Home / Fantasi / a different soul / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of a different soul: Chapter 41 - Chapter 50

84 Chapters

Chapter 41

Bel sekolah sudah bebunyi sendari tadi dan disinilah fely.Di dalam kelas seorang diri seperti pesan arka tadi untuk menunggunya menjeput.Sebenarnya dia agak kesal karena sudah 10 menit dia menunggu arka menjeput tapi dia tak kunjung melihat sosok arka muncul."Akhh! Gue pulang dulu lah!"kata fely dengan kesal dan berjalan keluar kelas."Besok-besok gue gak bakal nurut sama tuh orang"kata fely dan masih berjalan dengan tenang.Saat di pertengahan jalan koridor sekolah fely tiba-tiba teringat perkataan natasya waktu di toilet."Kalau responnya kayak gitu waktu gue tau rahasiannya berarti dia bukan lawan yang bisa gue sepelekan"kata fely sambil mengingat perkataan natasya tadi"Yang menjadi pertanyaannya ada masalah apa natasya dengan fely yang dulu? Kalau dari cara telfonnya natasya berarti ada yang memantaunnya atau ada orang di balik ini semua?"gumang fely sambil berfikir keras."Kalau kayak gini sedikit rumit"kata fely dan berjalan
Read more

Chapter 42

Malam harinya fely sudah bersiap-siap untuk pergi bersama arka.Fely memakai celana jeans hitam dan kaos putih yang di padukan jaket kulit berwarna hitam.Tak lupa dia memakai topi dan masker.Dengan sepatu bermerek adidas berwarna putih.Fely duduk di ujung kasur dengan tangan mengutak atik ponsel di genggamannya.Hingga panggilan telepon menunda aktivitasanya."Gue udah di depan"kata arka dan memutuskan panggilan itu.Vina dengan santai berjalan keluar dari kamar."Ayo"kata fely sambil menaiki jok motor."Lu kayak buronan kalau gini"kata arka sambil menatap fely dari atas hingga bawah."Berisik buruan berangkat"kata fely sambil menatap arka malas."Pegangan"kata arka dan menjalankan motornya.Perjalan mereka di temani oleh hening.Tak ada percakapan di antara mereka atau gombalan.Beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan.Fely turun dari atas motor arka dengan santai sambil memantau kead
Read more

Chapter 43

'Satu bukti gue dapet'batin fely dengan senang tanpa memperdulikan sekelilingnya.'Nih cewe menarik pantas saja arka suka'batin rangga sambil menatap fely dengan senyum kecil.                        ~~~~♤♤♤~~~~Fely masih fokus ke ponselnya hingga ada elusan di kepalanya.Sang pelaku menatap fely dengan senyum manisnya sedangkan fely menatap heran.'Nih orang kenapa coba?'batin fely heran.Mereka masih bertatap-tatapan hingga beberapa saat kemudian.Fely memutuskan pandangannya kepada arka secara sepihak.Dan tanpa di sadari fely memalingkan tatapan ke arah dani dan natasya.Dia sedikit terkejut karena dia melihat dani memeluk pinggang natasya erat dan me****m b****nya di depan banyak orang.Tanpa sadar fely memotret kejadian itu semua."Jangan di liat"kata arka di dekat telinga fely.Fely yang mendengar bisikan arka dengan cepat memalingkan pandangannya.
Read more

Chapter 44

Sesampainya di depan rumah fely,arka membopong fely keluar dari mobil dengan hati-hati.Arka mulai menekan bel rumah.Beberapa saat kemudian pintu mulai terbuka."Adek gue kenapa?!"tanya bara dengan nada khawatir."Tenang dia cuma tidur"kata arka dengan nada tenang dan dengan santainnya dia menerobos masuk ke dalam rumah."Lu bawa dia kemana?"tanya bara saat arka meletakkan tubuh fely di kursi ruang tamu."Lu tanya sendiri aja sama adek lu"kata arka dengan santai setelah meletakkan tubuh fely."Gue cabut"jata arka dan berjalan keluar rumah."Hm"balas bara dan mengikuti langkah arka untuk menutup pintu.Setelah itu dia berjalan ke arah fely berarda dan mulai mengangkat tubuh fely dengan perlahan.Bara meletakkan tubuh fely di atas kasur dengan perlahan di juga mulai melepaskan masker yang masih melekat dan sepatu yang di gunakan fely."Lu banyak berubah"kata bara sebelum meninggalkan kamar fely.Pagi harinnya
Read more

Chapter 45

Bel istirahat berbunyi beberapa menit yang lalu di sinilah fely sekarang.Dia sedang memakan snak yang di belikan oleh arka."Mau lagi?"tanya arka sambil menatap fely yang sedang memakan snak nya dengan lahap."Boleh kalau bisa beliin ice crim juga"kata fely dengan senyum senang."Oke tunggu sebentar gue beliin dulu"kata arka dan berjalan menuju warung kantin."Wih! Enak banget ya punya asisten pribadi"kata syasa dengan nada bercanda."Iya apalagi asisten pribadinya juga bank berjalan"kata fely dengan santai."Anjir bank berjalan!"kata rina dengan suara cukup keras."Jadi mau pacaran gue"kata syasa sambil menyenderkan kepalanya di bahu riska."Emang ada yang mau sama elu?"tanya riska dengan santai.Di tengah perdebatan mereka tiba-tiba ada yang mengebrak meja mereka dengan cukup keras.Brak!!"Eh! Anak ayam bertelur seribu!"latah rina sambil berdiri."Maksud lu apa dateng-dateng kayak gitu!"kata syasa
Read more

Chapter 46

Setelah kejadian itu raka membawa natasya ke gudang lantai satu."Jelasin"kata raka dengan datar."A-aku terpaksa n-ngelakuin itu"kata natasya dengan gugup."Cih! Ternyata elu lebih murah dari bicth!"kata raka dengan emosi."Dan bodohnya gue ketipu sama elu!"kata raka dan mendorong natasya dengan kasar."A-aku bisa jel-"kata natasya terpotong."Tutup mulut lu itu! Jijik gue denger suara lu"kata raka dan berjalan meninggalkan natasya sendiri.Sepeninggalan raka natasya mulai bangkit dari duduknya dan menatap ke arah pintu dengan kebencian."Yah! Kasihan banget sih"kata fely yang entah sejak kapan sudah berdiri di ambang pintu."Diem lu!"kata natasya dengan emosi yang meluap."Ini semua gara-gara elu!"kata natasya sambil menunjuk ke arah fely dengan emosi."Lah? Gue? Gak salah lu?"kata fely sambil menatap natasya dengan aneh."Gue tau yang nyebar itu semua elu kan!"kata natasya dengan emosi."Iy
Read more

Chapter 47

Pagi harinyaDi salah satu kamar club yang di tempati raka dan natasya semalam."Eghh"erang raka tanpa membuka matanya.Perlahan mata raka terbuka dan mengerjab beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya."Pagi raka"sapa seseorang di samping raka."Lu! Ngapain lu ada di sini hah?!"kata raka sambil duduk."Masa kamu lupa?"kata natasya dengan senyum sinisnya."Gue gak tau maksud lu ajing!"kata raka dengan emosi yang sudah tak bisa di tahan bahkan urat-urat di lehernya hingga terlihat."Dan kemana pakaian gue hah!"kata raka saat sadar dia tak memakai pakaian dengan lengkap."Tuh di bawah"kata natasya sambil menunjuk pakaian raka dengan dagunya."Lu! Bener-bener jalang!"kata raka dan bangkit dari duduknya dengan selimut yang melilit tubuhnya tanpa memikirkan tubuh natasya."Terus?"kata natasya dengan nada tenang."Mau lu apa hah!"kata raka mencoba menenangkan emosinya."Bantu gue buat
Read more

Chapter 48

Saat ini fely sedang mengikuti pelajaran olahraga bersama teman sekelasnya.Fely bergabung di permainan basket bersama grub laki-laki.Awalnya fely di angap remeh oleh mereka tapi saat melihat cara fely bermain mereka mulai serius dalam permainan."Woy gus! Lempar sini!"kata fely dari arah depan agus."Ini!"kata agus sambil memberi bola ke arah fely.Dengan sekali lompat fely mendapatkan bola itu dan dengan gesit fely mendribel bola ke arah ring lawan."Dod jaga si fely jangan sampe masukin bolanya!"salah satu teriakan dari grub lawan."Iya gue tau!"kata dodi sambil mengejar langkah fely.Ada aksi rebutan bola di tengah lapangan antara fely dan dodi.Tapi bukan fely namanya jika tak memiliki taktik untuk mengelabui dodi.Dengan iseng fely ingin mempermainankan dodi."Don!"kata fely dengan gerakan ingin melempar bola ke arah doni.Dodi yang melihat itu mulai menjaga jarak dari fely dan ingin berlari ke arah doni.Tapi perkiraan
Read more

Chapter 49

Di saat mereka sedang menikmati makanan yang di belikan fely tiba-tiba ada beberapa orang duduk di bangku mereka tanpa memperdulikan tatapan heran dari fely dan teman-temannya."Ngapain lu pada ke sini?"tanya rina dengan nada tak suka.Yang duduk di bagku mereka adalah david,devan dan bara."Makan"kata devan dengan santai."Ck,meja yang lain kan ada ngapain ke sini?"tanya syasa tak suka."..."tak ada jawaban dari mereka.Ke tiga lelaki tadi sibuk dengan makanan masing-masing.Di pertengahan makan tiba-tiba riska memanggil fely yang duduk di sampingnya."Fel"panggil riska sambil menatap ke arah fely."Hm?"jawab fely sambil menatap riska heran."Lihat sendiri"kata riska sambil menyerahkan ponselnya."Ada apa ris?"tanya rina dengan penasaran.Fely sibuk membaca berita yang ada di dalam ponsel riska hingga tak menghiraukan orang di sekelilingnya.Di sana tertulis berita tentang masalah natasya kemarin."Ini?"ta
Read more

Chapter 50

Sore harinya,fely keluar kamar dengan keadaan segar.Fely berjalan ke arah kamar satria berarda.Saat fely ingin membuka kamar satria ternyata bertepatan sang pemilik kamar keluar."Ngapain lu di depan kamar gue?"tanya satria sambil menatap fely heran."Mau ajak makan di luar"kata fely dengan wajah tenang."Tumben"kata satria dengan nada tak percaya."Ya udah kalau gak mau ikut"kata fely dan berlalu pergi tapi sebelum menuruni tangga teriakan satria mengelegar di dalam rumah."Gue ikut! Tungguin sebentar jangan di tinggal!"kata satria dan berlari memasuki kamar."Cepet"kata fely dan menuruni tangga dengan santai.Fely menunggu satria di ruang tamu dengan ponsel di tangannya."Ayok"kata satria di depan fely."Hm"kata fely dan bangkit dari duduknya."Naik apa?"tanya satria dengan heran."Motor elu"kata fely dengan santai dan berjalan keluar dari rumah."Udah gue duga"kata satria dan mengikuti langkah fely.
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status