"Masuklah, Queen. Jangan sungkan, anggap saja rumah sendiri." Joshua membuka pintu, sementara seorang gadis berambut panjang berjalan membuntutinya."Thanks." Queen mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan.Sejak turun dari mobil milik Joshua, Queen sudah berdecak kagum melihat rumah klasik bergaya Eropa. Bangunan mewah berlantai tiga dengan pilar-pilar kokoh itu milik keluarga Alexander, ayah Joshua. Seorang pengusaha sukses yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari perhotelan, penerbangan, hingga pertambangan."Duduklah. Mau minum apa?""Jo, aku tidak bisa lama-lama di sini." Queen memperingatkan."Aish ... jangan sungkan. Tenang saja, Mom dan Dad sedang tidak di rumah.""Bukan itu, tapi Mama tidak suka melihatku pulang terlalu malam.""Queen, harusnya kau protes pada ibumu. Umurmu sudah dua puluh dua tahun, bukan bayi lagi.""Jo!"Joshua terkekeh, mengempaskan pantat di atas sofa, tepat di samping Queen. "Aku berca
Read more