Beranda / Fantasi / a different soul / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab a different soul: Bab 11 - Bab 20

84 Bab

Chapter 11

Disinilah arka sekarang di dalam perjalan pulang ke rumahnya bersama bundanya."Bagus ya,punya pacar gak kenalin ke bunda dulu"kata bunda rara dengan judesnya."Siapa yang pacaran sih bun?"kata arka sambil melihat ke arah bundanya."Tadi? Masa pacar orang kamu tempelin kek benalu"kata bunda rara dengan sewot."Itu bukan pacar arka bunda"kata arka dengan sabar."Gak percaya bunda sama kamu"kata bunda rara tak percaya."Gak percaya ya udah arka gak masalah.Kalau bunda mau arka pacaran doain aja arka cepet di terima sama cewe tadi"kata arka santai dan kembali fokus ke jalanan."Jadi kamu beneran belum pacaran sama ponakannya jeng mia?"tanya bunda rara dengan raut wajah tak percaya."Belum bunda ini arka lagi berusaha biar di terima.Makanya bunda bantuin doa"kata arka tanpa melihat ke arah bubda rara."Ya udah besok atau nanti kamu ajak dia ke rumah"kata bunda rara dengan tenang."Mau bunda apain?"kata arka sambil men
Baca selengkapnya

Chapter 12

Pagi harinya fely sudah siap dengan seragam miliknya.Setelah merasa sudah cukup dengan penampilannya fely mulai berjalan keluar kamar.Saat fely menuruni anak tangga dia mendengar suara mesin motor memasuki halaman rumahnya."Temenya si dugong gak tau diri banget pagi-pagi buta bertamu di rumah orang.Gak tau apa ya waktu yang tepat buat bertamu?"kata fely sambil mengelengkan kepalanya.Fely masing berjalan ke arah meja makan dan duduk di kursinya.Di meja makan keluarganya sudah berkumpul semua hanya tinggal menunggu makanan di taruh dan mamanya yang masih berkutat di dapur.'Kek nya gue telat mulu kalau acara makan kek gini ya? Padahal masih pagi banget loh ini tapi dua mahkluk ini? Ckck'batin fely sambil menatap mereka berdua bergantian.Tapi yang di perhatikan hanya cuek dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Papanya yang sibuk dengan berkas kantor dan abangnya yang sibuk dengan ponsel.Hingga perhatiaanya teralihkan oleh panggilan seseorang."Non"panggi
Baca selengkapnya

Chapter 13

Diperjalanan menuju ke sekolah fely hanya di isi oleh keheningan.Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing .Arka yang yang fokus dengan jalan dan fely yang sedang malas berbicara dengan arka.Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan gerbang sekolah fely.Fely turun dan berjalan memasuki gerbang sekolah tak menghiraukan arka yang masih di depan gerbang."Susah amat dapetin satu hati"gumang arka sambil menatap punggung fely.Setelah itu dia melajukan motornya menuju sekolahnya berarda.Fely berjalan dengan tenang di sepanjang koridor sekolah menuju kek kelasnya.Saat dia sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang di depannya mengakibatkan mereka berdua bertabrakan.Fely yang tak siap dengan benturan pun jatuh di atas lantai dan kepalanya membetur tembok dengan keras.Dukh"Akhh"kejut fely sambil memegangi kepalanya yang terbentur tembok lumayan keras.Fely memejamkan matanya untuk meredakan rasa pusing yang merayap di kepalanya.
Baca selengkapnya

Chapter 14

Disinilah mereka sekarang,di kantin dengan suasana yang riuh."Gila laper banget gue gegara ulangan dari pak bonang tadi"kata rina dan menaruh kepalanya di atas meja kantin."Tapi ya,emang bener soal dari pak bonang bikin otak gue bekerja dua kali lipat"kata syasa menimpali perkataan dari rina tadi."Untung gue bisa njawab walau pun gak kayak si fely sama si riska tapi masih mendinglah gue bisa jawab"kata rina dengan wajah leganya."Eh iya,fel lu tadi kok bisa lancar banget jawabnya sarapan apa lu tadi pagi?"tanya syasa sambil melihat ke arah fely."Roti selai coklat"kata fely sambil menatap syasa."Roti lu udah di jampi-jampi ya?"kata rina dengan ngelantur."...."tak ada respon dari teman-temannya karena menurut mereka jika di respon akan membuang tenaga."Kepala lu gimana?"tanya riska sambil menatap fely."Udah mendingan gak pusing kaya tadi pagi"kata fely sambil tersenyum tulus ke arah riska."Tapi itu,jidat lu
Baca selengkapnya

Chapter 15

Waktu pulang sekolah kurang 10 menit lagi dan kelas fely sendari tadi sudah menyelesaikan pembelajarannya mereka hanya tinggal menunggu bel pulang sekolah di bunyikan.Sambil menunggu bel berbunyi fely dan teman-temannya mengunakan waktu tersisa untuk membicarakan berbagai hal.Seperti sekarang mereka sedang membicarakan cowo-cowo tampan dari sekolah lain."Eh,lu pada tau si arka gak?"tanya rina sambil menatap teman-temannya dengan senyum mengembang.Fely yang tadinya malas dengan pembicaraan yang tak ada faedahnya pun sekaran mulai medengarkan dengan serius.'Arka siapa? Jangan-jangan arka yang gue kenal lagi.Tapi mana mungkin'bantin fely berdebat dengan dirinya sendiri."Arka dari Smk belintang itu?"tanya syasa sambil menatap rina heran.'Arka emangnya sekolah di belintang? Gak tau juga sih gue'batin fely lagi."Iya,ganteng ya dia! Mau gue jadi pacarnya kalau gak pacar jadi teman ngobrolnya juga mau gue"kata rina sambil senyum-senyum sendiri
Baca selengkapnya

Chapter 16

Sesampainya fely di rumah dia langsung pergi ke kamar dan membaringkan tubuhnya.Sedangkan satria langsung melajukan motorkan meninggalkan area rumah fely."Gue kangen sama bang dimas,kangen debat sama dia kanget di omelin sama dia"kata fely dengan lirih dan air mata yang mulai terjatuh."Gue juga kangen masakan bu asri"kata fely lagi dengan mata menatap kosong ke atap kamar."Mau ke bogor tapi gak punya alesan yang tepat,masa iya tiba-tiba bilang kalau gue keyra ya kali mana percaya mereka"kata fely sambil memejamkan matanya."Masa gue udah meninggal?"kata fely dengan nada tak percaya."Ibu,abang keyra kangen"kata fely dengan nada lirih dan sedih."Mau pulang,hiks"kata fely dengan isakan yang keluar dari mulutnya dan dengan cepat dia membekap mulutnya takut ada yang mendengar isakan nya.Fely menangis dalam diam,bantal yang menjadi tumpuan kepalanya sudah mulai basah dengan air mata.Sudah cukup lama dia menangis dan memikirkan
Baca selengkapnya

Chapter 17

Sesampainya fely di depan rumah dia dengan perlahan turun dari atas motor bima."Gue langsung,masuk istirahat"kata bima dengan raut wajah dingin."Iya makasih atas tumpangannya"kata fely dengan senyum mengembang.Tanpa menunggu jawaban dari bima tanpa izin fely langsung masuk ke dalam rumah dan ingin mengistirahatkan punggungnya yang merasa sakit.Fely memasuki rumah dengan berjalan tenang,hingga langkahnya terhenti di sebabkan oleh bara yang masih ada di ruang tamu."Abis berantem dimana?"tanya bara dengan raut wajah datar."Bukan urusan lu"kata fely dengan malas dan berniat untuk berjalan ke arah kamarnya."Ikut gue"kata bara dan menarik tangan fely dengan paksa.Fely yang sudah malas berdebat pun mau tak mau harus mengikuti langkah bara.Bara membawa fely ke dapur dan mendudukan fely di kursi yang ada.Bara mencari sesuatu di lemari dapur dan ternyata yang di cari adalah kotak P3K.Bara berjalan ke arah fely dengan kota
Baca selengkapnya

Chapter 18

Pagi harinya arka sudah di rumah fely sejak pukul 6 pagi.Disinilah arka sekarang di meja makan bersama bara dan fely."Mama kemana?"tanya fely entah kepada siapa."Udah mulai kerja sama papa,mereka sekarang ada di bandung"jawab bara masih memakan makanannya."Oh"jawab fely sekenannya.Arka hanya mendengarkan mereka tanpa ada ikut bersuara.Mereka kembali makan tanpa mengeluarkan kata-kata atau pun canda tawa.Saat mereka sedang menikmati makanan tiba-tiba ada beberapa orang duduk di meja makan tanpa permisi."Ngapain lu pada kesini?"tanya bara dengan raut wajah tenang."Mau mampir aja mumpung masih pagi dan beruntungnya kita saat sampai ternyata lagi makan"kata viki tak tau malu dan mulai mengambil buah yang ada di meja."Tuh cowo siapa?"tanya david berbisik ke bara."Temen adek gue"jawab bara sekenannya."Tapi kek gak asing"kata fito dengan tiba-tiba."Arka?"kata david dengan nada tanya."Hm"
Baca selengkapnya

Chapter 19

Fely berjalan dengan tenang menuju ke kamar mandi wanita.Seperti kejadian tadi tak ada artinya untuk dirinya.Fely di depan memang tenang tapi kita tak tau bahwa dia sedang menenangkan diri,agar tak meledak seketika. Fely berjalan,hingga... Sret,,, Seseorang menarik tanganya dengan tiba-tiba.Orang itu menarik fely berbeda arah dari tujuan fely. “Woy! Lepas!”kata fely sambil berusaha melepaskan tangannya. “...”tak ada sautan dari orang tadi. Fely terus memberonta,hingga langkah mereka terhenti di taman dekat parkiran guru. “Maksud lu apa bawa gue kesini?”kata fely setelah devan melepas tangannya.Yah,seseorang tadi adalah devan. “Gue gak punya maksud tertentu”kata devan dengan raut wajah datar. “Ck,buang-buang waktu gue lu”kata fely dengan kesal dan ingin berjalan pergi dari sana.Tapi langkahnya di hentikan oleh tarikan tangan devan di lengannya. “Tunggu”kata devan sambil menarik tangannya. “Apa lag
Baca selengkapnya

Chapter 20

Sesampainya mereka di rumah fely,arka langsung pulang dan berpesan bahwa besok dia akan menjemput fely kembali.Fely tak ambil pusing dan berjalan memasuki rumah.“Abis dari mana?”tanya bara saat fely baru membuka pintu.“Toko buku”jawab fely singkat.“Ngapiain?”tanya bara lagi.“Beli buku lah masa ngemis”kata fely dengan malas.‘Iya juga ya’batin bara.Fely berjalan meninggalkan bara dengan langkah kesal.“Ck,ganggu suasa hati orang aja”kata fely dengan kesal.Cekleksuara pintu di buka membuat aktivitas fely terhenti.“Nih”kata bara sambil menyerahkan kotak ponsel.“Paan?”kata fely sambil menatap bara bingung.“Bola pingpong”kata bara dengan malas.“...”tak ada sautan dari fely,dia menatap bara dengan malas adan kesal.“Ck,ambil!”kata bara tak sabaran.“Gak,makasih”kata fely dan melanjutkan aktivitasnya kembali yaitu membaca novel yang baru di belikan oleh arka.“Gue gak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status