Share

Chapter 8

Penulis: Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pagi harinya,fely sudah siap dengan kaus dan celana joger.Hari ini weeken jadi dia putuskan untuk lari pagi di taman depan kompleks.Fely ke taman dekat kompleks menggunakan sepeda yang perna dia bawa dan ternyata itu sepeda miliknya.

Sesampainya fely di taman dia menaruh sepeda yang dia bawa di parkiran yang ada.Setelah merasa aman dengan sepedanya fely memulai pemanasan dan mulai berlari memutari lapangan.

Fely berlari kurang lebih 10 menit lamanya.Saat ini dia sedang duduk di pinggir lapangan dan tiba-tiba ada seseorang menyerahkan botol minum kearahnya.

"Buat gue?"tanya fely.

"Hm"jawab orang yang memberikan minum ke fely.

"Thaks - ?"kata fely terpotong karena dia lupa yang didepannya itu namanya siapa.

"Lu masih gak kenal gue?"tanya laki-laki di depan fely itu.

"Sorry gue lupa nama lu"kata fely tanpa dosa.

"Ck,arka nama gue arka inget baik-baik awas aja sampe lupa lagi"kata lelaki tadi yang ternyata arka yang kemarin menelfonnya.

"Iya-iya,tapi gak janji"kata fely sambil meminum minuman yang tadi di kasih oleh arka.

"Ck"kesal arka dan duduk di sebelah fely.

"Lu kesini sama siapa?"tanya arka tanpa menatap orang yang dia tanya.

"Sendiri,lu sendiri sama siapa?"tanya fely balik.

"Sendiri"jawab arka dan setelah itu mereka sibuk dengan pemikiran  masing-masing.Arka yang sibuk mencari topik dan fely yang entas memikirkan apa.

"Lu gak pulang fel?"tanya arka setelah mendapatkan topik pembicaraan.

"Gue pulang entar agak siangan mungkin,kenapa?"jawab fely sambil melihat arka bingung.

"Yaudah kalau gitu ikut gue"kata arka dan berdiri dari duduknya.

"Kemana?"tanya fely dengan bingung dan masih duduk di tempatnya.

"Ke suatu tempat"kata arka dengan datar.

"Gak ah males,mager juga"kata fely dan mengalihkan pandangannya ke depan melihat orang-orang yang sedang lari.

"Ya udah gue gendong,yuk buruan naik"kata arka dan jongkok di depan fely.

"Lu kesini naik apa?"tanya fely tidak ada niatan untuk menaiki punggung arka.

"Tuh"kata arka sambil menunjuk sepeda montornya dengan dagu.

"Emang mau kemana sih?"tanya fely sekali lagi dengan malas.

"Ikut aja gak bakal nyesel"kata arka dengan sabar.

"Pulang traktir gue makan"kata fely sambil menatap arka.

"Ck,iya"kata arka sambil memutar matanya dengan malas.

"Yaudah ayok buruan"kata fely dan bangkit dari duduknya meninggalkan arka.

Arka yang melihat fely meninggalkanya dia mulai sebal.

"Ck"decak arka sebal dengan fely.

"Buruan woy!"kata fely tanpa melihat ke arah arka.

"Ck,soal makanan aja langsung gercep"kata arka sambil menatap fely sengit.

"Makan itu kebutuhan,lu gak makan lu mati"kata fely santai tanpa melihat raut kesal arka.

Fely dan arka berjalan beriringan menuju motor arka terparkir.Sesampainya mereka di sebelah motor arka terparkir,arka langsung menduduki motornya sambil mengode fely untuk naik.

"Udah belum?"tanya arka kepada fely.

"Bentar elah"kata fely sambil membenarkan posisi duduknya.

"Udah ayok jalan"kata fely sambil menepuk punggung arka.

"Pegangan"kata arka sambil menatap fely dari sepion motor.

"Gak perlu,kek nenek-nenek gue pegangan"kata fely malas.

"Serah"kata arka dan tiba-tiba dia mempunyai ide licik untuk fely.

"Woy! Santuy dong gue jatuh tanggung jawab lu!"teriak fely karena terkejut arka mengendarai motornya dengan kencang membuat fely langsung memeluk arka dengan erat karena reflek dan arka tersenyum sambil memperhatikan jalan yang lumayan padat di depan.Fely yang tak mendapatkan jawaban dari arka semakin kesal.

"Gila lu ya,kalau mau mati,mati aja sendiri gak usah bawa-bawa gue.Untung aja gue gak ada riwayat jantung coba ada,habis lu sama gue"kata fely setelah turun dari montor arka.

"Kalau lu ada riwayat jantung bukannya lu langsung sekarat ya? Gimana caranya gue bisa abis sama elu?"kata arka santai dan menatap fely remeh.

"Iya juga ya,ck lu bawa gue kemana?"kata fely sambil menatap arka sengit.

"Pakek mata sama hati makanya kalau liat"kata arka malas.

"Ngapain pakek hati elah"kata fely sambil ngelihat ke sekelilingnya.

"Biar tahu ada orang yang suka sama elu"kata arka santai.

"Emang ada yang suka sama gue?"kata fely tak pecaya.

"Makanya pakek hati kalau liat biar tahu"kata arka jengkel.

"Ribet lu,ngapain bawa gue ke sini?"tanya fely sambil melihat ke arka.

"Mau makan lah,tadi lu mintak traktirkan"kata arka sewot.

"Oh,yaudah ayok jalan"kata fely sambil berjalan keluar parkiran.

"Hm"jawab arka dan menyusul fely.Arka dan fely berjalan beriringan tanpa pegangan tangan.

"Mau kemana dulu?"tanya arka saat mereka sudah memasuki area mall.

"Katanya mau makan"jawab fely enteng.

"Sebelum makan mau kemana dulu?"kata arka dengan sabar.

"Emangnya mau kemana?"tanya fely sambil melihat-lihat isi mall.

"Ck,nonton atau main game mungkin atau gak belanja,cewe kan biasanya suka belanja"kata arka yang mulai jenga dengan sikap fely.

"Gak semua cewe suka belanja"kata fely sambil melihat ke arka.

"Terus mau kemana ini?"tanya arka lagi dengan sabarnya.

"Jalan-jalan dulu aja kalau ada yang menarik kita kesana"kata fely dan pergi meninggalkan arka di tempat.

"Hm"jawab arka dan menyusul fely.

"Ar"panggi fely kepada arka dan berbalik badan karena sendari tadi arka berjalan di belakang fely.

"Hm?"jawab arka sambil melihat-lihat sekelilingnya.

"Ar"panggil fely lagi.

"..."tak ada suara dari arka,arka hanya membalas dengan kerutan di dahinya.

"Arka!"panggil fely sambil menarik kaus yang dikenakan arka saat arka akan melewati tubuhnya.

"Apa fel?"kata arka sambil menatap fely.

"Sepatunya bagus ya?"kata fely sambil menunjuk ke arah sepatu yang di pajang.

"Terus?"tanya arka yang masih belum paham dengan arah pembicaraan fely.

"Bawa uang gak gue pinjem dulu entar gue balikin janji gak boong"kata fely sambil mengangkat tangan kanannya dan menatap arka memelas.

"Lu lucu"kata arka sambil menatap fely.

"Gimana mau minjemi gak?"kata fely masih dengan wajah memelasnya.

"Yuk"kata arka dan berjalan mendahului fely menuju toko sepatu.

"Beneran nih,yey sepatu baru"kata fely dengan gembiranya dan dibalas gelengan kepala oleh arka.

"Inget umur"kata arka dengan tatapan ke arah depan.

"mau yang mana"tanya arka setelah mereka memasuki toko sepatu tadi.

"Tuh yang warna abu"kata fely sambil menunjuk sepatu yang dia inginkan.

"Bentar,mbak!"kata arka sambil memanggi penjaga toko.

"Iya kak ada yang bisa saya bantu"tanya penjaga toko setelah berarda di hadapan mereka.

"Sepatunya harganya berapa?"tanya arka sambil menunjuk sepatu yang diinginkan fely dengan dagu.

"Oh yang ini harganya cuma 350 ribu kak lagi ada discuont loh kak harga aslinya 670 ribu pilihan warnanya juga banyak kakJika kakak berminat mari saya tunjukan warna yang lainnya"kata penjaga toko menjelaskan.

"Gak gue mau warna abu titik"kata fely sambil menarik baju milik arka.

"Pacarnya ya mas?"kata penjaga toko tadi dengan senyum manisnya.

"Iya lagi ngidam sepatu mbak"kata arka santai dan di hadiahi pukulan dari fely.

"Enak aja"kata fely tak terima.

"Mbak bungkusin yang warna abu"kata arka sambil menatap penjaga toko tadi.

"Iya kak tunggu sebentar"kata penjaga toko dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Barang sudah di kasir kak hanya tinggal membayar"kata penjaga toko tadi setelah selesai menyiapkan barang yang diinginkan fely.

"Iya terimakasih"kata arka.

"Ayok"ajak arka sambil mengengam tangan fely.

"Gak usah pegang-pegang juga kalik,kek anak kecil"kata fely gak terima tanganya di genggam arka.

"Gak jadi beli sepatu"kata arka dan melepaskan genggaman tangannya.

"Loh kok gitu"kata fely terkejut karena sepatunya tinggal bayar terus sah deh jadi miliknya.

Arka tak memperdulikan fely dia malah ingin berjalan keluar dari toko.

"Iya-iya yuk gue pegang tangannya"kata fely sambil mengenggam erat tangan milik arka.

"Udahkan yuk bayar sepatunya"kata fely sambil memperlihatkan gengaman tangan mereka.

"Yaudah yuk"kata arka merasa menang.

'Kalau gue gak butuh elu udah gue jorokin lu'batin fely menahan kesal.

Mereka membayar sepatu di kasir dengan tangan yang masih berpegangan,bahkan saat mengambil dompet arka tak mau melepaskan gengamannya.

"Lepas dulu ini"kata fely sambil mengangkat genggaman tangan mereka.

"Gak perlu gue bisa pakek satu tangan"kata arka bersikeras.

"Keras kepala"kata fely sambil memutar matanya malas.Setelah beberapa detik akhirnya uang dapat dikeluarkan dengan cara penjaga kasir yang mengambilnya sendiri uang yang diperlukan dengan suruhan dari arka.

"Bisakan?"kata arka sombong.

"Ck,gimana gak bisa cuma ngasih dopet aja gue juga bisa kali"kata fely sebal dengan kelakuan arka.

Penjaga kasir yang melihat tingkah pelanggannya hanya bisa menggelengkan kepala.

"Ini pesanannya dan ini dompetnya kak,terimakasih atas kunjungannya"kata penjaga kasir dengan ramah.

"Hm,ambil sepatunya"kata arka sambil menyuruh fely mengambil sepatu miliknya.

Setelah selesai dengan urusan di toko sepatu mereka berdua berjalan keluar dari toko itu dengan tangan yang masih berpegangan.

"Ini tanganya lepas dulu"kata fely setelah berarda di luar toko.

"Gak"kata arka dan mengeret fely untuk tetap berjalan.

"Ar tangan gue kerigeten ini gegara lu pegang terus"kata fely mencari alasan agar tanganya di lepas oleh arka.

"Boong dosa"kata arka santai dan tangan yang tambah mengencangkan genggamannya.

"Gue gak boong,tangan gue beneran keringeten arka"kata fely dengan wajah malas.

"Kalau tangan lu keringeten gue kok gak ngerasain ya"kata arka sambil menatap fely.

"Ya mana gue tau"kata fely pasrah dengan kelakuan arka.

"Mau kemana lagi?"tanya arka sambil menatap fely.

"Langsung makan aja gue udah laper"kata fely malas karena melihat tangannya yang masih di genggam arka.

"Ya udah yuk"kata arka dan mengeret fely menuju cafe mall.

"Mau pesen apa?"tanya arka setelah duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh pihak cafe.

"Samain aja"jawab fely dengan nada malas.Setelah mendengar jawaban dari fely arka langsung memesan makanan untuk mereka.Beberapa menit kemudian makanan mereka tiba dan mereka makan dengan tenang.

Bab terkait

  • a different soul   Chapter 9

    Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pulang."Ini langsung gue pulangin?"tanya arka sambil sesekali melihat fely dari sepion motor."Enggak balik ke taman,sepeda gue ada di sana!"kata fely cukup kencang karena jalan mulai padat dengan kendaraan."Hm"jawab arka dan melajukan motornya menuju taman yang tadi.Sesampainya fely ditaman dia langsung turun."Thanks buat sepatunya,entar uangnya gue kasih.Lu tunggu aja kabar dari gue"kata fely dan berjalan menuju sepedanya.Sebenarnya arka iklas membelikan fely sepatu tadi.Soal bayar utang hanya sebagai alasannya agar bisa chattan dengan fely.Fely melajukan sepedanya dengan santai sesekali juga dia bersenandung ria.Sesampainya dia di depan rumahnya dikejutkan karena kehadiran bara di depan pintu."Dari mana baru pulang?"tanya bara dengan wajah dinginnya."Joging"jawab fely tanpa melihat ke arah bara."Joging sampek jam sebelah? Lu joging apa tidur di tama

  • a different soul   Chapter 10

    Setelah mengantarkan fely kembali ke taman arka mengikuti fely dari belakan dengan jalan kaki karena dia takut jika memakai motor akan ketahuan oleh fely.Arka memantau fely sampai masuk kedalam rumah,arka juga melihat laki-laki yang sedang menegur fely.Arka jadi merasa bersalah kepada fely karena dia fely dimarahin oleh laki-laki tadi yang menurutnya adalah abangnya fely.Tapi yang membuat arka bingung kenapa fely malah melawan bukannya meminta maaf.Setalah sedikit cekcok di depan pintu fely masuk dengan menyenggol bahu abangnya.Setelah merasa cukup untuk memantau fely,arka mulai berjalan menjauh dari rumah fely.Menuju ke taman untuk mengambil motornya dan pulang ke rumah.Jarak rumah arka dengan taman tadi tak terlalu memakan waktu hanya membutuhkan waktu 10 menit.Sesampainya arka di rumah dia langsung ingin menuju kamarnya berarda tapi di hentikan oleh panggilan bundanya dari ruang tamu."Bang"panggil bunda rara."Iya bun ada apa?"jawab arka dan melihat

  • a different soul   Chapter 11

    Disinilah arka sekarang di dalam perjalan pulang ke rumahnya bersama bundanya."Bagus ya,punya pacar gak kenalin ke bunda dulu"kata bunda rara dengan judesnya."Siapa yang pacaran sih bun?"kata arka sambil melihat ke arah bundanya."Tadi? Masa pacar orang kamu tempelin kek benalu"kata bunda rara dengan sewot."Itu bukan pacar arka bunda"kata arka dengan sabar."Gak percaya bunda sama kamu"kata bunda rara tak percaya."Gak percaya ya udah arka gak masalah.Kalau bunda mau arka pacaran doain aja arka cepet di terima sama cewe tadi"kata arka santai dan kembali fokus ke jalanan."Jadi kamu beneran belum pacaran sama ponakannya jeng mia?"tanya bunda rara dengan raut wajah tak percaya."Belum bunda ini arka lagi berusaha biar di terima.Makanya bunda bantuin doa"kata arka tanpa melihat ke arah bubda rara."Ya udah besok atau nanti kamu ajak dia ke rumah"kata bunda rara dengan tenang."Mau bunda apain?"kata arka sambil men

  • a different soul   Chapter 12

    Pagi harinya fely sudah siap dengan seragam miliknya.Setelah merasa sudah cukup dengan penampilannya fely mulai berjalan keluar kamar.Saat fely menuruni anak tangga dia mendengar suara mesin motor memasuki halaman rumahnya."Temenya si dugong gak tau diri banget pagi-pagi buta bertamu di rumah orang.Gak tau apa ya waktu yang tepat buat bertamu?"kata fely sambil mengelengkan kepalanya.Fely masing berjalan ke arah meja makan dan duduk di kursinya.Di meja makan keluarganya sudah berkumpul semua hanya tinggal menunggu makanan di taruh dan mamanya yang masih berkutat di dapur.'Kek nya gue telat mulu kalau acara makan kek gini ya? Padahal masih pagi banget loh ini tapi dua mahkluk ini? Ckck'batin fely sambil menatap mereka berdua bergantian.Tapi yang di perhatikan hanya cuek dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Papanya yang sibuk dengan berkas kantor dan abangnya yang sibuk dengan ponsel.Hingga perhatiaanya teralihkan oleh panggilan seseorang."Non"panggi

  • a different soul   Chapter 13

    Diperjalanan menuju ke sekolah fely hanya di isi oleh keheningan.Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing .Arka yang yang fokus dengan jalan dan fely yang sedang malas berbicara dengan arka.Beberapa menit kemudian mereka sampai di depan gerbang sekolah fely.Fely turun dan berjalan memasuki gerbang sekolah tak menghiraukan arka yang masih di depan gerbang."Susah amat dapetin satu hati"gumang arka sambil menatap punggung fely.Setelah itu dia melajukan motornya menuju sekolahnya berarda.Fely berjalan dengan tenang di sepanjang koridor sekolah menuju kek kelasnya.Saat dia sedang berjalan tiba-tiba ada seseorang di depannya mengakibatkan mereka berdua bertabrakan.Fely yang tak siap dengan benturan pun jatuh di atas lantai dan kepalanya membetur tembok dengan keras.Dukh"Akhh"kejut fely sambil memegangi kepalanya yang terbentur tembok lumayan keras.Fely memejamkan matanya untuk meredakan rasa pusing yang merayap di kepalanya.

  • a different soul   Chapter 14

    Disinilah mereka sekarang,di kantin dengan suasana yang riuh."Gila laper banget gue gegara ulangan dari pak bonang tadi"kata rina dan menaruh kepalanya di atas meja kantin."Tapi ya,emang bener soal dari pak bonang bikin otak gue bekerja dua kali lipat"kata syasa menimpali perkataan dari rina tadi."Untung gue bisa njawab walau pun gak kayak si fely sama si riska tapi masih mendinglah gue bisa jawab"kata rina dengan wajah leganya."Eh iya,fel lu tadi kok bisa lancar banget jawabnya sarapan apa lu tadi pagi?"tanya syasa sambil melihat ke arah fely."Roti selai coklat"kata fely sambil menatap syasa."Roti lu udah di jampi-jampi ya?"kata rina dengan ngelantur."...."tak ada respon dari teman-temannya karena menurut mereka jika di respon akan membuang tenaga."Kepala lu gimana?"tanya riska sambil menatap fely."Udah mendingan gak pusing kaya tadi pagi"kata fely sambil tersenyum tulus ke arah riska."Tapi itu,jidat lu

  • a different soul   Chapter 15

    Waktu pulang sekolah kurang 10 menit lagi dan kelas fely sendari tadi sudah menyelesaikan pembelajarannya mereka hanya tinggal menunggu bel pulang sekolah di bunyikan.Sambil menunggu bel berbunyi fely dan teman-temannya mengunakan waktu tersisa untuk membicarakan berbagai hal.Seperti sekarang mereka sedang membicarakan cowo-cowo tampan dari sekolah lain."Eh,lu pada tau si arka gak?"tanya rina sambil menatap teman-temannya dengan senyum mengembang.Fely yang tadinya malas dengan pembicaraan yang tak ada faedahnya pun sekaran mulai medengarkan dengan serius.'Arka siapa? Jangan-jangan arka yang gue kenal lagi.Tapi mana mungkin'bantin fely berdebat dengan dirinya sendiri."Arka dari Smk belintang itu?"tanya syasa sambil menatap rina heran.'Arka emangnya sekolah di belintang? Gak tau juga sih gue'batin fely lagi."Iya,ganteng ya dia! Mau gue jadi pacarnya kalau gak pacar jadi teman ngobrolnya juga mau gue"kata rina sambil senyum-senyum sendiri

  • a different soul   Chapter 16

    Sesampainya fely di rumah dia langsung pergi ke kamar dan membaringkan tubuhnya.Sedangkan satria langsung melajukan motorkan meninggalkan area rumah fely."Gue kangen sama bang dimas,kangen debat sama dia kanget di omelin sama dia"kata fely dengan lirih dan air mata yang mulai terjatuh."Gue juga kangen masakan bu asri"kata fely lagi dengan mata menatap kosong ke atap kamar."Mau ke bogor tapi gak punya alesan yang tepat,masa iya tiba-tiba bilang kalau gue keyra ya kali mana percaya mereka"kata fely sambil memejamkan matanya."Masa gue udah meninggal?"kata fely dengan nada tak percaya."Ibu,abang keyra kangen"kata fely dengan nada lirih dan sedih."Mau pulang,hiks"kata fely dengan isakan yang keluar dari mulutnya dan dengan cepat dia membekap mulutnya takut ada yang mendengar isakan nya.Fely menangis dalam diam,bantal yang menjadi tumpuan kepalanya sudah mulai basah dengan air mata.Sudah cukup lama dia menangis dan memikirkan

Bab terbaru

  • a different soul   Chapter 84 ( Tamat )

    Sudah hampir satu minggu setelah kejadian dimana arka membalas semua perbuatan mereka yang pernah menganggu fely dan sudah bisa di lihat hasilnya sekarang. Keluarga bara yang semakin kacau dan nama baik keluarga bara yang mulai menurun serta saham perusahaan yang mulai berkurang. Sedangkan arka di beri hukuman dengan cara menyita fasilitasnya dan di suruh mencari uang dari jerih payah sendiri. Kondisi mental nataysa semenjak di masukkan ke rumah sakit jiwa semakin menurun.Bahkan terkadang dia menangis dan tertawa sendiri menyesali perbuatannya.Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Arka duduk termenung di kursi kebesaranya. "Ar udahlah jangan kebanyakan ngelamun"kata rendy dengan wajah kasian. "Hm"balas arka dengan singkat. "Gue banyak kenalan cewek.Kalau lu mau bisa gue kenalin sekarang"kata rendy dengan tatapan jenakanya. "Gak makasih,gue lebih milih ngejalanin kayak gini.Biar waktu yang buat gue lupa"kata arka dan bangkit dari duduknya berjalan keluar ruangannya. "Mau k

  • a different soul   Chapter 83

    "Woy!"teriak seseorang dari arah belakang mereka. "Bang dimas!"teriak keyra dengan nada keras. "Lepasin adek gue!"kata dimas masih diam di tempat. Orang tadi menatap tak suka ke arah dimas. "Segampang itu menurut lu?"kata orang tadi dengan senyum remeh. "Gue udah telfon polisi dan sebentar lagi polisi bakal dateng jadi lu mending kabur sekarang atau mau di penjara?"kata dimas dengan nada serius. "Percuma juga kalau gue kabur.Gak apa-apa kalau gue masuk penjara sekarang tapi dengan bayaran nyawa adek lu"kata orang tadi dengan senyum devilnya. "Salah gue apa sama elu?"kata keyra dengan nada pasrah. "Gak tau,intinya gue mau bunuh lu aja"kata orang tadi dengan tenang. "Gue gak mau mati"kata keyra dengan malas. "Gue gak lagi bikin penawaran asal lu tau"kata orang tadi sambil menatap keyra dengan datar. "Oh aja"kata keyra dengan helaan nafas lelah. 'Mereka lagi diskusiin apaan coba?

  • a different soul   Chapter 82

    Sudah hampir tiga hari keyra di rawat di rumah sakit dan sekitar tiga hari pula dia merasa di awasi oleh seseorang.Seperti setiap tindakannya di awasi oleh seseorang yang berarda di dekatnya.Kemarin saat kedatangan ibu asri keyra di ceritakan bahwa sang pelaku belum di tangkap oleh polisi.Keyra yang tak ambil pusing hanya menganggapnya angin lalu.Keyra duduk termenung sendirian di dalam ruang inap.Tadinya ada dimas yang menjaga tetapi dimas mendapatkan panggilan untuk sesegera mungkin ke tempat kerjanya kalau tidak dia di pecat dan dengan berat hati dimas meninggalkan keyra.'Bosen'batin keyra sambil melihat sekeliling dengan tatapan malas."Tumben gak ada hilir mudik para suster"gumangnya dengan nada heran."Jalan-jalan sebentar kayaknya gak apa-apa"kata keyra sambil turun dari atas brangkanya.Keyra berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang entah kenapa terasa aneh baginya."Perasaan gue gak enak,apa gue balik lagi ya?"gumang key

  • a different soul   Chapter 81

    Jasad fely sudah dimakamkan.Banyak orang datang untuk melihat sosok fely untuk terakhir kalinya.Satria sebagai seorang yang dekat dengan fely tak bisa menahan air matanya untuk jatuh.Teman-teman fely pun tak jauh berbeda.Rumah fely masih agak ramai dengan kehadiran sanak saudara keluarga bara.Mereka fokus ke fikiran masing-masing.Tak ada percakapan di antara mereka tapi mereka saling menguatkan satu dengan yang lain.Di markas arjun."Udah dapet semuanya?"tanya arka dengan nada datar.Yah,hari ini dia berniat untuk membalas semuanya.Membalas semua yang menimpa fely.Semua orang yang pernah menyakiti fely akan dia balas berkali-kali lipat dan tentu atas bantuan keluarganya.Saat arka memberitahu bundanya,bunda arka sangat sedih dan murka.Saat itulah arka memanfaatkan situasi dan tanpa berfikir panjang bunda arka mendukung tindakan arka.Ayah arka yang mengetahui itu hanya diam dan bersiaga membantu arka di belakang jika ada sesuatu ya

  • a different soul   Chapter 80

    Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit."S-sakit"kata gadis tadi sambil memegang perutnya saat mencoba untuk bangun."Gue masih hidup?"gumang gadis itu sambil menelusuri seisi ruangan.CeklekSuara pintu di buka.Dengan heran gadis tadi menatap ke arah pintu ruangan."Keyra? Lu udah sadar?"kata orang tadi yang ternyata dimas anak dari bu asri pemilik toko."Bang dimas?"gumang keyra tak percaya dengan apa yang di lihatnya.'Hidup gue mainan ya? Atau yang kemarin-kemarin itu mimpi?'batin keyra dengan perasaan bingung."Bentar abang panggilin dokter dulu!"kata dimas dengan semangat dan berlari keluar ruangan."Atau jangan-jangan ini mimpi?"gumang keyra dan mencubit tangannya."Akhh! Sakit"kata sambil mengelus bekas cubitannya tadi."Ini gak mimpi,apa jangan-jangan yang kemarin-kemarin itu mimpi? Masa iya semua mimpi?"gumang keyra dengan bingung de

  • a different soul   Chapter 79

    Arka berjalan keluar dari ruang IGD dengan penampilan kacau.Teman-teman arka yang melihat itu ikut prihatin.Baru kali ini mereka melihat arka sangat kacau dan mengenaskan di sebabkan oleh seorang gadis. "Yang sabar ar"kata rendy sambil menepuk punggung arka tiga kali. "Udah dapet lokasi si j****g"kata arka menatap didi dengan mata sembabnya. "Hm,gue udah dapet lokasi dia terkini"kata didi dengan nada mantap. "Bagus"kata arka sambil berjalan menuju tempat duduk dan mendudukkan dirinya di sana dengan perasaan kacau. Di dalam ruang IGD masih ada beberapa orang yaitu bara berserta keluarganya dan ardi sedangkan sang polisi sedang menunggu di depan pintu ruang IGD. "Fely sayang,anak mama"kata mama bara sambil mengusap rambut fely dengan air mata mengalir. "Maafin gue dek,gara-gara gue lu jadi kayak gini.Maafin gue"kata bara dengan penuh sesal. Sedangkan ardi masih berdiam diri di tempatnya. 'Anak ku meninggal d

  • a different soul   Chapter 78

    Di dalam mobil polisi ardi hanya bisa menyesali semua tindakannya.Bahkan ia sampai menitihkan air mata. 'Maafkan aku sayang,maafkan aku.Anak kita masuk rumah sakit sebab ayah tak berguna seperti ku.Maafkan aku,gara-gara perbuatan ku anak kita sekarang di ambang kematian.Tolong jangan bawa anak kita dulu sayang ku mohon'batin ardi penuh penyesalan. Beberapa menit kemudian mobil mereka sudah sampai di rumah sakit.Arka keluar dari mobilnya dengan raut wajah datar.Banyak pasang mata yang menatap karena mereka.Lebih tepatnya semua tatapan tadi tertuju pada ardi karena masih memakai pakaian tahanan dan salah satu tangan yang sedang di borgol. "Dimana anak ku?"tanya ardi dengan nada tak sabar. "Di ruang IGD"kata arka datar. Mereka terus berjalan hingga sampai di depan pintu ruang IGD.Tenyata di sana sudah ada keluarga bara yang sedang duduk di kursi tunggu. Awalnya arka tak perduli dan terus berjalan saat dia menengok ke dalam ruang IGD dahin

  • a different soul   Chapter 77

    Arka mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata.Entah siapa yang menelfonnya tadi. Beberapa menit kemudian arka sampai di tempat tujuan dengan selamat. Dengan datar arka berjalan ke dalam rumah minimalis yang jauh dari aktivitas manusia. Arka mendudukkan dirinya di kebesaran miliknya dengan pandangan datar. "Cepat"kata arka dengan datar. "Ini berkasnya tuan,menurut hasil lab nona fely dengan tuan ardi atau musuh dari tuan anton memiliki kesamaan 97% yang menandakan nona fely anak kandung dari tuan ardi"jelas anak buah arka dengan kepala menunduk.Sedangkan arka masih fokus membaca semua berkas yang ada di tangannya. Yah,selama ini arka sedang mencari keberadaan keluarga fely. '97% fely berarti anak dari si brengsek itu'batin arka dengan tangan mengepal membuat kertas yang dia baca tadi menjadi lusuh. "Hm,kerja bagus"kata arka sambil bangkit dari duduknya dan meletakan sejumlah uang di atas meja.Setelah itu b

  • a different soul   Chapter 76

    Arka masih duduk di tempatnya dengan pikiran kosong.Saat ini pikirannya sedang tertuju pada kondisi fely. Sudah setengah jam lebih arka menunggu di depan IGD bersama teman-temannya. "Gimana?"tanya arka dengan dingin. "Beres,mereka udah di bawa ke kantor polisi"kata didi dengan tenang. "Terus yang cewek mau lu apain ar?"tanya rendy sambil menatap arka bingung. "Biarin dia bebas dulu untuk saat ini"kata arka dengan seringaiannya. Setelah itu tak ada percakapan di antara mereka.Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing,entah apa yang menganggu pikiran mereka semua. Beberapa saat kemudian ada suara langkah kaki menuju ke arah mereka. Dengan datar arka menatap ke arah sumber suara tadi. "Maaf dek tante mau tanya,yang di dalam IGD siapa ya?"tanya mama bara dengan raut wajah cemas. "Temen kita tan"jawab didi dengan raut wajah tak suka.Anggota inti arjun sudah tau semua bahwa fely di usir dari rumah sebab itu

DMCA.com Protection Status