Share

Rembulan Merasakan

Aku mengembuskan napasnya. Sepertinya, harus pulang. Bagaimana nanti, saat ketemu dengan Shasha, pikirkan nanti. Belum juga ketemu? Lebih baik menyelesaiakan pekerjaannya. Aku tidak tega dengan Devan sendirian memikirkan semuanya. Tidak egois lagi, biarkan alam saja yang berbicara. Mungkin aku akan menunda S2.

***Meyyis***

POV DAVIN

Akhirnya aku pulang pada akhir bulan. Papa sudah di bawa ke Singapura. Sebelum sampai ke Indonesia, mempir sebentar untuk mengetahui keadaannya. Sepertinya memang sangat urgen sekalai. Hanya ada mama dan satu asisten rumah tangga untuk membantu mama. “Ma, bagaimana papa?” tanyaku saat baru sampai. mama memelukku erat. Aku tahu, wanita yang paling istimew itu akan menangis tadi ditahan.

“Belum dapat dikatakan baik. Besok operasinya. Kamu temani kakakmu saja. Kasihan pontang-panting kerja sambil kuliah sendiri,” ucap mama. Dia mengurai&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status