah mas Feri, dahinya sedikit terluka parah hingga harus di perban dan sedikit pula ada goresan dipelipisnya seperti sayatan luka tergores kaca, kembali mataku basah, membayangkan betapa mengerikannya sebelum kejadian itu terjadi, sungguh aku ingin dia cepat sadar dan bercerita banyak padaku."Sayang? Ayolah , sadar? Aku dah kangen banget ngobrol sama kamu."bisikku mengecup punggung tangannya, ini sudah lima hari dari hari kecelakaan itu namun mas Feri masih tetap koma terbaring dirumah sakit ini."Ina.. Kamu makan dulu sayang." pinta mama, yang datang dengan kotak makananya. Aku menoleh dan berdiri menghenyak pada mama."Ma, mas Feri denger gak sih segala omongan aku ?"tanyaku saat menoleh padanya.. Mama tesenyum hangat membukakan kotak makanan itu dan berkata."Jika dia tidak mendengarmu, dia tidak akan kembali bernafas?"u

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • PERFECT HUSBAND   BAHAGIA

    POV INABeberapa hari berlalu Mas Feri sudah semakin pulih dan hari ini kami mau kembali pulang kerumah, mas Feri tampak menyapu setiap sudut ruangan dengan nanar, saat kami sudah berada dirumah“Mas, kamu istirahat ya, aku akan siapkan teh untukmu.”ujarku mas Feri mengangguk dan memilih duduk di sofa, bergegas aku ke dapur menyiapkan sesuatu untuknya, namun aku teringat sesuatu saat terdengar mas Feri menyalakan TV, secepat kilat aku kembali keluar dan menemui mas Feri lagi,“Sayang, kamu istirahat di kamar aja ya, gak baik untuk nonton Tv sekarang,”ujarku reflek mematikan Tvnya, aku mendekat dengan segelas teh hangat.“Ayo kamu minum dlu.”ucapku mendekat mas Feri tersenyum menyeruput teh hijau itu sembari melirikku,“Makasih ya sayang, “ucapnya aku mengangguk dengan tersenyum hangat, mas Feri melirik perutku dan menyentuhnya,“Gimana? Apa anak kita merepotkanmu?”tanyanya. Aku sedi

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • PERFECT HUSBAND   BAYI KEMBAR

    Drrrrrrt.....Bunyi ponselku berdering, sedikit aku menoleh dari fokusku itu saat meeting bersama klayen kantor. Gegas aku mengangkat saat aku melihat telpon rumah menghubungi ponselku."Ya hallo?""Aden, aden dimana. Non Ina,, sepertinya akan melahirkan."ujar Lastri. Sontak aku berdiri dan meninggalkan ruangan meeting itu."Permisi saya harus pulang."ucapku setelah itu menghilang dari hadapan mereka semua, tampak Bambang asistenku langsung mengambil alih kerjaanku. Diluar aku berpapasan sama mama."Fer, ada apa?""Ma, ada kabar dari rumah. Sepertinya Ina melahirkan. Bantu itu ma Meetingnya belum kelar"pintaku."Oh ya sudah kamu duluan nanti mama nyusul, semoga baik-baik saja."ujarnya aku memgangguk dan bergegas pergi.Sesampai dirumah Aku langsung menghampiri Ina dikamar kami. Dia sudah terlihat merintih sakit, dan keringatan. Reflek aku mendekap dan memegangi perut.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • PERFECT HUSBAND   INDAH

    POV FERI“Apa nama yang cocok untuk mereka?”tanyaku saat bayi kami melakukan skin to skin contac demi menghangatkan suhu tubuh bayi dan menstabilkan detak jantungnya, Ina mengelus-ngelus punggung bayinya itu lembut.“Aku kalo cewek sukanya Azzura.”ucapnya pelan, aku berfikir sejenak.“Kalo nama ceweknya Azzura, mas kasih nama cowoknya Azzam.”timpalku lagi, Ina tersenyum dan mengangguk pelan, matanya berkaca saat memandangi kedua bayi kami telungkup didadanya.“Kita sudah sangat lama memimpikaan ini mas, dan Tuhan sangat baik sama Kita, dengan sekaligus memberi dua sepasang lagi.”ucapnya merintikkan air mata, aku mengecup kening istriku itu dan berkata.“Ini balasan untuk segala ujian cinta kita sayang, tugas kita sekarang menjaga mereka dengan baik.”ucapku Ina mengangguk, kami berdua reflek tersenyum saat mendengar salah satu dari mereka merengek.“Cup-cup sa

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • PERFECT HUSBAND   PERFECT DADDY

    POV FERIHari berlalu begitu cepat, Tak terhitung lagi banyaknya warna mengarungi langkahku dalam membina rumah tangga yang bahagia bersama Ina, ini sudah lima belas tahun saja rasanya baru kemaren aku menimang putra putriku yang baru lahir dan hari ini adalah hari pertama si kembar masuk SMA banyak sekali lika-liku yang tak bisaku ceritakan, yang penting ujian dan cobaan berlalu begitu saja dan kami bisa melewatinya bersama. Dan hingga detik ini aku masih memegang prinsip yang sama seperti sebelumnya bahwa kebahagian Ina adalah segala-galanya hingga detik ini istriku masih menganggap aku belum mengingat semuanya, demi kepercayaan diri istriku dan keutuhan rumah tangga kami, biarlah aku memendam sendiri rasa sakit itu yang kadang datang tiba-tiba.Tepatnya di jam enam pagi rumah ini sudah begitu sibuk dan ribut sekali mendengar alarm syurga istriku yang mengoceh pada kedua putra-putri kami, dan seperti biasa aku terpaksa menyiapkan pakaianku sendiri mem

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • PERFECT HUSBAND   MALL

    Sesampai di sekolah, aku turun untuk mengantar putra-putriku masuk, berhubun hari pertama Zura pasti gak biasa dengan keadaan ini lebih baik aku pastikan di nyaman dulu setelah itu melepasnya Azzam juga kadang gak bisa di percaya. Dia belum bisa sepenuhnya menjaga saudaranya. Namun pemandangan berbeda aku lihat di gerbang lain yaitu Gerbang SMP Bagas juga tampak diribetin juga dengan seorang gadis yang mungkin itu anaknya, sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Tapi saat aku mengingat dia menikahi Rara waktu itu aku jadi enggan untuk menyapa. Kurang enak saja, mana tau dia tidak suka jika aku tegur. Kembali aku menoleh kelain arah dan fokus pada si kembar, namun tak butuh waktu lama terdengar Bagas memanggil langkah kami semua terhenti.“Feri..”panggilnya, aku menoleh menyunggingkn senyum hangat. Bagas dan putrinya tampak mendekat.“Aku gak nyangka bakal ketemu kamu disini.”ujarnya, aku tersenyum dan berkata.“Iya kebetulan banget

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04
  • PERFECT HUSBAND   COME BACK

    POV RARASesampai di mall, aku pusing sendiri melihat putriku yang plenga-plengo seperti mencari seseorang. Aku bingung juga melihatnya yang sibuk dengan ponsel.“Shanum? Kamu mau apa, ya udah kita pesan makanan dulu yuk.”ajakku, dia tetap saja berdesih hingga ponselnya berbunyi.Ping…Wajahnya tampak girang, dia menyeretku menaiki left.“Shanum, kita mau ngapain.”tanyaku terheran-heran.“Kita mau nemui anaknya temennya Papi mih,”ujarnya aku menghentikan langkahku dan berkata.“Temannya papi? Sesama dokter juga?”tanyaku Shanum menoleh dan reflek menggeleng.“Gak. Namanya om Ferri, Shanum kenalan sama Zurra, dan mimi tau gak?, saudaranya Zura itu si Azzam tampan banget mih, mirip Gulf kanawut idolanya Shanum.”ujarnya sontak saja nafasku terhenti,“Mereka sama siapa?”tanyaku,“Sama papa mamanya, kita makan bareng aja, mereka

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-04

Bab terbaru

  • PERFECT HUSBAND   OBSESI

    POV AZZAM“ Pihak Shanum sama sekali tidak mengubris.” Ucap Naira melempar ponselnya ke atas ranjang, sejenak aku abaikan itu dan mencari pakaianku di lemari. Naira terus saja mendumel.“Udah ya Nai, jangan terlalu di pikirkan, ngabisin tenaga tau lebih baik kita bahas yang lain.’’“Tapi Kak,kayaknya kakak itu jauh lebih santai menghadapi ini?’’ Ucapnya tak habis pikir, sedikit aku menoleh pada Naira dan mengenakan piyama tidur.“Ya ampun Nai, kamu juga ngapain terlalu di pikirin? Lagi pula ini bisa di selesaikan, tanpa harus kamu buang-buang tenaga, karna kan kenyataannya, bayi itu bukan tanggung jawabku.’’ Geramku tak habis pikir, Naira terdiam sejenak dan tertunduk dengan manyun, aku menghela nafas panjang dan membuangnya, melihat istriku terdiam begitu aku mendekat padanya dan duduk di sampingnya.“Aku ak

  • PERFECT HUSBAND   CINTA VANO

    POV INA.“Papa…,” panggilku saat mencari mas Feri di kamar, karna sibuk dengan urusan rumah, aku jadi sedikit mengabaikannya, aku melihat berkas dan laptop mas Feri di atas kasur namun bunyi mobilnya terdengar melaju keluar pagar.“Loh mas Feri mau kemana?’’ bisikku membuka jendela aku menoleh ke barang-barangnya di kasur mendekat dan menghenyak di kasur,“Mungkin mas Feri keluar sebentar, kalau ke kantor gak mungkin dia tinggalkan barang-barangnya.” Bisikku, aku memeriksa tas dan dan dompetnya, sedikit aku menautkan alis melihat ada kartu nama dokter spesialis,“Mas Feri, konsul pada dokter spesialis penyakit dalam buat apa?’’ bisikku coba mengotak atik semua berkas dan tasnya, namun aku tidak temukan apa-apa selain kartu nama itu, aku mulai cemas dan coba menghubunginya.Tuuuuuuut…..Panggilan itu tersambung dan

  • PERFECT HUSBAND   HATI AZZAM

    POV AZZAM.Ting nong…Bunyi bel bergema, Aku yang tengah menunggu Naira di ruang keluarga itu sedikit beringsut dan menoleh kea rah pintu, bisa aku lihat Art bergegas membukakan pintu. Aku juga menyusul karna aku tau itu papa, mama dan yang lainnya.“Siang papa..” sambutku pada keluargaku, dengan girang dua adik gadisku mengejar, akupun bersimpuh mendekap keduannya, mungkin mereka sangat merindukannku karna sudah beberapa minggu tidak bertemu.“Bang Azzam, Tata sangat merindukan bang Azzam.’’ Ucap bibir mungil salah satu dari mereka. Aku tersenyum manis dan mengacak rambut keduanya.“Abang Azzam, juga sangat merindukan kalian.”“Papa mama, ayo semua masuk.” Ajak Naira yang telaah turun dari kamarnya, aku berdiri dan mengajak mama masuk.“Ayo pa..”

  • PERFECT HUSBAND   EGOIS

    POV RARA.Dengan langkah gontai aku temui mas Bagas di kliniknya, semenjak pertikaian itu dia tidak pernnah menemuiku kerumah tidak mau bicara denganku atau bahkan mengusirku, langkahku terhenti saat mendengar chanel televise yang di tonton mas Bagas adalah berita terbaru tentang Shanum, tampak media mengkrumini apartemen anakku itu, aku mendegup dan berniat hendak kembali mas Bagas pasti tidak senang dengan berita ini.“Kamu lihat, anak yang besar karna asuhanmu.”ucapnya tanpa menoleh akupun menghentikan langkahku dan menoleh padanya.“Dia hanya bisa buat malu keluarga.”geramnya, aku menghela nafas dan bersiap hendak pergi lagi, mengajak bicara mas Bagas dalam kondisi seperti ini juga tampaknya sia-sia lebih baik aku pergi sekarang.“ Kamu mau kemana?” cegatnya, langkahku kembali terhenti dan enggan menoleh.“

  • PERFECT HUSBAND   SIBUK

    POV INA.Aku sangat di buat sibuk dengan acara yang akan mendatang, tapi tak mengapa demi Azzura aku harus lakukan semua ini, pesta pernikahan yang terbaik yang sesuai dengan impiannya."Mama sayang, mama dari mana sih."sambut putriku itu mendekap dan mencium pipi, sedikit aku berdengus dan tersenyum hangat."Mama habis dari gedung, dan kamu tau semua gedung itu bagus-bagus, mama jadi bingung mau sewa yang mana." ucapku, Zura sedikit manyun dan menghenyak di sofa."Kok mama gak ngajak?" aku menggeleng dan ikut juga menghenyak."Memang harus ya bawa kamu?""Ya iyalah, oh iya, mama tadi kekantor papa, papa mana?" tanyaku, aku sedikit melapas blezer dan meletakkan tas. 'papa lagi sibuk jadi mama pulang duluan oh iya, aanak-anak mana. Mama capek mau langsung istiraahat.""Ya udah mama istirahat aja, ma kalau baju pengantinyaya boleh gak Zura aja yang pilih bareng Vano?"tanya anakku, aku te

  • PERFECT HUSBAND   ANGGOTA BARU

    POV AZZAMPagi hari ini, kami tegah bersantai di ruang keluarga, selain menghibur mbak natsya yang tengah bersedih karna pengkhianatan Arga, Naira juga sedikit kurang enak badan, dan aku tak bisa kekantor melihat kondisinya."Selamat siang tuan nyonya." ucap Art, kemi semua menoleh."Ya ijah?""Itu nyonya, aden Arga pulang, dan dia-"ucapan Inem berhenti karna mbak Natsya berdiri, Naira yang tiduran di pahaku dari tadi juga beringsut untuk duduk"Apa mas Arga, membawa wanita itu?"bisiknya aku juga penasaran dan menoleh ke pintu, papa dan mama mertua juga tampak menyimak, hingga tak butuh waktu lama mereka bertiga masuk, dan tentunya bersama Shanum. Aku mendegup. Naira menggertakkan rahangnya dan berdiri, namun aku cegat dengan mencengkram lengannya."Sayang, jangan. Kita cukup nyimak saja."bisikku."Berani sekali dia, d

  • PERFECT HUSBAND   SHANUM HAMIL

    POV NAIRA.Kak Azzam tega sekali padaku, dia menyalahkan sikapku dan memperdulikan Shanum. Apa aku salah kalau aku menamparnya,“Ah sudahlah, aku bisa setres. Lebih baik sekarang aku temui mbak Natsya dulu di kamar.”bisikku sembari berjalan kekamar mbak natsya walau kesal dengan tingak dua pria dirumah ini yakni kak Azzam dan mas Arga, aku harus kasih perhatian pada mbakku, bagaimanapun sekarang dia sangat terpuruk sekali“Mbak….,’’ panggilku saat sudah sampai di pintu kamarnya, sedikit aku terheran karna kamarnya sunyi, aku mengerinyitkan dahi dan coba berfikir.“Apa mbak Nats, menemui mas Arga sekarang?”bisikku, aku membalik bergegas menuruni anak tangga dan berpapasan dengan papa dan mama di bawah.“Nai, kamu bukannya baru pulang ya kok pergi lagi?” tanya mama, aku sedikit menghela nafas dan berkata.

  • PERFECT HUSBAND   PERMOHONAN MAAF

    POV RARA.Sudah lelah aku mencari Shanum kemanapun, semalam dia pergi dari rumah karna marah padaku dan sekarang ini sudah hendak malam lagi,, nomornya belum lagi aktif aku sangat bingung sekali. Mana sekarang papinya sudah tidak peduli lagi padanya aku harus cari anakku kemana bahkan aku gak tau sekarang dia diimana, terkahir yang aku tau dia dekat dengan seorang pengusaha iparnya nya Azzam, mungkin aku bisa menghubungi Azzam?“Semoga saja aku masih punya kontaknya.”bisikku mengotak atik ponsel, namun aku kesal karna aku tidak punya kontak Azzam selain mas Feri.“Apa aku hubungi mas Feri? Tapikan nanti aku tanya apa? Mungkin aku bisa tanyakan nomor Azzam? Tapi apa nanti aku tidak dianggap sok akrab? Ah sialan sekali..”gerutuku sendiri akhirnya dengan ragu aku menghubungi juga nomor iitu.Tuuuuuuut.Aku gemetar saat panggilan itu tersambung

  • PERFECT HUSBAND   TAK ADIL (SHANUM)

    POV INA.Bahagia tak terhingga saat mas Feri rangkul dan peluk aku, menyaksikan kebahagian putrinya setelah sekian lama ia tampak merelakan Zura dengan orang yang tepat.“Akhirnya Zura menemukan seseorang yang sangat mencintainya,”lirihnya, bisa aku lihat ada yang terbendung di sudut matanya, aku terharu bersandar di bahu bidang suamiku itu.“Semoga selamanya kita akan tetap dapatkan kebahagiaan, jangan ada kesedihan lagi pah.”lirihku, mas Feri mengusap kepalaku dan mengecup keningku.“Hidup akan terus berjalan mama, suka duka itu pasti ada, hanya saja bagaimana kita menghadapinya.’’tuturnya aku tersenyum simpul dan berkata.“Dan aku ingin menjalani suka duka itu bersama Papa selamanya.’’ujarku mas Feri terkekeh kembali mendekapku erat.“Jangan manja, kamu ini tidak muda lagi. coba biasakan tanpa diriku.&rsq

DMCA.com Protection Status