“Tidak ada apa-apa, Sha. Kebetulan hampir ujian. Kamu balik ke kelas saja. Ini ada jajan, kamu makan, ya?” Shasha membuang jajan yang kuberikan, berlari keluar dari kelas. Tangannya seperti mengusap pipi, aku tahu dia menangis. “Bukankah begitu, Vin?” Aku tergagap dari lamunan mendengar suara Om Irwan. Apa yang dia katakana? Ah, pikiranku sangat kacau sekarang. ***Meyyis*** POV SHASHA Ini sesi sulit, duh mengapa harus Davin, sih? Dia menjadi sosok yang menakutkan terlihat bagiku. Garis matanya tajam dan pandnagannya menusuk. Kok, rasanya panas ruangan ini, ya? Darahku mengalir deras, diikuti dengan keringat mengucur. “Nona Daniela Felisha, lulusan S1 Universitas Indonesia,” lelaki paruh baya mulai menanyakan. “Benar, Tuan.” Aku menyembunyikan seluruh kegugupan agar jadi kekuatan. “Apa
Read more