Beranda / Fantasi / a different soul / Bab 1 - Bab 10

Semua Bab a different soul: Bab 1 - Bab 10

84 Bab

Chapter 1

"Ibu aku pamit pulang dulu"kata seorang gadis sambil berjalan keluar dari toko yang memberinya kehidupan baginya karena dari dia berkerja di toko ini gadis itu bisa makan dan bersekolah. "Iya hati-hati di jalan,langsung pulang ya jangan kelayapan kemana-mana" kata ibu pemilik toko itu.Yah,pemilik toko itu sudah menganggap gadis itu seperti anaknya sendiri. "Iya-iya,gak kelayapan kok langsung pulang"kata gadis itu sambil tersenyum manis. "Ibu suruh dimas nganterin kamu ya? Ibu takut ada apa-apa dijalan" "Gak usah bu kasihan bang dimas nanti kecapekan,aku bisa jaga diri kok" "Yakin gak mau? Udah malem ini kalau terjadi apa-apa sama kamu ibu juga yang khawatir" "Keyra yakin kok bu,ibu tenang aja percaya sama keyra,keyra pamit ya bu"kata gadis yang ternyata bernama keyra. "Ya udah,hati-hati dijalan ya,kalau sudah sampai kabarin ibu" "Iya,keyra pulang dulu,ibu jangan lupa istirahat”kata keyra dan berjalan menjauh dari toko.
Baca selengkapnya

Chapter 2

Malam harinya fely bersiap-siap untuk pulang dari rumah sakit sesuai dengan ucapan dokter tadi.Fely pulang diantar oleh satria sepupunya karena mama dan papanya fely masih sibuk dengan pekerjannya dan untuk abangnya fely tidak bisa menjeput fely dari rumah sakit karena ada urusan yang penting."Udah gak ada barang yang ketinggalan kan fel?"tanya satria sambil melihat tas bawaannya."Ck,itu kan tas yang bawa elu mana gue tahu"kata fely dengan nada sinis."Iya juga ya,ya udah yuk pulang"kata satria sambil menganggukkan kepala setelah itu menuju kearah fely untuk membantunya berjalan."Gue bisa sendiri,gak perlu lu bantu"kata fely dengan nada sinis."Iya-iya sensi amat lu"kata satria sambil mengangkat kedua tangannya."Cepet jalan"kata fely setelah sampai di pintu. "Iya fel"kata satria dan menyusul fely.Butuh 16 menit bagi mereka untuk sampai di rumah fely.Sesampainya mereka dirumah yang ditempati fely.Rumah itu terlihat sa
Baca selengkapnya

Chapter 3

Sesampainya fely dikelas dia langsung menuju ke bangku yang biasa dia duduki dengan sahabatnya.Tiba di bangku fely langsung tidur di lipatan tangannya.Selang beberapa menit kelas yang sepi mulai ramai dengan murid-murid yang berdatangan,tapi tak menganggu tidur fely sampai...Brak,meja yang di tempati fely untuk tidur di gebrak orang yang membuat fely bangun dan melihat orang-orang yang mengebrak mejanya,fely melihat mereka dengan tatapan sinis."Serem amat tatepan lu fel"kata salah satu dari mereka saat melihat tatapan dari fely."Sans fel,baru juga pulang dari rumah sakit lu,masa mau balik lagi"kata yang lainnya menimpali."Ck,kalau gue masuk rumah sakit lagi juga karna lu bertiga"jawab fely dengan sewot."Bego jangan di pelihara ogeb"kata yang lain sambil menoyor kepala sahabat mereka."Ck"kesal fely dan melanjutkan tidurnya."Kenapa tuh bocah gak kayak biasanya"tanya yang lain."Mana gue tau,coba lu tanyain"
Baca selengkapnya

Chapter 4

Jam menunjukan pukul 15.02 jam pelajaran sudah selesai para murid sedang bersiap-siap untuk pulang begitupun denga fely,dia sedang mengemasi barangnya."Semua gue pulang dulu ya udah di tunggu adek gue di depan nih.Bye semua!"kata rina dan berlalu pergi."Gue juga,mau bareng gak?"tanya riska ke fely."Gak usah gue dijemput supir"jawab fely sambil melihat ke laci mejanya."Kalau gitu gue pulang dulu-"kata riska terpotong karena melihat syasa yang kesal sendiri."Lu gak pulang sya?"tanya riska sambil natap syasa dengan kerutan."Pulanglah,masa gak pulang"kata syasa dengan sewot."Ya siapa taukan lu gak ada niat buat pulang,mau tidur disini mungkin"kata riska sambil lihat syasa dengan teliti."Ogah! Gue lagi nunggu jemputan nih tapi yang mau njemput gak bales chat dari gue"kata syasa dengan kesal dan sekarang riska paham."Emang siapa yang njempu?"tanya fely sambil ngambil semua bukunya yang ada di laci meja."Emak g
Baca selengkapnya

Chapter 5

Sudah cukup lama fely mengayuh sepeda yang dia bawa,tapi dari tadi tidak ada makanan yang mengugah seleranya."Ck,gak ada yang lain yak selain batagor,nasi goreng sama nasi padang apa,gue mau bakso~"kata fely sedih sambil tetap mengayuh sepeda yang dia bawa.Sesaat kemudian~"Akhirnya ketemu,bakso aku datang~"kata fely sambil melajukan gayuhan sepedanya."Mang baksonya satu porsi paket komplit sama minumnya es teh ya,makan sini mang"kata fely dengan semangat sambil duduk dibangku yang sudah disediain si penjual."Siap neng,tunggu sebentar""Woke mang"kata fely dan mengambil ponsel di dalam saku celananya dan membuka game yang baru dia unduh tadi siang.Saat asik-asik main game online miliknya tanpa dia sadari ada seseorang yang duduk didekatnya dan memperhatikan fely dengan serius,tapi tak dihiraukan fely."Neng ini pesanannya"kata amang penjual bakso sambil meletakan pesanan milik fely."Wah,makasih mang"kata fely dengan semangat dan m
Baca selengkapnya

Chapter 6

Paginya fely sudah siap dengan seragamnya.Fely berjalan menuju cermin dan melihat pantulan dirinya yang ada di cermin untuk memastikan apakah ada yang kurang dengan penampilannya hari ini."Perfect"gumang fely saat melihat pantulan dirinya di cermin.Hari ini ada yang berbeda dengan penampilan fely yang membedakan adalah rambut yang dia kucir kuda dan jaket ditangannya.Fely turun dan berniat ingin sarapan.Sesampainya dimeja makan tanpa menunggu lama fely langsung duduk memakan  makan yang sudah ada di meja.Saat sedang asik dengan makanannya fely dikejutkan dengan suara seseorang yaitu satria."Selamat pagi semua satria datang membawa keceriaan!"teriak satria mengelegar.Uhuk..uhuk..uhuk"Woy! Kontrol tuh mulut,gue keselek gegara suara milik elu"kata fely setelah minum air yang ada."Enak aja,suara merdu kek gini kok"kata satria sambil berjalan menuju fely."Hm,sangking merdunya bikin sakit kuping"kata fely
Baca selengkapnya

Chapter 7

Sesampainya di lapangan yang cukup luas dia memulai hukumannya dengan santai.Fely lari memutari lapangan dengan headphone ditelinganya dan mendengarkan lagu kesukaannya.Baru tiga putaran tapi fely sudah lumayan letih tapi dia tetap berlari agar hukumannya cepat selesai.Tanpa fely sadari ada beberapa pasang mata yang melihatnya berlari mengitari lapangan yang cukup luas itu."Adik lu kenapa disitu bar?"tanya fito sambil melihat fely memutari lapangan."Dihukum bego!"kata viki sambil menoyor kepala sahabatnya itu."Anjir adik lu kalau lagi keringetan tambah cantik bar"kata viki dan di balas dengan tatapan tak bersahabat dari bara."Eh,santuy bos ku biasa aja kali liatin gue,gue tau kok gue ganteng tapi gak perlu sampek dilihatin kek gitu.Suka sama gue nanti lu gue gak mau tanggung jawab""Ot
Baca selengkapnya

Chapter 8

Pagi harinya,fely sudah siap dengan kaus dan celana joger.Hari ini weeken jadi dia putuskan untuk lari pagi di taman depan kompleks.Fely ke taman dekat kompleks menggunakan sepeda yang perna dia bawa dan ternyata itu sepeda miliknya.Sesampainya fely di taman dia menaruh sepeda yang dia bawa di parkiran yang ada.Setelah merasa aman dengan sepedanya fely memulai pemanasan dan mulai berlari memutari lapangan.Fely berlari kurang lebih 10 menit lamanya.Saat ini dia sedang duduk di pinggir lapangan dan tiba-tiba ada seseorang menyerahkan botol minum kearahnya.
Baca selengkapnya

Chapter 9

Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang."Ini langsung gue pulangin?"tanya arka sambil sesekali melihat fely dari sepion motor."Enggak balik ke taman,sepeda gue ada di sana!"kata fely cukup kencang karena jalan mulai padat dengan kendaraan."Hm"jawab arka dan melajukan motornya menuju taman yang tadi.Sesampainya fely ditaman dia langsung turun."Thanks buat sepatunya,entar uangnya gue kasih.Lu tunggu aja kabar dari gue"kata fely dan berjalan menuju sepedanya.Sebenarnya arka iklas membelikan fely sepatu tadi.Soal bayar utang hanya sebagai alasannya agar bisa chattan dengan fely.Fely melajukan sepedanya dengan santai sesekali juga dia bersenandung ria.Sesampainya dia di depan rumahnya dikejutkan karena kehadiran bara di depan pintu."Dari mana baru pulang?"tanya bara dengan wajah dinginnya."Joging"jawab fely tanpa melihat ke arah bara."Joging sampek jam sebelah? Lu joging apa tidur di tama
Baca selengkapnya

Chapter 10

Setelah mengantarkan fely kembali ke taman arka mengikuti fely dari belakan dengan jalan kaki karena dia takut jika memakai motor akan ketahuan oleh fely.Arka memantau fely sampai masuk kedalam rumah,arka juga melihat laki-laki yang sedang menegur fely.Arka jadi merasa bersalah kepada fely karena dia fely dimarahin oleh laki-laki tadi yang menurutnya adalah abangnya fely.Tapi yang membuat arka bingung kenapa fely malah melawan bukannya meminta maaf.Setalah sedikit cekcok di depan pintu fely masuk dengan menyenggol bahu abangnya.Setelah merasa cukup untuk memantau fely,arka mulai berjalan menjauh dari rumah fely.Menuju ke taman untuk mengambil motornya dan pulang ke rumah.Jarak rumah arka dengan taman tadi tak terlalu memakan waktu hanya membutuhkan waktu 10 menit.Sesampainya arka di rumah dia langsung ingin menuju kamarnya berarda tapi di hentikan oleh panggilan bundanya dari ruang tamu."Bang"panggil bunda rara."Iya bun ada apa?"jawab arka dan melihat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status