Home / Fantasi / a different soul / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of a different soul: Chapter 71 - Chapter 80

84 Chapters

Chapter 71

Bara menjalankan motornya tak tentu arah.Karena dia tak memiliki petunjuk sama sekali.Sedangkan satria tak mau memberi tahunya dimana fely tinggal sekarang. Bara terus menjalankan mototnya hingga sampai di taman yang lumayan sepi.Bara menepikan motornya dan berjalan memasuki area taman. "Dek lu di mana?"gumang bara sambil berjalan menuju bangku taman. Huff. Hembusan nafas dari bara karen lelah.Sebab semenjak fely pergi dari rumah dia selalu berusaha mencari keberadaan fely hingga lupa makan dan tidur. Bara menatap ke depan dengan kosong.Hingga ada seseorang menepuk bahunya. "Bara"panggil orang itu dengan pelan. Bara menatap orang tadi dengan heran. "Kenapa?"kata bara dengan datar. "Boleh duduk?"tanya natasya dengan senyum manisnya. "Hm"jawab bara dengan malas. Setelah mendengar jawaban dari bara natasya mulai duduk di samping bara dengan perlahan. Di antara mereka tak ada yang memulai pem
Read more

Chapter 72

Bara melajukan motornya menuju ke toko buku yang dimaksud natasya tadi.Di pertengahan jalan tiba-tiba ada segerombol orang yang menghalangi jalan mereka.Dengan tiba-tiba bara menghentikan laju motornya.'Siapa mereka?'batin bara dengan bingung.Segerombolan orang tadi mulai berjalan ke arah bara dengan kepala tertutupi helm.Bara masih berdiam diri di tempat sambil mengawasi sekitar.'Cukup sepi'batin bara dengan melihat sekelilingnya."Tangkap mereka"kata salah satu di antara mereka sambil menunjuk ke arah bara dan natasya.Bara mulai turun dari jok motor dengan sikap siaga."Sembunyi nat"kata bara dengan raut wajah serius."Tap-"kata natasya di potong oleh bara."Cepat sembunyi nat! Dan cari bantuan!"kata bara sedikit membentak.Sebelum berlari natasya menatap wajah bara dengan tatapan bersalah.Perkelahian pun tak bisa terelakkan.Bara melawan lima orang tadi dengan sikap siaga karena perkelahian yang tak
Read more

Chapter 73

Fely terus melajukan motornya hingga sampai di lokasi yang di kirim orang yang tak dikenal tadi.Dengan perasaan cemas fely berlari ke dalam rumah tua yang ada di depannya.Rumah tua ini sedikit membuat fely takut karena kondisi yang cukup menyeramkan.Dengan mantap fely mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah tua tadi dengan waspada.'Bodohnya gue,kenapa gak minta bantuan tadi?'batin fely merutuki kebodohannya.Baru beberapa langkah memasuki rumah tua tadi langkahnya harus terhenti karena sebuah jebakan klasik.Yaitu beling yang bececeran di lantai untungnya fely sadar akan kehadiran beling-beling itu jika tidak beling-beling tadi sudah menancap indah di kakinya.Fely terus berjalan mengendap-endap hingga sampailah dia di lantai dua rumah tua tadi.Lebih tepatnya di ruangan terbuka yang ada di lantai dua itu.Di sana dia melihat sosok bara yang sedang pinsan dengan kondisi tak berdaya."Abang!"kata fely cukup keras tanpa mempe
Read more

Chapter 74

Dengan gesitnya fely bisa menghindari serangan mereka.Bahkan fely sudah bisa melupuhkan salah satu lawannya.Pria tadi yang melihat itu pun mulai geram sendiri.'Sial! Jika seperti ini terus bisa kacau rencanaku'batin pria tadi sambil menatap ke arah fely dengan geram.Setelah itu dia tersenyum misterius karena mendapatkan ide yang cukup bagus.Pria tadi mulai berjalan ke arah bara dengan senyum misteriusnya.Dengan sekali hentakan dia menodongkan senjata ke arah kepala bara dengan senyum licik."Hei gadis kecil! Menyerahlah atau saudara tersayang mu yang akan mendapatkan hadiah spesial dari ku!"kata pria tadi dengan senyum mengembang."Dasar brengsek!"kata bara dengan sinis.Fely yang melihat itu pun mulai bingung apa yang harus dia lakukan."Serang dia!"kata pria tadi dengan suara cukup keras.Tubuh fely mulai di pukuli dengan keras tapi fely hanya berdiam diri."Fely!"kata bara sambil menatap ke arah fely dengan
Read more

Chapter 75

"Bertahan fel gue mohon"kata arka sambil menyetir mobil dengan kalang kabut. "Gue mohon jangan tinggalin gue"gumang arka dengan perasaan cemas. Beberapa menit kemudian arka sampai di rumah sakit terdekat. Dengan perasaan cemas arka membawa tubuh fely memasuki tumah sakit. "Dokter! Suster!"teriak arka tak memperdulikan tatapan heran dan bingung dari beberapa pengunjung rumah sakit. "Woy! Ini rumah sakit apa hah?! Ngapain lu semua bengong! Cepet bawa brangka ke sini dan tangani dia!"kata arka dengan nada membentak saat melihat sang resepsionis rumah sakit hanya menatap arka dengan bingung. "Eh? I-iya"kata salah satu resepsionis saat mendengar bentakan dari arka. "Kalau dia kenapa-napa gue hancurin rumah sakit ini!"kata arka dengan nada mengancam. Mereka membawa fely ke ruang IGD.Saat arka akan melangkahkan kakinya memasuki ruang IGD salah satu suster menghentikan langkahnya dan meminta arka untuk menunggu di luar.
Read more

Chapter 76

Arka masih duduk di tempatnya dengan pikiran kosong.Saat ini pikirannya sedang tertuju pada kondisi fely. Sudah setengah jam lebih arka menunggu di depan IGD bersama teman-temannya. "Gimana?"tanya arka dengan dingin. "Beres,mereka udah di bawa ke kantor polisi"kata didi dengan tenang. "Terus yang cewek mau lu apain ar?"tanya rendy sambil menatap arka bingung. "Biarin dia bebas dulu untuk saat ini"kata arka dengan seringaiannya. Setelah itu tak ada percakapan di antara mereka.Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing,entah apa yang menganggu pikiran mereka semua. Beberapa saat kemudian ada suara langkah kaki menuju ke arah mereka. Dengan datar arka menatap ke arah sumber suara tadi. "Maaf dek tante mau tanya,yang di dalam IGD siapa ya?"tanya mama bara dengan raut wajah cemas. "Temen kita tan"jawab didi dengan raut wajah tak suka.Anggota inti arjun sudah tau semua bahwa fely di usir dari rumah sebab itu
Read more

Chapter 77

Arka mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.Entah siapa yang menelfonnya tadi. Beberapa menit kemudian arka sampai di tempat tujuan dengan selamat. Dengan datar arka berjalan ke dalam rumah minimalis yang jauh dari aktivitas manusia. Arka mendudukkan dirinya di kebesaran miliknya dengan pandangan datar. "Cepat"kata arka dengan datar. "Ini berkasnya tuan,menurut hasil lab nona fely dengan tuan ardi atau musuh dari tuan anton memiliki kesamaan 97% yang menandakan nona fely anak kandung dari tuan ardi"jelas anak buah arka dengan kepala menunduk.Sedangkan arka masih fokus membaca semua berkas yang ada di tangannya. Yah,selama ini arka sedang mencari keberadaan keluarga fely. '97% fely berarti anak dari si brengsek itu'batin arka dengan tangan mengepal membuat kertas yang dia baca tadi menjadi lusuh. "Hm,kerja bagus"kata arka sambil bangkit dari duduknya dan meletakan sejumlah uang di atas meja.Setelah itu b
Read more

Chapter 78

Di dalam mobil polisi ardi hanya bisa menyesali semua tindakannya.Bahkan ia sampai menitihkan air mata. 'Maafkan aku sayang,maafkan aku.Anak kita masuk rumah sakit sebab ayah tak berguna seperti ku.Maafkan aku,gara-gara perbuatan ku anak kita sekarang di ambang kematian.Tolong jangan bawa anak kita dulu sayang ku mohon'batin ardi penuh penyesalan. Beberapa menit kemudian mobil mereka sudah sampai di rumah sakit.Arka keluar dari mobilnya dengan raut wajah datar.Banyak pasang mata yang menatap karena mereka.Lebih tepatnya semua tatapan tadi tertuju pada ardi karena masih memakai pakaian tahanan dan salah satu tangan yang sedang di borgol. "Dimana anak ku?"tanya ardi dengan nada tak sabar. "Di ruang IGD"kata arka datar. Mereka terus berjalan hingga sampai di depan pintu ruang IGD.Tenyata di sana sudah ada keluarga bara yang sedang duduk di kursi tunggu. Awalnya arka tak perduli dan terus berjalan saat dia menengok ke dalam ruang IGD dahin
Read more

Chapter 79

Arka berjalan keluar dari ruang IGD dengan penampilan kacau.Teman-teman arka yang melihat itu ikut prihatin.Baru kali ini mereka melihat arka sangat kacau dan mengenaskan di sebabkan oleh seorang gadis. "Yang sabar ar"kata rendy sambil menepuk punggung arka tiga kali. "Udah dapet lokasi si j****g"kata arka menatap didi dengan mata sembabnya. "Hm,gue udah dapet lokasi dia terkini"kata didi dengan nada mantap. "Bagus"kata arka sambil berjalan menuju tempat duduk dan mendudukkan dirinya di sana dengan perasaan kacau. Di dalam ruang IGD masih ada beberapa orang yaitu bara berserta keluarganya dan ardi sedangkan sang polisi  sedang menunggu di depan pintu ruang IGD. "Fely sayang,anak mama"kata mama bara sambil mengusap rambut fely dengan air mata mengalir. "Maafin gue dek,gara-gara gue lu jadi kayak gini.Maafin gue"kata bara dengan penuh sesal. Sedangkan ardi masih berdiam diri di tempatnya. 'Anak ku meninggal d
Read more

Chapter 80

Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit."S-sakit"kata gadis tadi sambil memegang perutnya saat mencoba untuk bangun."Gue masih hidup?"gumang gadis itu sambil menelusuri seisi ruangan.CeklekSuara pintu di buka.Dengan heran gadis tadi menatap ke arah pintu ruangan."Keyra? Lu udah sadar?"kata orang tadi yang ternyata dimas anak dari bu asri pemilik toko."Bang dimas?"gumang keyra tak percaya dengan apa yang di lihatnya.'Hidup gue mainan ya? Atau yang kemarin-kemarin itu mimpi?'batin keyra dengan perasaan bingung."Bentar abang panggilin dokter dulu!"kata dimas dengan semangat dan berlari keluar ruangan."Atau jangan-jangan ini mimpi?"gumang keyra dan mencubit tangannya."Akhh! Sakit"kata sambil mengelus bekas cubitannya tadi."Ini gak mimpi,apa jangan-jangan yang kemarin-kemarin itu mimpi? Masa iya semua mimpi?"gumang keyra dengan bingung de
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status