Home / Fantasi / a different soul / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of a different soul: Chapter 31 - Chapter 40

84 Chapters

Chapter 31

 "Lu gak papa nat?"tanya raka sambil berjalan ke arah natasya."Aku gak papa tapi-"kata natasya sambil menatap fely sedih."Dia bakalan baik-baik aja"kata raka dan menarik natasya keluar dari dapur."Cih,menjijikan"kata satria dengan sinis."Udah selesai"kata devan dengan senyum manisnya."Ya udah"kata fely dan bangkit dari duduknya.Fely ingin membawa nampan yang berisikan bubur dan air putih untuk bara tapi di hentikan oleh pertanyaan dari devan."Mau di bawa kemana?"tanya devan sambil menatap fely heran."Ke kamar bang bara"kata fely dengan tenang."Kenapa sama tuh bocah satu?"tanya satria dengan heran."Sakit"jawab fely sekilas."Biar gue yang bawa"kata devan dan membawa nampan itu ke atas tanpa menunggu fely.Fely yang merasa di tinggal oleh devan pun mulai menyusul langkah devan."Bisa sakit ternyata tuh orang"gumang satria dan berjalan menuju bubur miliknya dan mulai memakannya den
Read more

Chapter 32

Sesampainnya di dalam kamar fely langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang.Dengan iseng fely mencari akun media sosial milik dimas.Beberapa menit kemudian fely masih sama dengan posisinya tadi dan sendari tadi dia tak menemukan akun milik dimas."Ck,gak ada"kata fely kesal."Cari apaan lu?"tanya satria dari ambang pintu."Cari pacar"kata fely dengan asal."Emang ada yang mau sama elu?"kata satria sambil berjalan masuk ke kamar fely."Ngapain di sini?"tanya fely dengan malas."Gimana tangan lu?"tanya satria sambil duduk di samping fely."Udah baikan"kata fely dan mulai menutup matanya."Bagus kalau gitu"kata satria sambil melihat ke sekeliling kamar fely."Udah berapa lama gue gak kemar lu?"tanya satria sambil menatap ke arah fely."Entah"jawab fely sambil mengangkat bahu tak tau.Setelah itu dia menutup matanya."Udah banyak yang berubah bahkan sikap lu juga berubah"kata satria sambil me
Read more

Chapter 33

"Fel"panggil seseorang dari atas anak tangga.Dengan malas fely menatap ke arah orang tadi."Apa?"tanya fely sambil menatap bara malas."Ngantuk"kata bara sambil berjalan menuruni tangga."Terus?"kata fely sambil melanjutkan makannya."Mau tidur"kata bara lagi."Ya udah tidur sana"kata fely dengan santai."Gak bisa"kata bara dan duduk di antara fely dan satria."Lu tidurnya jangan melek"kata satria dengan kesal dengan kelakuan bara."Kalau tidur melek itu bukan tidur"kata bara dengan nada kecil dan tak berdaya.Setelah itu bara menyenderkan kepalanya di bahu fely.Fely yang merasa berat sebelah pun kesal karena makannya sedikit terganggu."Bentar elah berat sebelah pundak gue"kata fely kesal."Mau tidur"kata bara sambil memeluk fely dari samping.Teman-teman bara yang melihat itu hanya bengong dang cengoh di tempat.Bahkan viki mulutnya sedikit terbuka."Gak usah buat gue jijik"ka
Read more

Chapter 34

Sesampainnya di kamar fely mengambil jaket dan kunci motor serta dompet miliknya.Setelah semua terambil fely berjalan keluar kamar dengan tergesah-gesah."Mau kemana lu?"tanya satria saat melihat fely yang tergesah-gesah."Keluar sebentar"kata fely dan berlari menuruni tangga.Satria yang mendapat respon seperti itu merasa aneh dan dengan cepat dia memasuki kamarnya untuk mengambil kunci motor dan mengejar langkah fely.Disisi lain.Fely berlari dan saat melewati ruang tamu dia melihat bahwa teman-teman abangnya masih duduk termenung.Tanpa memperdulikan mereka fely berlari dengan cepat menuju pintu rumah."Adek lu mau kemana bar?"tanya david saat melihat fely berlari tergesa-gesa.Bara yang mendengar perkataan david tadi dengan cepat melihat ke arah pintu rumah dan benar saja bara melihat fely yang sendang tergesa-gesa keluar rumah.Beberapa saat setelah fely keluar rumah di susul oleh satria dan juga tergesa-gesa.
Read more

Chapter 35

Sudah cukup lama mereka duduk di sana tapi tak ada yang memulai pembicaraan.Hingga fely sudah jengah dan memutuskan untuk pergi."Mau ke mana?"tanya arka heran."Pulang"jawab fely malas."Gue anterin gak?"tanya arka dengan nada santai."Gak usah"kata fely dan berlalu pergi dari sana."Besok berangkat bareng gue!"kata arka cukup keras."Gak!"kata fely dan berlalu pergi."Terserah yang penting besok lu berangkat bareng gue!"kata arka dan berjalan menyusul fely untuk mengambil motornya.Tak ada respon dari fely.'Percuma juga debat sama kepala batu'batin fely dan melajukan jalannya.Sesampainnya di tempat yang tadi fely dengan cepat menaiki motornya dan ingin menjalankan motornya tapi sayang kegiatannya terhenti oleh ucapan arka."Inget besok bareng gue!"kata arka setelah sampai di samping fely.Sedangkan fely hanya merespon dengan tatapan malas.Setelah itu menjalankan motornya meninggalkan arka di temp
Read more

Chapter 36

Malam harinya fely dan satria sudah bersiap.Disinilah mereka di depan pintu club.Fely memakai celana jeans dan kaus oblong yang di padukan dengan jaket kulit hitam dengan sepatu adidas putih miliknya.Rambut coklatnya dia gerai ke bawah.Penampilan satria tak jauh berbeda dari fely."Lu beneran mau masuk pakek baju kayak gitu?"tanya satria sambil menatap fely tak percaya."Gue kesini bukan mau ngejalang jadi pakek kayak gini gak masalah"kata fely dengan santai dan mulai berjalan memasuki club.Satria yang melihat itu pun mulai menyusul dan berjalan di sisi fely.Tak lupa tangannya yang menggenggam erat tangan milik fely.Fely yang di perlakukan seperti itu hanya diam.Saat mereka sudah memasuki club bising alat musik memasuki gendang telinga mereka.'Ck,kalau gue gak butuh gak bakal mau gue masuk ke sini'batin fely kesal."Kalau gak kuat bilang sama gue"kata satria di dekat telinga fely."Gak gue gak apa-apa"kata fely samb
Read more

Chapter 37

Pagi harinya seperti yang  di ucapkan oleh arka bahwa dia akan menyusul fely dan mengajak berangkat bersama.Di sinilah arka sekarang,di depan pintu rumah fely bersiap untuk mengetuknya.Tapi belum dia mengetuk pintu ternyata ada yang keluar dari dalam rumah."Cari siapa?"tanya satria dengan heran."Fely"jawab arka datar."Oh,bentar gue pangilin"kata satria dan di angukin oleh arka."Fel ada yang nyariin!!"teriak satria yang masih di tempat tak ada pergerakan.Arka yang mendengar teriakan satria sedikit terkejut.'Itu mulut apa toa?'batin arka heran.Beberapa saat kemudian fely datang sambil menatap sinis satria."Tuh mulut lain kali di jaga!"kata fely tak santai."Iya,bye! Gue berangkat!"kata satria dan berlalu pergi dari sana."Yok"kata fely dan di anggukin arka.Mereka berjalan ke arah motor arka di parkirkan."Lu gak telat kalau nganterin gue?"tanya fely penasaran."Gak"
Read more

Chapter 38

Bel istirahat baru saja berbunyi."Lu berdua duluan pesenin kita makanan dan cariin bangku.Gue sama fely nyusul di belakang"kata riska sambil menatap ke arah kedua temannya."Mau ngapain lu berdua?"tanya rina sambil menatap riska penuh curiga."Ada urusan penting"kata  riska tanpa ekpresi."Ya udah gue sama rina duluan.Bye!"kata syasa yang tau maksud dari ekpresi riska."Ada apa? Tumben ngajak gue bicara cuma berdua"tanya fely ke arah riska."Soal natasya gue udah tanya-tanya ke tetangga sebelahnya tapi  tetangganya gak ada yang tau.Kata mereka si natasya jarang bergaul atau bertegur sapa sama mereka"jelas riska sambil menatap fely."..."fely menatap serius ke arah riska."Kenapa?"tanya riska saat mengetahui arti dari tatapan fely untuknya."Lu kenapa mau repot-repot bantuin gue?"tanya fely dengan serius."Simpel karena lu sahabat gue"jawab riska dengan santai.Fely menatap ke arah riska dengan se
Read more

Chapter 39

Arka mulai menyibukkan diri dengan ponselnya.Entah apa yang di lakukan oleh arka hingga tak sadar bahwa namanya di panggil oleh fely."Arka!"teriak fely di dekat telinga arka.Arka yang mendengar teriakan fely dengan natural memegang telingannya yang terasa berdengung."Ada apa?"tanya arka sambil mengosok telingannya."Gak pesen makanan? Bentar lagi bel masuk"kata fely sambil menatap arka menelisik curiga."Gue gak laper"kata arka dan kembali fokus ke ponselnya."Lagi apa sih lu?"tanya fely dan mencoba mengintip ponsel milik arka tapi dengan gesit arka menjauhkan ponselnya dari fely."Gak usah kepo"kata arka sambil menjetil dahi fely."Cih"kesal fely sambil mengosok dahinya yang tak terasa sakit.Tapi arka tak meresponnya dengan satu gerakan arka bangkit dari duduknya.Fely hanya bisa menatap heran ke arah arka.'Mau kemana tuh orang?'batin fely sambil menatap arka yang sudah berdiri dari duduknya."Gue bali
Read more

Chapter 40

Bel masuk sudah berbunyi sendari tadi,disinilah fely sekarang di dalam kelas sedang memperhatikan guru di depan.Saat fely sedang fokus memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi tiba-tiba dia mendapatkan panggilan alam."Bu!"panggil fely sambil mengangkat tangannya."Iya ada apa?"tanya guru yang mengajar di depan."Izin ke belakang bu..."kata fely dengan wajah seperti menahan sesuatu."Iya?"kata guru mapel dengan heran saat fely berlari dengan cepat meninggalkan kelas.Fely terus berlari hingga sampai di toilet dekat kelas.Walau toilet itu jarang di kunjungi oleh siswa dan agak sepi tapi dia tak ambil pusing yang penting toiletnya bersih dan bisa di gunakan.Saat dia akan masuk toilet tanpa sengaja dia mendengar percakapan seseorang yang sedang bertelfonnan.Di sisi lain.Natasya sedang berjalan dengan tergesah-gesah menuju ke suatu tempat.Matanya melirik kesana kemari untuk mencari tempat yan
Read more
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status