Home / Fantasi / a different soul / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of a different soul: Chapter 51 - Chapter 60

84 Chapters

Chapter 51

Fely dengan perlahan turun dari motor satria dan berjalan ke arah pintu masuk.Dengan perasaan bercampur aduk fely melangkahkan kakinya memasuki rumah."Fely sini nak"kata mamanya dengan senyum mengembang."Ma"kata fely dengan suara lirih."Sini duduk sebelah mama"kata mamanya dari ruang keluarga."Papa mana ma?"tanya fely saat dengan suara sedikit lirih."Di ruang kerjanya dan abang mu ada di kamarnya"kata mama fely dengan senyum mengembang."Malam tante"kata satria sambil berjalan ke arah mereka dan duduk di depan fely."Malam satria gimana kabar bunda mu?"tanya mama fely dengan senyum mengembang."Baik tan"kata satria.'Apa gue tanya sekarang? Tapi gue takut kalau itu bener'batin fely ragu.'Mungkin ini reaksi tubuh fely yang dulu'bati fely."Ma"panggil fely."Iya ada apa sayang?"tanya mamanya tanpa mengalihkan pandangan dari leptop di depannya."Ma..huff"kata fely sambil menenangkan dirinya.
Read more

Chapter 52

Beberapa menit kemudian tangis fely mulai reda.Dia mulai melepaskan pelukannya dari tubuh arka.Arka memegang tangan fely sambil mematap wajah fely serius."Bilang sama gue lu kenapa?"kata arka sambil mengusap air mata yang masih tersisah di pelupuk mata fely."Gue gak papa"kata fely dengan senyum getir.'Ini yang gue gak suka dari lu fel,lu terlalu menutup diri dari gue'batin arka sambil menatap fely serius."Gue anter pulang"kata arka dan menarik tangan fely menuju motornya terparkir."Bisa anterin gue ke rumahnya riska?"tanya fely dengan nada rendah.Arka yang mendengar perkataan fely tadi hanya menatap fely sebentar dan mengusap kepala fely sayang."Kalau punya masalah selesain baik-baik"kata arka dengan senyum tulusnya."Naik sebelum gue tinggal"kata arka dengan nada candaan.Fely yang mendengar perkataan arka tadi memukul punggung arka pelan.Fely naik dengan perasaan sedikit kesal."Ja
Read more

Chapter 53

Pagi harinya fely berangkat bersama riska ke sekolah,fely meminjam seragam dari riska.Sesampainya di sekolah banyak pasang mata yang menatapnya sinis. 'Mereka kenapa?'batin fely heran. Sedangkan riska tak memperdulikan tatapan dari mereka dia bersikap acuh tak acuh. Mereka berdua terus berjalan hingga ada tiga orang yang menghalangi langkah mereka dengan wajah sombong. "Cih! Ternyata yang lu banggain selama ini itu hasil belas kasih dari orang tua bara ya?"kata orang tadi dengan senyum sinis. "Gak tau malu,pantes aja bara benci sama elu"kata temannya sambil menatap fely dari atas hingga bawah. "Orang kek elu gak pantes dapet belas kasih"kata teman di sampingnya dengan nada tak suka. "Udah numpang di keluarga orang dan cari masalah buat keluarga itu.Malu-maluin namanya pula"lanjut orang tadi sambil menatap rendah fely. Fely yang mendengar perkataan mereka mulai mengeluarkan hawa dingin dari tubuhnya. "Maksud lu p
Read more

Chapter 54

Mereka berempat masih berbincang ringan.Banyak yang mereka bahas entah apa saja itu. Hingga banyak siswa siswi yang berlari melewati kelas mereka. "Mereka kenapa?"tanya riska dengan heran. "Mana gue tau"kata rina dengan mengangkat bahu acuh dan mereka kembali bercanda tawa.Hingga ada salah satu teman kelas mereka masuk dengan heboh. "Woy! Si raka sama bara adu jotos di tengah lapangan!"kata siswa tadi dan berlari ke arah lapangan untuk melihat bara dan raka. "Abang lu tuh fel"kata syasa sambil menatap fely lekat. "Terus?"kata fely acuh tak acuh. "Liat yok"kata rina dengan nada semangat. "Liat aja sendiri"kata fely dengan santai. "Ayok"kata rina sambil menarik tangan fely dengan paksa sedangkan syasa berjalan di belakang mereka bersama riska. Sesampainya mereka di lapangan ternyata lapangan sudah ramai dengan guru dan para siswa. Fely masih berdiri di tempat,enggan untuk melangkah ke depan.Bukan k
Read more

Chapter 55

Bara mencari keberadaan fely dengan perasaan bercampur aduk.Ternyata bukan hanya bara yang mencari keberadaan fely.Satria juga mencari keberadaan fely guna meminta maaf.Langkah mereka terhenti saat sampai di koridor kelas 11.Terlihat fely yang sedang berjalan dengan tatapan datar dan acuh."Fely!"panggil bara sambil berlari ke arah fely.Tak perlu repot-repot bagi fely untuk melihat siapa orang yang memanggilnya tadi karena dia sudah tau siapa pemilik suara tadi."Fel"panggil bara lagi setelah berarda di belakang fely."Apa?"kata fely sambil membalikkan badan dengan raut datar.'Dada gue sakit liat raut wajah fely yang sekarang'batin satria dari jarak yang lumayan jauh."Lu nanti pulang kerumah?"tanya bara dengan senyum manisnya."Gue gak tau"jawab fely dengan datar."Mama nyariin lu dari semalem,mama ngerasa bersalah sama lu"kata bara dengan ekpresi sedih."Gak usah sok care sama gue,bukannya seharusnya elu sene
Read more

Chapter 56

Fely berjalan dengan perasaan kacau.Entah kenapa hatinya merasa sakit dan sesak dalam waktu bersamaan.Niat awal ingin ke kelas dia urungkan.Fely berjalan ke arah taman belakang dengan tatapan datar.Sesampainya di taman belakang fely mencari tempat duduk yang pas."Huff"hembusan nafas fely setelah duduk di bawah pohon tua.Fely mulai memejamkan mata dan tanpa di sadari ada seseorang berjalan ke arahnya."Gimana udah tau kebenarannya?"tanya natasya setelah sampai di dekat fely dengan tatapan merendahkan."Hm,gue udah tau"jawab fely dengan mata yang masih tertutup."Well,gue kagum sama sikap tenang lu"kata natasya sambil menatap ke atas langit."Makasih tapi gue gak butuh"kata fely sambil membuka matanya dengan malas."Haha,sebenernya ini bukan kemauan gue"kata natasya sambil menatap fely serius."Gue udah tau"kata fely dengan malas."Haha,gue lupa kalau lu pernah denger gue ngomong sama si bos"kata natasya
Read more

Chapter 57

Bel pulang sekolah sudah berbunyi,disinilah fely sekarang.Masih di kelas menikmati suasana tenang dengan novel di tangannya."Fel ayo pulang"ajak satria sambil berjalan ke arah fely."..."tak ada sautan dari fely.Sebenarnya fely ingin pulang tapi hatinya merasa ragu apakah papanya akan bersikap tak suka dengan dirinya? Semenjak dia tau bahwa dia bukan anak dari mama dan papanya bara hatinya merasa tak pantas berada di rumah mereka."Fel,lu kenapa?"tanya satria dengan heran."Gue gak papa"jawab fely dengan senyum menyakinkan."Ayo pulang"ajak satria lagi.Fely yang mendengar ajakan satria menjawab dengan gelengan kepala."Gue ngerasa gak pantes di rumah itu"jawab fely jujur."..."satria menatap fely dengan lekat tanpa mengeluarkan kata-kata."Yakin lu gak mau pulang?"tanya satria dengan serius."Sebenernya gue mau pulang tapi gue takut kehadiran gue gak diinginkan di rumah"kata fely dengan tatapan sedih."Ya
Read more

Chapter 58

Fely memasuki rumah dengan perasaan percampur aduk.Dengan sekali tarik nafas fely mulai membuka pintu dan melangkahkan kakinya memasuki rumah. Fely melihat ke seisi rumah,terlihat semua anggota keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga sedang sibuk dengan pemikiran masing-masing. "Ma"panggil fely lirih. "Fely!"kata mamanya dan langsung bangkit dari duduknya. "..."fely membalas dengan senyum manisnya. "Akhirnya lu pulang dek"kata bara dengan nada bahagia. Sedangkan papa bara masih duduk di tempat dengan tatapan datar miliknya untuk fely. "Kamu gak papa kan?"tanya mamanya setelah sampai di depan fely dan memeluk tubuh fely dengan erat. "Fely gak papa"kata fely dengan senyum getir. "Mama minta maaf karena gak kasih tau kamu soal itu"kata mama dengan raut wajah menyesal. "Iya,gak papa"jawab fely dengan senyum tipis. "Mama-"kata mama bara terpotong oleh ucapan papanya. "Inget pulang? Uangnya
Read more

Chapter 59

Pagi harinya fely bangun dari tidur dengan mata yang agak menghitam karena semalam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.Fely melangkahkan kakinya menuju lantai dasar.Saat dia ingin berjalan ke arah pintu keluar ada seseorang yang memanggil namanya. "Fely!"panggil mamanya dari arah meja makan. "Iya?"jawab fely sambil menatap mamanya. "Sini sarapan dulu"kata mama fely dengan senyum mengembang. "Aku langsung berangkat aja ma"kata fely dengan senyum manisnya. "Mama buatin bekal dulu,tunggu sebentar"kata mama fely dan berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan bekal milik fely. "Menyusahkan saja"gumang papa fely dengan pelan dan masih menyantap makanannya. Bara yang mendengar ucapan papanya tadi hanya bisa menahan diri dan diam di tempat. Fely masih berdiri di tempat tanpa ada niatan untuk berjalan ke arah meja makan dengan raut wajah datar. Sebenarnya dia juga dengar tapi fely hanya bisa diam. Beberapa saat kemu
Read more

Chapter 60

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Fely masih mengemasi barang-barangnya. "Lu bener mau pulang sendiri?"tanya rina dengan nada khawatir. "Hm"jawab fely yang masih sibuk memasukan buku-bukunya. "Tapi kaki lu? Emang udah baikan? Gue khawatir fel"kata syasa sambil menatap fely serius. "Gue gak apa-apa,luka kecil gak masalah"kata fely dengan tenang. "Si arka juga kenapa ada acara gak berangkat sih"kata rina dengan kesal. "Dia ada urusan hak dia dong rin mau berangkat atau enggak"kata fely sambil menatap rina tak suka. "Iya deh yang belain cowoknya"kata rina dengan nada mengoda. "Gue gak belain dia rina"kata fely dengan kesal. Saat rina ingin membalas ucapan fely tadi,dia udah keduluan sama ucapan dari riska. "Udah jangan di lanjutin,gak pulang-pulang kalau debat terus"kata riska dengan nada malas. "Ya udah yuk jalan!"kata syasa sambil mengandeng fely dan riska. "Gue mulu yang di tingg
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status