Sesampainya di lapangan yang cukup luas dia memulai hukumannya dengan santai.Fely lari memutari lapangan dengan headphone ditelinganya dan mendengarkan lagu kesukaannya.
Baru tiga putaran tapi fely sudah lumayan letih tapi dia tetap berlari agar hukumannya cepat selesai.Tanpa fely sadari ada beberapa pasang mata yang melihatnya berlari mengitari lapangan yang cukup luas itu.
"Adik lu kenapa disitu bar?"tanya fito sambil melihat fely memutari lapangan.
"Dihukum bego!"kata viki sambil menoyor kepala sahabatnya itu.
"Anjir adik lu kalau lagi keringetan tambah cantik bar"kata viki dan di balas dengan tatapan tak bersahabat dari bara.
"Eh,santuy bos ku biasa aja kali liatin gue,gue tau kok gue ganteng tapi gak perlu sampek dilihatin kek gitu.Suka sama gue nanti lu gue gak mau tanggung jawab"
"Otak lu belum di servis ya vik?"tanya fito dengan menatap viki jijik.
"Lah ngapain otak gue di servis,dikira hp apa!"kata viki dengan sewot.
"Otak lu terlalu bego ternyata"kata fito dengan enteng.
"Eh lu jangan songong gue sama elu masih mendingan gue"kata viki sambil nunjuk-nunjuk fito tidak terima.
"Heleh beda satu angka aja bangga"kata fito sambil menatap viki malas.
"Yang penting masih pintaran gue"kata viki dengan bangga.
"Woy! Mau kemana lu bar?!"teriak fito saat melihat bara menjauh.
“..."tak ada jawaban dari bara.Bara terus berjalan dan tidak memperdulikan sahabatnya yang sedang memanggilnya.
Setelah lima putaran fely langsung mendudukan badannya di tepi lapangan sambil memijak kakinya yang terasa pegal.
Saat sedang asik memijat kakinya tiba-tiba ada yang menyerahkan air putih ke arahnya.Saat fely ingin melihat wajah orang itu fely
bingung karena tak mengenali orang di hadapannya ini.“kenapa?”tanya fely dengan menatap bingung perempuan di depannya.
“I-ini kak,buat kakak”kata perempuan tadi dengan gugup.
“Buat gue?”kata fely sambil menunjuk dirinya sendiri.
“I-iya kak”
“Oh,thanks”kata fely sambil menerima air tadi.
“S-sama-sama kak,k-kalau begitu a-aku permisi kak”katanya dengan gugup.
“Hm”kata fely sambil meminum air pemberian gadis tadi.
“Mari kak”kata gadis tadi sambil menundukan kepalanya.
Tanpa fely sadari ternyata ada seseorang memperhatikannya dari jauh.
Setelah cukup
untuk mengistirahatkan kakinya,fely bangkit dari duduk dan berjalan menuju kantin sekolah.Sesampainya fely di pintu kantin dia menuju ke kantin paling pojok yaitu kantin ke tiga.Dia mengambil tempat duduk yang lumayan tak terlihat.
Setelah duduk fely mulai memesan makanan fely mengabari teman-temannya terlebih dahulu.Setelah mengabari teman-temanya bertepatan dengan pesanannya datang.
"Neng ini pesanannya"kata ibu kantin sambil meletakkan pesanan fely dimeja.
"Makasih bu"kata fely
"Iya kalau gitu ibu kembali ya neng"
"Iya bu sok"
Kepergian ibu kantin fely langsung menyatap makanannya.
Beberapa menit kemudian bel istirahat berbunyi,kantin mulai ramai dengan siswa siswi yang ingin mengisi perut dan bergosip ringan.
Sedangkan di meja yang ditempati fely,terlihat fely sedang melanjutkan tidurnya yang tertunda.Tidur fely sangat pulas,hingga suara bising di kantin tak menganggunya.Sampai ada seseorang mengebrak mejanya.
Brak!
“Woy bangun! Tidur mulu lu fel!”kata rina cukup keras di dekat kuping fely yang membuat fely bangun dengan terkejut.
“Pusing pala gue bego!”kata fely sambil memijat keningnya karena merasa sakit kepala karena teriakan dari sahabatnya itu.
“lah kok bisa pusing? Gimana caranya cobak?”tanya rina dengan bingung.
“Ck,kepala gue sakit gegara lu bego.Santai kalau mau bangunin orang”kata fely dengan nada kesal.
“Lah? Hubungannya sama gue apa?”tanya rina dengan wajah bodoh.
“Lu kagetin gue sama suara cempreng milik lu”kata fely sambil menahan kesal.
“Iya-iya sorry”kata rina .
“Sya pesen gih”kata riska sambil mengambil ponselnya di dalam kantong bajunya.
“Lah kok gue? Kemarinkan gue udah sama,giliran elu”kata syasa tak terima.
“iye-iye,yuk fel”kata riska sambil narik tangan milik fely tapi terhenti karena orang yang ditari masih duduk dan tak bergeming dari tempatnya.
“Gue?”tanya fely sambil nunjuk dirinya sendiri dengan tangan yang tidak di pegang riska.
“Yaiyalah elu,masa lalet sebelah elu”kata riska sambil menatap fely kesal.
“Sorry nih ya,gue udah makan jadi kalau mau pesen pesen aja sendiri”kata fely sambil narik tanganya yang digenggam riska.
“Gak setia kawan lu fel”kata riska.
“Sorry untuk saat ini gue lebih milih tidur,bye semua”kata fely setelah itu bangkit dari duduknya dan meninggalkan sahabat-sahabatnya yang sedang memasang wajah cengoh.
“Lah terus gue pesen makanan sendiri gitu?”tanya riska sambil menunjuk dirinya sendiri.
“Hm,nasib elu gak terlalu baik keknya”kata syaya setelah itu tertawa dengan lepas diikuti tawa milik rina.
“Akhh,nasib-nasib punya temen kek lu pada”kata risa dan pergi menuju pejual makanan sambil menghentak-hentakkan kakinya.
“Woy ris! Gue pesen bakso sama es jeruk”
“Gue pesen mie goren sama air putih”
Kata mereka sedikit keras,karena riska sudah lumayan jauh dari mereka.
Sedangkan di sisi lain,fely berjalan menuju ke perpustakaan karena hanya di tempat itu dia bisa tidur dengan tenang.Sesampainya dia di perpus tanpa berpikir panjang fely masuk dan mengambil asal buku untuk menutupi wajahnya.Fely duduk di bangku dekat tembok,tanpa menunggu lama fely duduk dan menaruh kepalanya dilipatan tangan dan tak lupa buku yabg dia ambil sudah berarda di wajahnya.
Tanpa fely sadari ada seseorang masuk kedalam perpustakaan dan berjalan mendekati bangku yang diduduki fely.Orang itu duduk disamping fely.Orang itu mengelus rambut fely sayang sambil menatap wajah fely seduh.
“Sorry ya,selama ini mungkin gue sakitin elu”kata orang itu dengan nada seduh.
“gue baru sadar rasanya ternyata sakit diginiin”
“Padahal elu baru beberapa hari cuekin gue tapi gue udah kayak gini,gimana sama perasaan elu yang gue cuekin selama ini”
“maafin gue ya? Gue harap elu balik lagi kek dulu”
“Gue pergi dulu ya”
Cup
Orang itu mencium kepala fely yang tidak tertutupi oleh buku.Setelah mencium fely orang tadi pergi keluar dari perpus.
Fely bangun dari tidurnya bertepatan dengan bel masuk berbunyi.Fely terlihat santai berjalan di koridor sekolah yang mulai sepi.Saat sampai di depan kelas fely mengintip dari jendela memastikan apakah guru yang mengajar mapel sudah sampai apa belum dan ternyata kelas belum ada gurunya.Fely memasuki kelas dengan santai dan duduk di bangkunya.
"Dari mana lu fel?"tanya syasa sambil melihat ke arah fely diikuti kedua temannya.
"Perpus"jawab fely.
"Tumben ke perpus,ngapain?"tanya riska penasaran karena fely biasanya sangat tidak mau kalau diajak ke perpustakaan.
"Tidur"jawab fely seadannya.
"Pinter ya lu cari tempat buat tidur"kata rina.
"Diem gurunya masuk"kata ketua kelas dan semua siswa langsung terbirit-birit menuju mejanya.
Guru mapel masuk dan pelajaran pun dimulai dengan tenang.Fely pun mendengarkan penjelasan dengan fokus.
`15.08 WIB`
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan murid- murid mulai berhamburan keluar kelas.Dikelas masih ada bebebrapa orang termasuk fely dan kawan-kawan.
"Semua gue pulang dulu ya udah di jemput mama gue.Bye semua!"kata riska dan berlalu pergi dari dalam kelas.
"Lu dijemput jam berapa fel?"tanya rina sambil menatap fely yang masih tenang memainkan ponsel miliknya.
"Gue gak dijemput"kata fely tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Terus? Lu jalan kaki gitu?"tanya rina.
"Eh,dodol ngapain fely jalan kaki kalau di luar sana masih ada kendaraan buat dia pulang"kata syasa sambil menoyor kepala sahabatnya karena kesal dengan pertanyaan yang dilontarkan rina.
"Hehe,lupa gue tapi siapa tahu fely mau jalan kakikan?"kata rina sambil mengarik kepalannya.
"Gue bawa motor"kata fely sambil memasukkan ponselnya kedalama tas dan mengambil jaketnya yang berada di kursinya setelah itu mengikatkan jaketnya di pinggang rampingnya.
"Sejak kapan lu bisa bawa motor?"tanya syasa penasaran karena setahunya fely tak bisa mengendarai yang namanya motor.
"Lumayan lama lah,gue pulang dulu bye"kata fely dan berjalan keluar dari kelas.
Sesampainya fely di parkiran khusus siswa dia langsung menuju ke motornya berarda.Sesampainya fely di motor miliknya dia langsung memakai helm hitam miliknya dan mengendarai motornya keluar sekolah tanpa memperdulikan kata-kata dan lirikan dari siswa lain.
Di parkiran ada segerombol orang menatap fely bingung.
"Adik lu bisa naik motor kek gitu sejak kapan bar?"tanya devan penasaran.
"Gak tau gue,gue aja baru tau dia bisa naik motor"jawab bara yang masih melihat ke arah gerbang.
"Terus dia dapet motor dari mana?"tanya fito sambil ngelihat ke arah bara.
"Kalau masalah motor itu motor milik fely.Udah lama dia minta sama bokap tapi gue baru liat dia naik motor kali ini.Orang sejak motornya dateng aja dia gak pernag ngendarain boro-boro ngendarain megang aja gak pernah"jelas bara panjang lebar.
"Terus alesannya minta motor ke bokap lu apa kalau gak pernah di sentuh?"tanya viki.
"Dia pernah denger gue ngomong kalau gue suka sama cewe yang bisa naik motor gede.Eh taunya dia malah minta motor ke bokap"jawab bara sambil berjalan menuju motornya bearda.
"Oh"
"Ini kita mau kemana?"tanya fito sambil ngeliat sahabatnya satu-satu.
"Cafe gimana?"kata devan.
"Boleh tuh ayoklah"jata viki menimpali.
"Gue gak ikut dulu,ada urusan"kata bara sambil memakai helm merah miliknya.
"Aelah bar dari kemari lu gak ikut mulu"kata viki sambil ngelihat bara.
"Sorry gue ada urusan"jawab bara sambil menyalakan motornya.
"Gue duluan"kata bara sambil melajukan motornya keluar dari parkiran sekolah.
"Jadi gak nih?"tanya david sambil menyalakan motor miliknya.
"Jadi yok!"kata fito dan menyalakan motor miliknya.
<Dilain tempat>
Sesampainya fely di rumah dia langsung menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya di kasurnya.
"Hah leganya bisa baring-baring"kata fely dan memejamkan matanya.
Ting
Ada pesan masuk di ponsel milik fely.
|083xxxxxxxxx|
|P|
"Siapa nih"tanya fely kepada dirinya sendiri setelah melihat pesan dari nomor yang tidak dia kenal.
"Bodolah,mandi terus makan"kata fely dan bangun dari tidurnya setelah itu berjalan menuju kamar mandi.
Beberapa menit kemudian fely sudah selesai dengan ritual mandinya dan sudah siap dengan baju rumahan.
Fely keluar dari kamar dan menuju dapur.Saat dia sedang melewati ruang tengah langkah fely terhenti karena ada panggilan masuk.
|083xxxxxxxxx Is Calling...|
"Nomornya siapa woy?!"kata fely sambil melihat ke arah ponselnya.
"Angkat gak ya?"kata fely berfikir.
"Angkatlah"kata fely sambil menekan tombol hijau dan melanjutkan langkahnya.
‘halo’kata orang yang sedang menelfon fely.Fely mengeryitkan dahinya karena dia merasa asing dengan suara itu.
“Siapa?”tanya fely.
‘Arka’kata orang yang menelfon fely yang mengaku sebagai arka dan itu membuat kerutan di dahi fely bertambah karena dia tak merasa mengelal orang yang bernama arka.
“Arka siapa? Gue gak kenal yang namanya arka”
‘Arka temennya rico’kata arka dan ingatan fely pun berputar di saat dia membantu dua orang asing.
“Oh yang kemarin nganterin gue pulang itu?”kata fely dan menganggukan kepala.
‘Huh,kalau rico aja langsung inget’degus arka karena merasa kesal dengan fely.
“Ye sorry kan gak tau,kenapa nelpon?”tanya fely sambil menuangkan air dingin ke gelas.
‘Cuma mau nanya chat gue gak di bales kenapa?’
“Lu nelfon gue Cuma mau nannya gituan? Gak berfaedah”kata fely dan setelah itu meminum air yang dia tuang tadi.
‘Jawab aja gak usah ribet!’kata arka sewot yang mulai kesal dengan fely.
“Males aja,kontak lu kan baru gue kira orang iseng”kata fely sambil menaruh gelasnya ditempat cucian piring.
‘Gue putusin telfon lu save kontak gue’kata arka sambil menahan emosi.
“Lu kenapa sih an-“kata fely terpotong karena panggilan dari arka sudah di putuskan sepihak.
“Lah minta di tampol nih orang”kata fely sambil menuju ke meja makan karena tadi dia melihat ada makanan di meja makan.
|083xxxxxxxxx|
|Save|
Read
“Bodo amat gue”kata fely saat sudah melihat chat dari arka dan melanjutkan aktivitasnya yaitu makan.
<Disisi lain>
“Cuma di read?”kata arka kesal saat pesannya hanya di baca fely.
“Gak ada niatan buat bales?”gumangnya.
“Kok gue emosi waktu dia gak kenalin gue tapi pas gue bilang rico dia langsung kenal ya?”tanya arka kepada dirinya sendiri.
“Gue ngerasa aneh sama diri gue sendiri”katanya lagi.
“Lu kenapa bang?”tanya adik perempuan arka saat melihat abangnya yang berbicara sendiri.
“Gak gue gak papa”jawa arka sambil melihat adiknya.
“Gue kira kenapa,kelakuan kayak orang bingung”kata sinta dan ingin berlalu dari sana tapi langkahnya terhenti karena panggilan dari arka.
“Dek”panghil arka.
“Apaan?”kata sinta sambil melihat malas abangnya.
“Gak jadi”
“Aneh lu bang gininih kalau punya abang tapi gak pernah pacaran dah gila lu bang? Cari pacar gih,dah ditanyain bunda terus dikira lu homo ntar.Kalau bawa orang selalu aja bang rico gak ada yang lain apa? Ckck”kata sinta dan mengelengkan kepalanya di akhir kalimat.
“Gini nih kalau punya adek yang gak ada ahklak dari pada elu pacar kaya pameran banyak bener”kata arka tak mau kalah.
“Mending gue punya pacar banyak lah elu kagak ada.Cewe yang gue kenalin aja pada takut sama elu.Lu pakek apa sih bang masa cewe pada takut? Tiati loh jomblo seumur hidup baru tahu rasa lu.”kata sinta.
“Tenang aja,lu gak perlu kek gitu sama gue gak bakal gue jomblo seumur hidup”kata arka dengan santai.
“Heleh yang jomblo nih ya”ejek sinta dan berlari dari sana takut kena omel abangnya.Abangnya memang tipikal cowo dingin tapi kalau udah sama orang yang dia sayang dia akan menjelma menjadi emak-emak rumpi.
Pagi harinya,fely sudah siap dengan kaus dan celana joger.Hari ini weeken jadi dia putuskan untuk lari pagi di taman depan kompleks.Fely ke taman dekat kompleks menggunakan sepeda yang perna dia bawa dan ternyata itu sepeda miliknya.Sesampainya fely di taman dia menaruh sepeda yang dia bawa di parkiran yang ada.Setelah merasa aman dengan sepedanya fely memulai pemanasan dan mulai berlari memutari lapangan.Fely berlari kurang lebih 10 menit lamanya.Saat ini dia sedang duduk di pinggir lapangan dan tiba-tiba ada seseorang menyerahkan botol minum kearahnya.
Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang."Ini langsung gue pulangin?"tanya arka sambil sesekali melihat fely dari sepion motor."Enggak balik ke taman,sepeda gue ada di sana!"kata fely cukup kencang karena jalan mulai padat dengan kendaraan."Hm"jawab arka dan melajukan motornya menuju taman yang tadi.Sesampainya fely ditaman dia langsung turun."Thanks buat sepatunya,entar uangnya gue kasih.Lu tunggu aja kabar dari gue"kata fely dan berjalan menuju sepedanya.Sebenarnya arka iklas membelikan fely sepatu tadi.Soal bayar utang hanya sebagai alasannya agar bisa chattan dengan fely.Fely melajukan sepedanya dengan santai sesekali juga dia bersenandung ria.Sesampainya dia di depan rumahnya dikejutkan karena kehadiran bara di depan pintu."Dari mana baru pulang?"tanya bara dengan wajah dinginnya."Joging"jawab fely tanpa melihat ke arah bara."Joging sampek jam sebelah? Lu joging apa tidur di tama
Setelah mengantarkan fely kembali ke taman arka mengikuti fely dari belakan dengan jalan kaki karena dia takut jika memakai motor akan ketahuan oleh fely.Arka memantau fely sampai masuk kedalam rumah,arka juga melihat laki-laki yang sedang menegur fely.Arka jadi merasa bersalah kepada fely karena dia fely dimarahin oleh laki-laki tadi yang menurutnya adalah abangnya fely.Tapi yang membuat arka bingung kenapa fely malah melawan bukannya meminta maaf.Setalah sedikit cekcok di depan pintu fely masuk dengan menyenggol bahu abangnya.Setelah merasa cukup untuk memantau fely,arka mulai berjalan menjauh dari rumah fely.Menuju ke taman untuk mengambil motornya dan pulang ke rumah.Jarak rumah arka dengan taman tadi tak terlalu memakan waktu hanya membutuhkan waktu 10 menit.Sesampainya arka di rumah dia langsung ingin menuju kamarnya berarda tapi di hentikan oleh panggilan bundanya dari ruang tamu."Bang"panggil bunda rara."Iya bun ada apa?"jawab arka dan melihat
Disinilah arka sekarang di dalam perjalan pulang ke rumahnya bersama bundanya."Bagus ya,punya pacar gak kenalin ke bunda dulu"kata bunda rara dengan judesnya."Siapa yang pacaran sih bun?"kata arka sambil melihat ke arah bundanya."Tadi? Masa pacar orang kamu tempelin kek benalu"kata bunda rara dengan sewot."Itu bukan pacar arka bunda"kata arka dengan sabar."Gak percaya bunda sama kamu"kata bunda rara tak percaya."Gak percaya ya udah arka gak masalah.Kalau bunda mau arka pacaran doain aja arka cepet di terima sama cewe tadi"kata arka santai dan kembali fokus ke jalanan."Jadi kamu beneran belum pacaran sama ponakannya jeng mia?"tanya bunda rara dengan raut wajah tak percaya."Belum bunda ini arka lagi berusaha biar di terima.Makanya bunda bantuin doa"kata arka tanpa melihat ke arah bubda rara."Ya udah besok atau nanti kamu ajak dia ke rumah"kata bunda rara dengan tenang."Mau bunda apain?"kata arka sambil men
Pagi harinya fely sudah siap dengan seragam miliknya.Setelah merasa sudah cukup dengan penampilannya fely mulai berjalan keluar kamar.Saat fely menuruni anak tangga dia mendengar suara mesin motor memasuki halaman rumahnya."Temenya si dugong gak tau diri banget pagi-pagi buta bertamu di rumah orang.Gak tau apa ya waktu yang tepat buat bertamu?"kata fely sambil mengelengkan kepalanya.Fely masing berjalan ke arah meja makan dan duduk di kursinya.Di meja makan keluarganya sudah berkumpul semua hanya tinggal menunggu makanan di taruh dan mamanya yang masih berkutat di dapur.'Kek nya gue telat mulu kalau acara makan kek gini ya? Padahal masih pagi banget loh ini tapi dua mahkluk ini? Ckck'batin fely sambil menatap mereka berdua bergantian.Tapi yang di perhatikan hanya cuek dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Papanya yang sibuk dengan berkas kantor dan abangnya yang sibuk dengan ponsel.Hingga perhatiaanya teralihkan oleh panggilan seseorang."Non"panggi
Diperjalanan menuju ke sekolah fely hanya di isi oleh keheningan.Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing .Arka yang yang fokus dengan jalan dan fely yang sedang malas berbicara dengan arka.Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan gerbang sekolah fely.Fely turun dan berjalan memasuki gerbang sekolah tak menghiraukan arka yang masih di depan gerbang."Susah amat dapetin satu hati"gumang arka sambil menatap punggung fely.Setelah itu dia melajukan motornya menuju sekolahnya berarda.Fely berjalan dengan tenang di sepanjang koridor sekolah menuju kek kelasnya.Saat dia sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang di depannya mengakibatkan mereka berdua bertabrakan.Fely yang tak siap dengan benturan pun jatuh di atas lantai dan kepalanya membetur tembok dengan keras.Dukh"Akhh"kejut fely sambil memegangi kepalanya yang terbentur tembok lumayan keras.Fely memejamkan matanya untuk meredakan rasa pusing yang merayap di kepalanya.
Disinilah mereka sekarang,di kantin dengan suasana yang riuh."Gila laper banget gue gegara ulangan dari pak bonang tadi"kata rina dan menaruh kepalanya di atas meja kantin."Tapi ya,emang bener soal dari pak bonang bikin otak gue bekerja dua kali lipat"kata syasa menimpali perkataan dari rina tadi."Untung gue bisa njawab walau pun gak kayak si fely sama si riska tapi masih mendinglah gue bisa jawab"kata rina dengan wajah leganya."Eh iya,fel lu tadi kok bisa lancar banget jawabnya sarapan apa lu tadi pagi?"tanya syasa sambil melihat ke arah fely."Roti selai coklat"kata fely sambil menatap syasa."Roti lu udah di jampi-jampi ya?"kata rina dengan ngelantur."...."tak ada respon dari teman-temannya karena menurut mereka jika di respon akan membuang tenaga."Kepala lu gimana?"tanya riska sambil menatap fely."Udah mendingan gak pusing kaya tadi pagi"kata fely sambil tersenyum tulus ke arah riska."Tapi itu,jidat lu
Waktu pulang sekolah kurang 10 menit lagi dan kelas fely sendari tadi sudah menyelesaikan pembelajarannya mereka hanya tinggal menunggu bel pulang sekolah di bunyikan.Sambil menunggu bel berbunyi fely dan teman-temannya mengunakan waktu tersisa untuk membicarakan berbagai hal.Seperti sekarang mereka sedang membicarakan cowo-cowo tampan dari sekolah lain."Eh,lu pada tau si arka gak?"tanya rina sambil menatap teman-temannya dengan senyum mengembang.Fely yang tadinya malas dengan pembicaraan yang tak ada faedahnya pun sekaran mulai medengarkan dengan serius.'Arka siapa? Jangan-jangan arka yang gue kenal lagi.Tapi mana mungkin'bantin fely berdebat dengan dirinya sendiri."Arka dari Smk belintang itu?"tanya syasa sambil menatap rina heran.'Arka emangnya sekolah di belintang? Gak tau juga sih gue'batin fely lagi."Iya,ganteng ya dia! Mau gue jadi pacarnya kalau gak pacar jadi teman ngobrolnya juga mau gue"kata rina sambil senyum-senyum sendiri
Sudah hampir satu minggu setelah kejadian dimana arka membalas semua perbuatan mereka yang pernah menganggu fely dan sudah bisa di lihat hasilnya sekarang. Keluarga bara yang semakin kacau dan nama baik keluarga bara yang mulai menurun serta saham perusahaan yang mulai berkurang. Sedangkan arka di beri hukuman dengan cara menyita fasilitasnya dan di suruh mencari uang dari jerih payah sendiri. Kondisi mental nataysa semenjak di masukkan ke rumah sakit jiwa semakin menurun.Bahkan terkadang dia menangis dan tertawa sendiri menyesali perbuatannya.Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Arka duduk termenung di kursi kebesaranya. "Ar udahlah jangan kebanyakan ngelamun"kata rendy dengan wajah kasian. "Hm"balas arka dengan singkat. "Gue banyak kenalan cewek.Kalau lu mau bisa gue kenalin sekarang"kata rendy dengan tatapan jenakanya. "Gak makasih,gue lebih milih ngejalanin kayak gini.Biar waktu yang buat gue lupa"kata arka dan bangkit dari duduknya berjalan keluar ruangannya. "Mau k
"Woy!"teriak seseorang dari arah belakang mereka. "Bang dimas!"teriak keyra dengan nada keras. "Lepasin adek gue!"kata dimas masih diam di tempat. Orang tadi menatap tak suka ke arah dimas. "Segampang itu menurut lu?"kata orang tadi dengan senyum remeh. "Gue udah telfon polisi dan sebentar lagi polisi bakal dateng jadi lu mending kabur sekarang atau mau di penjara?"kata dimas dengan nada serius. "Percuma juga kalau gue kabur.Gak apa-apa kalau gue masuk penjara sekarang tapi dengan bayaran nyawa adek lu"kata orang tadi dengan senyum devilnya. "Salah gue apa sama elu?"kata keyra dengan nada pasrah. "Gak tau,intinya gue mau bunuh lu aja"kata orang tadi dengan tenang. "Gue gak mau mati"kata keyra dengan malas. "Gue gak lagi bikin penawaran asal lu tau"kata orang tadi sambil menatap keyra dengan datar. "Oh aja"kata keyra dengan helaan nafas lelah. 'Mereka lagi diskusiin apaan coba?
Sudah hampir tiga hari keyra di rawat di rumah sakit dan sekitar tiga hari pula dia merasa di awasi oleh seseorang.Seperti setiap tindakannya di awasi oleh seseorang yang berarda di dekatnya.Kemarin saat kedatangan ibu asri keyra di ceritakan bahwa sang pelaku belum di tangkap oleh polisi.Keyra yang tak ambil pusing hanya menganggapnya angin lalu.Keyra duduk termenung sendirian di dalam ruang inap.Tadinya ada dimas yang menjaga tetapi dimas mendapatkan panggilan untuk sesegera mungkin ke tempat kerjanya kalau tidak dia di pecat dan dengan berat hati dimas meninggalkan keyra.'Bosen'batin keyra sambil melihat sekeliling dengan tatapan malas."Tumben gak ada hilir mudik para suster"gumangnya dengan nada heran."Jalan-jalan sebentar kayaknya gak apa-apa"kata keyra sambil turun dari atas brangkanya.Keyra berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang entah kenapa terasa aneh baginya."Perasaan gue gak enak,apa gue balik lagi ya?"gumang key
Jasad fely sudah dimakamkan.Banyak orang datang untuk melihat sosok fely untuk terakhir kalinya.Satria sebagai seorang yang dekat dengan fely tak bisa menahan air matanya untuk jatuh.Teman-teman fely pun tak jauh berbeda.Rumah fely masih agak ramai dengan kehadiran sanak saudara keluarga bara.Mereka fokus ke fikiran masing-masing.Tak ada percakapan di antara mereka tapi mereka saling menguatkan satu dengan yang lain.Di markas arjun."Udah dapet semuanya?"tanya arka dengan nada datar.Yah,hari ini dia berniat untuk membalas semuanya.Membalas semua yang menimpa fely.Semua orang yang pernah menyakiti fely akan dia balas berkali-kali lipat dan tentu atas bantuan keluarganya.Saat arka memberitahu bundanya,bunda arka sangat sedih dan murka.Saat itulah arka memanfaatkan situasi dan tanpa berfikir panjang bunda arka mendukung tindakan arka.Ayah arka yang mengetahui itu hanya diam dan bersiaga membantu arka di belakang jika ada sesuatu ya
Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit."S-sakit"kata gadis tadi sambil memegang perutnya saat mencoba untuk bangun."Gue masih hidup?"gumang gadis itu sambil menelusuri seisi ruangan.CeklekSuara pintu di buka.Dengan heran gadis tadi menatap ke arah pintu ruangan."Keyra? Lu udah sadar?"kata orang tadi yang ternyata dimas anak dari bu asri pemilik toko."Bang dimas?"gumang keyra tak percaya dengan apa yang di lihatnya.'Hidup gue mainan ya? Atau yang kemarin-kemarin itu mimpi?'batin keyra dengan perasaan bingung."Bentar abang panggilin dokter dulu!"kata dimas dengan semangat dan berlari keluar ruangan."Atau jangan-jangan ini mimpi?"gumang keyra dan mencubit tangannya."Akhh! Sakit"kata sambil mengelus bekas cubitannya tadi."Ini gak mimpi,apa jangan-jangan yang kemarin-kemarin itu mimpi? Masa iya semua mimpi?"gumang keyra dengan bingung de
Arka berjalan keluar dari ruang IGD dengan penampilan kacau.Teman-teman arka yang melihat itu ikut prihatin.Baru kali ini mereka melihat arka sangat kacau dan mengenaskan di sebabkan oleh seorang gadis. "Yang sabar ar"kata rendy sambil menepuk punggung arka tiga kali. "Udah dapet lokasi si j****g"kata arka menatap didi dengan mata sembabnya. "Hm,gue udah dapet lokasi dia terkini"kata didi dengan nada mantap. "Bagus"kata arka sambil berjalan menuju tempat duduk dan mendudukkan dirinya di sana dengan perasaan kacau. Di dalam ruang IGD masih ada beberapa orang yaitu bara berserta keluarganya dan ardi sedangkan sang polisi sedang menunggu di depan pintu ruang IGD. "Fely sayang,anak mama"kata mama bara sambil mengusap rambut fely dengan air mata mengalir. "Maafin gue dek,gara-gara gue lu jadi kayak gini.Maafin gue"kata bara dengan penuh sesal. Sedangkan ardi masih berdiam diri di tempatnya. 'Anak ku meninggal d
Di dalam mobil polisi ardi hanya bisa menyesali semua tindakannya.Bahkan ia sampai menitihkan air mata. 'Maafkan aku sayang,maafkan aku.Anak kita masuk rumah sakit sebab ayah tak berguna seperti ku.Maafkan aku,gara-gara perbuatan ku anak kita sekarang di ambang kematian.Tolong jangan bawa anak kita dulu sayang ku mohon'batin ardi penuh penyesalan. Beberapa menit kemudian mobil mereka sudah sampai di rumah sakit.Arka keluar dari mobilnya dengan raut wajah datar.Banyak pasang mata yang menatap karena mereka.Lebih tepatnya semua tatapan tadi tertuju pada ardi karena masih memakai pakaian tahanan dan salah satu tangan yang sedang di borgol. "Dimana anak ku?"tanya ardi dengan nada tak sabar. "Di ruang IGD"kata arka datar. Mereka terus berjalan hingga sampai di depan pintu ruang IGD.Tenyata di sana sudah ada keluarga bara yang sedang duduk di kursi tunggu. Awalnya arka tak perduli dan terus berjalan saat dia menengok ke dalam ruang IGD dahin
Arka mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.Entah siapa yang menelfonnya tadi. Beberapa menit kemudian arka sampai di tempat tujuan dengan selamat. Dengan datar arka berjalan ke dalam rumah minimalis yang jauh dari aktivitas manusia. Arka mendudukkan dirinya di kebesaran miliknya dengan pandangan datar. "Cepat"kata arka dengan datar. "Ini berkasnya tuan,menurut hasil lab nona fely dengan tuan ardi atau musuh dari tuan anton memiliki kesamaan 97% yang menandakan nona fely anak kandung dari tuan ardi"jelas anak buah arka dengan kepala menunduk.Sedangkan arka masih fokus membaca semua berkas yang ada di tangannya. Yah,selama ini arka sedang mencari keberadaan keluarga fely. '97% fely berarti anak dari si brengsek itu'batin arka dengan tangan mengepal membuat kertas yang dia baca tadi menjadi lusuh. "Hm,kerja bagus"kata arka sambil bangkit dari duduknya dan meletakan sejumlah uang di atas meja.Setelah itu b
Arka masih duduk di tempatnya dengan pikiran kosong.Saat ini pikirannya sedang tertuju pada kondisi fely. Sudah setengah jam lebih arka menunggu di depan IGD bersama teman-temannya. "Gimana?"tanya arka dengan dingin. "Beres,mereka udah di bawa ke kantor polisi"kata didi dengan tenang. "Terus yang cewek mau lu apain ar?"tanya rendy sambil menatap arka bingung. "Biarin dia bebas dulu untuk saat ini"kata arka dengan seringaiannya. Setelah itu tak ada percakapan di antara mereka.Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing,entah apa yang menganggu pikiran mereka semua. Beberapa saat kemudian ada suara langkah kaki menuju ke arah mereka. Dengan datar arka menatap ke arah sumber suara tadi. "Maaf dek tante mau tanya,yang di dalam IGD siapa ya?"tanya mama bara dengan raut wajah cemas. "Temen kita tan"jawab didi dengan raut wajah tak suka.Anggota inti arjun sudah tau semua bahwa fely di usir dari rumah sebab itu